Seat

541 81 23
                                    

Kudengar, kau adalah salah satu gadis tercantik di jurusanmu.

Kudengar juga, banyak murid laki-laki yang menjadi penggemarmu.

Aku juga mendengar, selain cantik dan pandai, kau memiliki perilaku yang baik.

Hingga pada akhirnya aku bertemu denganmu. Dengan seragam hari rabu, kau memasuki bus dengan napas terengah. Rambutmu acak-acakan dengan sedikit keringat di dahimu. Dan kau masih bisa tetap tersenyum saat itu.

Lantas, aku mulai setuju dengan mereka, yang mengagumi kecantikanmu.

Kau duduk tak jauh dariku. Dan aku senang kau masih bisa tertangkap oleh pandanganku. Ini gila, aku bersyukur hanya karna hal sesederhana itu.

Kita satu sekolah. Satu jurusan. Namun berbeda kelas. Dan hal yang membuatku miris adalah, konversasi yang tak pernah terjadi di antara kita.

Ohh, apakah aku terlalu berharap? Atau jangan-jangan kau sudah memiliki pengisi hati?

Aku tertawa memikirkannya, jangankan pengisi hati, menjadi temanmu saja aku sudah senang!

Lagi, aku mendapati kau masuk ke dalam bus dengan napas terengah hari ini. Lantas aku mulai berpikir, apakah rumahmu begitu jauhnya dari halte? Jika iya, bolehkah aku menjemputmu untuk sekedar berangkat bersama?

Kau duduk lalu mengeluarkan ponsel. Memasang earphone dan mulai memejamkan mata. Kau terlihat menganggukan kepala seolah mengikuti irama lagu. Aku mati penasaran melihatnya, bolehkan aku tahu lagu apa yang kau dengarkan?

Kau berjalan di depanku setelah bus terhenti. Tak memeriksa ataupun sekedar menoleh ke arah belakang. Di mana tempatku berdiri, mengagumimu.

Lalu, kau memasuki halaman sekolah lantas berjalan menuju koridor. Dengan sabarnya, kau membungkuk berkali-kali membalas sapaan murid laki-laki bahkan junior dua tingkat di bawahmu.

Aku berdecih, kapan aku bisa seperti mereka?

Sore ini, keadaan bus begitu ramai. Dan aku mulai khawatir kala tak menemukan presensimu.

Apakah terjadi sesuatu? Apakah kau masih mengerjakan tugas? Ataukah, kau tak pulang menggunakan bus yang sama denganku?

Lalu, aku mendesah begitu lega kala melihatmu dengan beberapa buku di pelukanmu. Memasuki bus lantas berpendar ke seluruh arah, mencari tempat duduk.

Dan aku mengutuk bus ini karna tak ada lagi tempat duduk kosong untukmu!

Kau berjalan mendekat ke arahku dan berdiri di sebelahku. Aku reflek berdiri melihat itu, membuatmu sedikit terkejut.

"Duduklah," satu kalimat sederhana itu akhirnya keluar. Dengan disertai debaran jantung yang entah sejak kapan menjadi seliar ini.

"Tidak perlu, aku berdiri saja," ohh, suaramu bahkan lebih merdu dari pada penyanyi favoritku!

"Tak apa, lagi pula halte tujuanku sudah dekat," apakah aku berdosa? Sejujurnya, aku harus melewati tiga halte lagi.

Kau tersenyum lalu membungkukkan badan.

"Terima kasih."

Lantas, dengan perlahan kau duduk sembari memangku buku yang kau bawa. Aku berdiri di sampingmu, mencuri pandangan ke arahmu. Aroma parfum milikmu begitu membekas di penciumanku. Menjadi aroma yang akan kusukai mulai sekarang.

Halte tujuanmu sudah semakin dekat dan aku menghembuskan napas diam-diam. Apakah secepat ini kita akan berpisah? Aku masih ingin memandangmu lebih lama lagi!

Kulihat kau segera membuka buku lantas menuliskan sesuatu di sana. Merobek bagian yang kau tulis lalu bersiap untuk berdiri.

Hingga aku merasakannya, telapak tangan kiriku bersentuhan denganmu. Kulit mulusmu menyampaikan sesuatu yang terasa kaku, apakah itu kertas yang kau tulis tadi?

Aku memperhatikanmu hingga keluar bus. Mataku tak berhenti memperhatikan hingga kau hilang dari arah pandangku.

Lalu, dengan tidak sabarnya aku membuka sesuatu yang kau berikan tadi. Sebuah robekan kertas dengan tulisan cantik milikmu.

Aku membacanya berkali-kali dan tak berhenti tersenyum. Tersenyum bodoh karenamu.


Aku Tiffany Hwang, terima kasih untuk tempat duduknya, Oh Sehun.


Ohh, bahkan kau tahu namaku meskipun aku tak pernah menggunakan name tag!

Aku tersenyum lagi mengingatnya. Terima kasih sudah mengetahui namaku.



FIN



Akhirnya tutup buku juga /hamdalah/ bodo amat ya sama ceritanya yg amburadul(?) yang penting bisa tutup buku sesuai jadwal 😅 dicepetin sebenernya, mau namatin tepat di tanggal 14 feb gitu 😅 /IYA, SEKARANG HARI SELASA!/

Coming soon gaes 😁


Buku receh sejenis kaya buku ini sih, bedanya, yang kemarin2 cerewet banget pada minta vfany, kookfany, jimfany(?) dan sebangsanya, bisa terkabulkan di sini 😅

Jangan terlalu ngarep sama buku ini, bikos liburan yg akan segera berakhir berbanding lurus dengan minimnya ide 😁

Oke, semoga kalian gak bosen sama cerita recehku yaa 😂😂 tq

Exofany Story ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang