"Yang mulia Romeo Alexander Je Everland"
Romeo menegang ketika mendengar nama itu, ditatapnya dalam-dalam mata merah terang yang menatapnya dengan menuduh, bibirnya tersenyum kecil tapi bagi Romeo senyum itu terlihat seperti ejekan. Melihatnya Romeo ingin sekali menghancurkannya tapi garis wajahnya yang menunjukan ketangguhan dan kemampuannya menyadarkan Romeo kalau wanita terhormat didepannya ini bukan mengatakannya untuk bersenang-senang. Dia punya rencana sendiri atau mungkin dia sedang mengancam Romeo.
Senyuman diwajah Romeo memudar dan menatap wanita didepannya dengan wajah yang tidak di buat-buat lagi. Menatapnya dengan jujur seperti saat terakhir ia menatap Crysel yang sebenarnya, seperti saat terakhir mengizinkan Crysel mengikutinya, seperti saat terakhir ia menyiksa Crysel dengan kejamnya.
"Berani kau..." Romeo berdesis tidak suka. Ia melangkah maju dengan tapan sedingin es, aura mematikan menguasai atmosfer disekitar mereka, kekuatan kegelapannya menyelubungi mereka dengan marah ingin menghancurkan Carrel. Semua orang yang ia dihadapkan dengan aura ini pasti akan bergidik dan melangkah mundur seperti tikus kecil pengecut dan wanita didepannya ini dengan beraninya memasang wajah angkuh dan berdiri kokoh didepan sana. Wajahnya tidak menunjukan ketakutan sama sekali seolah dia berkata ' hukum aku kalau kau bisa!'
"Aku juga sama, menyimpan rahasia sepertimu tapi aku sendiri tau kalau aku tidak pernah menjadi hina dalam diriku sendiri," dia menyidir Romeo dengan tegas.
"Diam..." Romeo berdesis lagi, auranya semakin mematikan sementara wajahnya semakin keras saat Carrel tertawa kecil sekarang. Dia marah dan tidak akan bisa menahan diri lagi, ia semakin melangkah maju, tangannya gemetar, ia ingin sekali menghancurkan wajah seseorang wanita yang tersenyum angkuh di depannya sekarang juga.
"Lihat dirimu, kekhawatiranmu itu terlihat sangat jelas diwajahmu it-"
Brak!
Romeo meraih kerah baju Carrel dan mendorongnya ketembok dengan kasar, tubuh Carrel bahkan sampai terangkat dan disana Romeo menekan tubuhnya dengan kemarahan yang berkobar-kobar.
"Apa maumu? Kalau kau tidak bisa menjaga mulutmu itu maka aku akan membuatnya bungkam selamanya," Romeo mengancamnya sambil mengeratkan pegangannya pada kerah baju Carrel dan hampir membuat Carrel tidak bisa bernafas. Terlebih lagi yang membuat Romeo makin kesal adalah ekspresi wajah Carrel yang berubah seperti kebingungan. Apa itu?.
•••
Carrel merasakan wajahnya memanas. Bukan karena marah tapi karna jarak wajahnya dengan Romeo begitu dekat dan...
What the fuck?
Apa-apaan ini? Ada apa dengannya? Kenapa jantungnya berdetak sangat cepat dan tak terkontrol? Bukan marah, Carrel bisa merasakan perbedaannya, perasaan saat ini lebih...
Hangat?
Dan kalau boleh jujur di lubuk hatinya yang paling dalam ada rasa menyenangkan saat perasaan aneh ini terlibat dalam dirinya seolah ia menyukai Romeo berasa didekatnya dan itu begitu menggelitik sekarang bahkan ada secercah harapan untuk berada lebih dekat dengan Romeo lagi, lagi, lagi, dan lagi...
Agghhhh...
Apa yang kau pikirkan Carrel!Carrel menggeleng-gelengkan kepalanya pelan sambil mengusir perasaan baru dalam dirinya yang menyatu dengan Crysel yang memaksanya ikut terpesona oleh Romeo. Carrel bisa melihat alis Romeo mengerut heran karna melihat aktivitas aneh Carrel yang tampak kebingungan disini. Carrel terus memperhatikan bagaimana ekspresi wajah tampan didepannya berubah-ubah dan alis indahnya itu mengkerut karna kebingungan, bahkan Carrel bisa melihat lesung pipinya yang sedikit terlihat walaupun ia tidak sedang tersenyum dan bibir seksinya...
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LEGEND OF NAVERLAND : #1. The Traitor [ COMPLETE ]
FantasiTrilogi The Lagend of Naverland. #1. The Traitor. (COMPLETE) #2. The Hero. #3.The Determinant of Choice. Bagaimana bila kau yang sudah mati tiba-tiba terbangun dan mendapati segala sesuatunya berbeda? Bagaimana jadinya kau yang telah lama mati terb...