Tiffany seharusnya sudah paham dan tak lagi terkejut ketika kekasihnya—Park Chanyeol—itu melakukan sesuatu.
Satu tahun berkencan bukanlah waktu yang singkat untuk sekedar tau tentang apa yang disukainya atau apa kebiasaannya.
Dan sialnya adalah, Park Chanyeol itu memang diciptakan selalu membuat Tiffany terkejut.
Seperti saat ini, ketika gadis itu baru saja menyelesaikan berkas untuk presentasinya besok, harus dikejutkan dengan kehadiran Chanyeol di ruang tamu apartmentnya.
Dengan memakai jas formal khas orang kantoran.
Dua cangkir teh.
Dan sosok ayahnya yang entah sejak kapan telah berada di Seoul—lebih tepatnya berada di apartmentnya.
"Ayah?"
Pria paruh baya itu menoleh kearah Tiffany yang memandangnya terkejut.
"Dasar! Anak macam apa kau yang tak menjemput ayahnya?!"
Sembur ayahnya dan Tiffany hanya bisa mengernyit.
"Sejak kapan ayah datang?"
"Kau bahkan tak tau kapan ayah datang? Ya Tuhan! Beruntung ada calon menantu yang manjemput ayah!"
Tiffany hanya bisa menganga.
"Calon menantu?"
Ayahnya hanya mengangguk.
"Chanyeol bilang ia ingin menikahimu bulan depan!"
Dan dengan tampilan yang masih kacau sehabis mempersiapkan berkas, Tiffany menatap terkejut kearah Chanyeol.
Park Chanyeol lalu berdiri tegap dan membungkuk hormat sembilan puluh derajat.
"Mohon restui kami ayah mertua!"
Dan Tiffany yang melihatnya hanya bisa menganga. Ia ingin pingsan saja rasanya.
Park Chanyeol itu sudah gila ya?
FIN
LAMAR AKU MAZZHH LAMAR 😍😍😍
Btw, kenapa akhir2 ini gw bikin fanfic geliin cem eeq gini sih 😕 dimana jiwa psycho gueeee 😭😭😭
Udah si, unfaedah sekali ini 😪😪
