18. Kebangkitan

34.9K 3.7K 97
                                    

"Hhhh.... hhhh...hhhh....."

Tap! tap! tap! tap!

"Tangkap dia mau hidup atau mati!"

Para prajurit kerajaan Everland mengejar seorang wanita berambut pirang yang tampak lemah. Puluhan prajurit mengejarnya berlari membawa obor dan senjata mereka, mereka benar-benar berniat membunuh wanita itu.

Wanita lemah itu berlari tanpa henti memasuki hutan yang gelap. Kakinya yang tidak menggunakan alas kaki terlihat lecet dan mengeluarkan banyak darah, seluruh tubuhnya penuh luka lecet akibat ranting pohon yang ia tabrak pasalnya hutan itu benar-benar sangat lebat. Bajunya bahkan saat ini terlihat sangat tidak layak pakai dengan robekan disana-sini dan tanah berlumpur yang menghiasi bajunya akibat beberapa kali terjauh menambah kesan kumuh pada dirinya.

"Hhhh... kumohon tuhan....," ia terus merapalkan doa pada tuhan sambil menangis dan terus berlari. Para prajurit semakin dekat.

"Itu dia! Tangkap dia!." Mereka menemukannya. Wanita itu berlari sekuat tenaga sambil masih menangis pilu. Ia terus merapalkan doa pada tuhan memohon pertolongan. Ia terus berlari tanpa memperhatikan jalannya. Ia hanya ingin lolos dari kejaran para prajurit itu.

"Tangkap wanita itu!."

Tap! Tap! Tap!
Mereka semakin dekat dan wanita berambut pirang itu sudah hampir kehilangan kesadarannya karna kelelahan berlari. Tapi tekadnya yang kuat membuatnya terus berlari.

"Kumohon tolong aku tuhan.....," ia lelah terus meminta pertolongan pada tuhan yang sama sekali tidak menolongnya. Tapi dia harus selamat...

"Yang mulia....tolong aku....," akhirnya ia meminta tolong pada yang lain setelah lelah meminta tolong pada tuhan.

"...yang mulia"

SSRRUUUKK!

"KYAAAAAAAAAAAAA!!!"

Wanita itu tidak memperhatikan jalan sehingga ia terjatuh kedalam jurang yang terlihat tidak berdasar. Para prajurit itu berhenti mengejarnya setelah membuat kesimpulan bahkan wanita itu tewas jatuh dari jurang...

Dikegelapan...

Wanita itu jatuh ditumpukan tumbuhan menjalar yang membuatnya tidak sampai mencapai tanah keras yang akan memecahkan seluruh tubuhnya, dengan lemah ia turun dari tanaman merambat itu dan berbaring ditanah memandang langit berbintang. Lalu saat bulan muncul menerangi gelapnya malam ia tersenyum walau air mata tidak berhenti mengalir dari matanya membasahi wajahnya yang ikut kumuh oleh tanah dan lumpur.

"Terimakasih...."

Wanita itu masih terisak sambil memaksakan dirinya untuk tersenyum menatap bulan yang memancarkan cahaya indah.

"....Terimakasih yang mulia..."

擦如热烈
****

Musim dingin telah tiba, seluruh Everland tertutup salju termasuk Calabresse. Carrel tidak suka musim dingin, ini begitu mengganggu aktivitasnya apalagi ia jadi tidak bisa berlatih saat malam hari akibat cuaca yang begitu dingin, bahkan orang sekuat Carrelpun bisa sakit.

Carrel akhir-akhir ini membandingkan kekuatannya dengan Raise dan ia mendapati sesuatu yang membuatnya marah. Carrel tidak ada apa-apanya secara kekuatan fisik dengan Raise. Tapi Carrel yakin seratus persen jika tidak ada seorangpun didunia ini yang bisa menandingi sihirnya yang memenuhi dirinya. Bahkan separuh hidupnya ditopang oleh sihirnya.

Jadi Carrel akhir-akhir ini mencoba melatih kekuatan fisik tanpa sihirnya dan sekarang ia tidak bisa berlatih lagi akibat cuaca dingin yang mengganggu.

Yang lebih mengganggu lagi semua bunga baby blue eyesnya tewas dibunuh salju brengsek! Jadi minggu lalu Carrel sudah menanam bunga baru ditamannya, ia menunggu bulan muncul untuk memberinya kekuatan peri bulan agar bunganya cepat tumbuh. Ia sekarang ini tidak bisa menggunakan kekuatan peri bulannya sembarangan akibat ia menyegel kekuatannya. Jadi ia tidak bisa menggunakan kekuatannya bahkan untuk memanggil bulanpun ia tidak bisa sampai bulan muncul ditanggal 13.

THE LEGEND OF NAVERLAND : #1. The Traitor [ COMPLETE ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang