12. Penilaian

37.7K 4.1K 176
                                    

Eric berkeliling di kediaman Aegis, dia ada janji dengan Carrel tapi dia datang terlalu cepat tiga puluh menit, bisa-bisa Carrel memarahinya jika ia datang tidak sesuai dengan waktu yang ditentukan. Setelah dua bulan terus menghabiskan waktu dengan Carrel, Eric belajar banyak hal tentang dunia dan tentang Carrel sendiri, Eric ingin sekali meninju wajahnya sendiri mengingat betapa beraninya ia dengan Carrel saat belum mengenalnya, tapi sekarang ia sudah sangat mengerti, Carrel bukanlah orang biasa, dia adalah seorang dewi sekaligus monster.

Tapi menyenangkan berapa disini, setiap detik yang ia jalani dengan Carrel membuat harinya lebih berwarna, membuat Eric lebih menghargai waktunya. Carrel sangat spesial, dia mempunyai pemikiran sendiri tentang segala kehidupan didunia dan pemikirannya itu sangat sulit bahkan mustahil untuk dipatahkan. Pemikiran yang dipakai Carrel seperti pemikiran seorang pemimpi yang ingin mengubah dunia dari khayalannya menjadi kenyataan yang tidak mustahil. Darinya Eric juga belajar tentang dunianya yang sekarang sangat bertentangan dengan keinginan para leluhur yang hasilnya hanya bagus tapi membuat rakyat merasa gelisah dengan segala perubahan yang tidak diinginkan rakyat tapi memaksa rakyat untuk menerima perubahan itu dan mengatakan keras-keras jika mereka bahagia, tapi nyatanya tidak, tidak sama sekali, kenyataannya jauh lubuk hati mereka, mereka menangis, mengerang, dan menjerit pilu. Pemikiran Carrel yang terlalu kerakyatan itu membuat Eric belajar dan meniru cara pemerintah Carrel untuk daerah kebangsawanan yang dipimpinnya. Dan itu bukanlah bualan Carrel saja, kurang dari kurun waktu dua bulan, Provinsi Aro milik kebangsawanan Sacchi melonjak pesat menjadi kebangsawanan yang tata cara pemerintahannya sangat unik dari yang lain, itu terbukti juga dari peringkat kebangsawanannya meningkat naik bahkan mengalahkan kebangsawanan Archilles . Juga hampir menggapai Provinsi Calabresse milik Aegis. Tapi jujur Eric sama sekali tidak bangga dengan pencapaiannya itu karna pemerintah yang saat ini ia jalankan bukanlah pemerintah yang berasal dari dirinya tapi ia meniru pemikiran seorang bangsawan murni yang termulia, Carrel Aloist Naverland.

Eric berjalan kesayap timur, mungkin berkeliling sebentar lalu ia akan menemui Carrel. Eric tidak ada urusan dengan Raise, makanya ia tidak menemuinya. Lagipula Carrel juga terlihat tidak suka dengan Raise yang katanya terlalu protektif itu. Benar saja! Jika Eric adalah kakak Carrelpun ia akan seprotektif Raise, pasalnya Carrel alias Crysel itu ya..., seperti itulah...

Eric berjalan-jalan sebentar dan dari arah berlawanan ia melihat seorang wanita yang tampak menikmati lukisan-lukisan yang terpajang didinding, Mereka semakin dekat dan mereka bertemu disepan sebuah pintu, wanita itu melihat seseorang yang menghalangi jalannya, lalu ia tersenyum tidak nyaman pada Eric. Wanita itu adalah Helga Terenia Archilles.

"Well, Lord Eric..., bukan suatu yang kebetulan,kan kau juga berada disini," Helga memandang Eric sambil tersenyum lembut, tapi Eric tau jika dimatanya tersimpan suatu sinar yang mengatakan jika Eric adalah pemandangan yang mengganggu.

"Kurasa ini adalah kebetulan," Eric mencoba santai walaupun wanita ini adalah satu-satunya wanita yang selalu membuatnya tidak percaya diri menjadi Eric walau sekarang bertambah satu, yaitu Carrel.

"Oh," katanya terlihat meremehkan, tapi ia masih memasang tampang manisnya. "Aku disini ada keperluan dengan Lord Raise ,tapi pelayan bilang dia baru saja pulang dan ada sedikit pertemuan kecil dengan yang mulia raja, sangat tidaklah sopan jika aku mengganggunya apalagi ia sedang bersama yang mulia raja, aku akan merasa sangat malu kalau aku menemui mereka saat aku sedang tidak rapi," Helga benar-benar terpelajar, padahal penampilannya bisa dibilang penampilan yang sangat rapi dan menawan.

"Kalau kau?," Helga betanya.

"Ah, aku ada pertemuan kecil juga, tapi ini tidak akan mengganggu pertemuanmu dengan Raise karna aku tidak ada perlu dengannya maupun raja," Eric menjawab lugas. Matanya hampir tidak berkedip melihat sosok wanita didepannya ini.

THE LEGEND OF NAVERLAND : #1. The Traitor [ COMPLETE ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang