Anecdote

838 74 35
                                    

Tiffany mendudukkan tubuhnya di kursi. Tangannya dengan kasar mengusap keringat yang membanjiri dahinya. Napasnya tersenggal, dengan raut muka yang terlihat resah.


Ini bukan tentang titipan ibunya yang menyuruh membeli minyak sayur, ataupun pesan ayahnya yang menyuruh gadis itu menjemput adiknya yang masih kelas 2 sekolah dasar. Toh, dua hal itu bisa ia lakukan selepas sekolah nanti.


Satu hal yang membuat Tiffany resah adalah kenyataan bahwa tugas matematika miliknya tertinggal di rumah! Ia mungkin bisa saja menyalahkan Taehyung yang mengajaknya bermain game hingga larut malam, atau mungkin Sehun? Yang menodongnya untuk memberikan tips cara menembak adik kelasnya. Namun sayangnya, perihal buku matematika yang tertinggal adalah murni keteledorannya.


Tiffany beringsut. Mau menyalin tugas milik Jongdae-murid terpandai di kelas-pun tak akan berhasil. Terlalu banyak dan begitu rumit untuk memahami tulisan pria itu.


Dahinya mengkerut, tangannya memutih menahan kekesalan. Tamatlah riwayatnya, pelajaran matematika akan dimulai tepat setelah bel masuk.


"Aisshh...."


"Sudahlah, tidak apa-apa Tiff!" gadis itu melirik kearah pria di depannya. Ia hanya tersenyum tipis melihat Yixing yang menatapnya dengan senyuman.


Gadis itu meringis dalam diam sebenarnya. Zhang Yixing, murid pindahan dari China itu memang tergila-gila padanya. Bahkan ketika Tiffany mengatakan telah menyukai orang lain, Yixing tetap pada pendiriannya.


Sebenarnya, Tiffany sedikit risih pada Yixing. Bahkan ia hanya sedikit tau tentang pria itu. Ia bahkan tak tau alasan apa yang membuat Yixing menyuruh anak-anak lainnya memanggil dirinya dengan sebutan Lay. Apa ia ingin menjadi populer seperti Kai yang bernama asli Jongin? Gadis itu menggeleng, untuk apa ia tau tentang itu?


"Kau tak akan kena hukum. Percaya padaku!"


Tiffany menaikkan alis. Sedikit penasaran dengan aksi ramal Yixing.


"Ini. Kau bawa saja tugasku! Kau hanya tinggal menyalinnya, aku tak keberatan tentang itu!"


Tiffany baru akan menyela sebelum Yixing kembali bersuara.


"Aku tak menerima penolakan Tiff!"


Dan pria itu pergi dari sana dengan meninggalkan buku matematika bersampul coklat.


Tiffany menatap nanar buku di mejanya. Inilah yang tak ia suka dari Yixing, sebenarnya pria itu terlalu polos atau memang bodoh? Gadis itu menghela napas lalu menatap pintu kelas dimana Yixing baru saja menghilang dari sana.


"Bodoh! Kita kan berbeda jurusan, tentu saja tugasmu berbeda denganku!"



~FIN


Sorry, gw kehabisan judul -,-

Ini gaada feel banget yak -,- maklum lah, baru pertama kali pake cast Yixing. Jadi agak2 canggung(?)

Au ah, yg penting ada layfany 😪😪

Exofany Story ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang