"Laila, Laila Evelyn Valley, mulai sekarang itu adalah namamu"
•••Wanita kumuh didepannya itu adalah sisa dari peperangan dan dengan putus asa ia menyerahkan nyawanya pada Carrel dengan ikhlas asalkan dia bisa mati dengan cepat tanpa mengalami penderitaan.
Peperangan terjadi didesanya, sedari kecil ia memang hidup dijalan tanpa pernah merasa bahagia. Dan saat ia dewasa impian kecilnya hanyalah hidup bahagia sekali saja, lagi-lagi tuhan tidak memberinya kesempatan....
Peperangan terjadi tiba-tiba dan ia tidak sempat melarikan diri. Ia ditangkap salah satu prajurit dan membawanya untuk dijadikan budak pemuas nafsu. Saat dijalan ia mencoba melarikan diri tapi gagal, ia ditarik, diseret dan disiksa sialnya dijalan ia bertemu pasukan perang lain yang terlihat sangat tangguh. Prajurit yang menyiksanya dibunuh dan saat itu ia tau jika ia akan dibunuh juga....
Kalau kematian lebih baik, maka matilah....
Wanita itu bersujut didepan banyak prajurit itu.
"Kumohon, lakukan dengan cepat," mohonnya agar ia langsung dibunuh hingga ia tidak merasakan yang namanya penderitaan lagi.
Seorang pria keluar dari barisan itu, ia terlihat tampan dan sangat elegan. Sepertinya ia pimpinan dari pasukan itu. Ia menghunuskan pedangnya lalu mendekatkannya pada leher wanita itu.
"Yakin ini yang kau inginkan?." Tanyanya.
Memangnya apa lagi yang ia inginkan? Dia sudah memderita selama hidupnya, mati dengan damai saja sudah merupakan kebahagiaan baginya.
"Tanyakan dirimu sekali lagi, apakah kematian yang kau inginkan?" Sepertinya pria didepannya ini mengerti dengan isi hatinya yang bergejolak.
"A-aku..." apa lagi yang kau inginkan! Memohon pada mereka untuk melepaskanmu? Itu tidak mungkin! Lalu apa yang kau inginkan! Apa yang kau...
Yang kuinginkan...
Yang kuinginkan adalah..."Se-setidaknya... aku ingin hidup tenang dan baik-baik saja tanpa ada masalah dan beban, aku ingin...., aku..."
Suara lain menyahut, "kalau begitu hiduplah..."
Suara itu bergema seperti suara malaikat, para prajurit tangguh itu memberi jalan untuk seorang wanita dengan pakaian perang yang indah, mereka semua berlutut pada wanita berambut perak dengan pandangan tajam itu. Dia seperti.....
".....peri" wanita kumuh itu berucap tanpa sadar, lututnya lemas melihat seorang yang begitu berwibawa disana. Wanita itu berjalan padanya dan menatapnya lekat-lekat.
"Peri? Aku peri?." Wanita itu memiringkan kepalanya dan ia masih terlihat anggun.
"Matamu jeli juga, jadi, beri aku satu alasan kenapa kau harus kubiarkan hidup?.""Karna aku ingin terus melihatmu..." wanita kumuh itu membelalakkan matanya tanpa sadar. Ia menutup mulutnya karna ia tanpa sadar telah mengatakan sesuatu yang aneh...
"Haha, kau ingin melihatku? Itu saja?." Wanita berambut perak itu tertawa kecil dan itu membuatnya terpana oleh ciptaan tuhan didepannya.
"Ma-maaf aku, aku tidak tau apa yang kukata-"
"Aiden! Biarkan dia hidup," potong wanita itu pada pria yang menghunuskan pedangnya padaku, "sepertinya ia benar-benar ingin melihatku terus," canda wanita itu dan tertawa lagi. Para prajuritnya bahkan ikut tersenyum melihat tawa wanita itu dan mereka menatap wanita kumuh itu seolah berterimakasih padanya.
Wanita itu berjalan masuk kedalam barisan prajuritnya, baru beberapa langkah sebelum ia menghentikan langkahnya dan menoleh pada Wanita kumuh itu lagi, "apa yang kau tunggu, kau bilang ingin melihatku,kan? Kalau begitu tetaplah disisiku."
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LEGEND OF NAVERLAND : #1. The Traitor [ COMPLETE ]
FantasíaTrilogi The Lagend of Naverland. #1. The Traitor. (COMPLETE) #2. The Hero. #3.The Determinant of Choice. Bagaimana bila kau yang sudah mati tiba-tiba terbangun dan mendapati segala sesuatunya berbeda? Bagaimana jadinya kau yang telah lama mati terb...