Jam masih menunjukkan pukul 10 malam. Tapi tamu pesta dansa Sudah mulai berdatangan.
Dari seluruh tamu pesta dansa itu, ada salah satu tamu. Tamu yang membuat mata Mimi terpaku.
Seorang pria yang terlihat bingung mencari cari di tengah tamu pesta dansa.
Dia terlihat sangat berwibawa. Ia memakai rompi perang berwarna merah dengan celana hitam. Tak lupa topi berwarna senada dengan rompinya. Seperti baju tradisional.
Karena penasaran, Mimi pun menghampiri pria yang membelakanginya itu.
"Permisyi, adakah yang bisa akyuh bantu? " Tanya Mimi penuh kemanjhaan.
Pria itu nampak terkejut seakan mengetahui pemilik suara manjhaa itu.
"Aku mencari Mimi" Ucapnya seraya berbalik.
Mimi terlihat sangat bahagia melihat pria itu yang sebenarnya adalah Sehun.
"Sehun!? " Mimi memeluk sehun dengan bahagia, Sehun pun membalas pelukan nya. Mereka terlihat sangat akrab.
"Tapi, bagaimana kau bisa ada di sini? " Mimi melepas pelukannya lalu memandangi Sehun heran.
"Okey, akan aku katakan. Sebenarnya aku adalah seorang pangeran bumi. Tepatnya kerajaan koreaz, dan aku datang bersama kedua orang tuaku, mereka berdua adalah raja dan ratu kerajaan koreaz" Jelas sehun sambil menunjuk ke arah kedua orang tua nya yang sedang bercakap cakap.
Mimi hanya mengangguk manjhaa.
"Apa kau mau berdansa? " Sehun menjulurkan tangan nya.
"Ah, akyuh tidak pandai berdan... "
Tanpa aba aba, Sehun segera menarik tangan mungil Mimi.Mereka berdua berdansa penuh kemanjhaan dan kemesraan.
Jauh dari mereka berdua. Anizyah terus memandangi Sehun dengan penuh cinta.
Hal itu membuat Anizyah cemburu dan mengingat masa lalu.
Flashback on...
Di sebuah musim semi yang indah. Waktu itu Anizyah sedang berlibur ke daerah asia. Tepatnya di kerajaan koreaz.
Kerajaan yang terkenal akan keindahan alam nya. Juga makanan serta hiburan yang sangat beragam.
Anizyah sedang berjalan di tengah kerumunan orang. Hingga ia berjalan dengan menunduk.
"Oh maaf, aku terburu buru" Seorang pria tamvan menabrak Anizyah.
Awalnya Anizyah marah. Namun ketika melihat wajah pria itu yang menenangkan dan meredakan, Anizyah menjadi tersenyum.
"Ah iya, tak apa apa, tapi..." Ia melirik kantung belanjaannya yang tergeletak di jalan.
"Ah, ya ampun. Maafkan Ku. Sebagai gantinya aku akan mengajakmu makan, mau kan? "
Anizyah hanya mengangguk penuh makna.
Mereka pun tiba di sebuah rumah makan kecil.
Mereka bercakap cakap. Mulai dari nama, keluarga, hobi, binatang peliharaan, alamat, hingga ukuran baju dan celana.
Tapi ada satu yang di sembunyikan pria itu yang tidak lain adalah Sehun. Ia tak mengatakan bahwa ia adalah seorang pangeran.
Flashback off...
Anizyah yang sudah terhanyut air kecemburuan segera menghampiri Mimi dan Sehun.
Dia membawa dua gelas sulphur. Minuman kahyangan yang sangat panas.
Dengan sengaja Anizyah menumpahkan sulphur panas ke gaun magenta kresek drez.
"Ya ampun maaf kan aku Isabella, aku tak zengaja" Ucap Anizyah penuh kebualan.
"Ah vanasyh! " Jerit Mimi. Untung hal itu tak membuat para tamu panik.
"Pelayan! " pelayan pun datang menghadiri panggilan Anizyah.
"Iya tuan putri"
"Tolong antarkan putri isabella ke kamarnya untuk mengganti gaun nya"
"Iya tuan putri. Mari tuan putri isabella" Ajak pelayan itu.
"Oh ya, Sehun. Nanti setelah aku ganti gaun, aku akan mengajakmu keliling istana" Sehun tersenyum.
Mimi pun pergi bersama pelayan itu. Sedangkan Anizyah hanya tersenyum sinis.
"rasakan itu, dasar jalang" Batin Anizyah.
"Ah, bukannya kau Zehun ya" tanya Anizyah.
"Iya. Kau... Anizyah kan?" Rupanya Sehun masih mengingat hal itu.
Anizyah pun mengangguk penuh makna.
Beberapa saat mereka berdua berbincang bincang berat tentang ukuran baju dan celana yang sudah berubah. Mimi pun turun dari tangga dengan anggun.
Ia kini mengganti gaunnga dengan gaun lidi lidian drez. Payudara mungil nan kenyotable itu dibalut dalam ribuan lidi.
Meski gaun itu cukup pendek. Karena keterbatasan lidi. Tapi keperawanan abadi berlapis diamond nya tetap tertutup manjhaa.
Semua tamu terus berdecak kagum sama seperti pada malam pertama.Sehun menghampiri Mimi bersamaan dengan datangnya Zyan.
"Ayo Mimi, ada yang harus kita bicarakan" Zyan menarik tangan kanan Mimi.
"Tidak, Mimi kita harus pergi keliling istana, sesuai janjimu" Sehun menarik tangan kiri Mimi.
Mereka berdua terus memperebutkan Mimi, hal itu membuat Mimi merasa geram.
"Ada apa dengan kalian! Aku akan keluar mencari hawa segar" Mimi melepaskan tangannya paksa.
Ia keluar sedangkan Sehun dan Zyan hanya bertatapan sinis penuh ketidak pastian.
***
Mimi berjalan keluar dan menemui ratu clarion di sana.
"Mimi ada yang harus aku bicarakan padamu"
"Iya ibunda"
"Ibunda akan pergi menhadiri pertemuan 5 kerajaan peri kahyangan di kerajaan Trash can. Ibunda telah menyuruh Zyan untuk mengambil alih kerajaan. Apa kau akan baik baik saja? "
"Ya tentu, selama bersama Zyan. Akyuh akan baik baik sajah" Ucap Mimi penuh keyakinan.
Ratu clarion hanya tersenyum lalu memeluk Mimi.
To be continued...
***
Cuy nih ama author. Aku cuma mao bilang kalo ada yang punya saran buwat lanjutin nih cerita, tolong di komen yah.
Oke itu aja sih :v jangan jadi silen rider ya ku tunggu votmentnya ya
Salam saphaa manjhaa muach... 😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Mimi Peri Rafunzele [TAMAT]
FanfictionJauh dari kehidupan yang naif di bumi, di atas nya, di dimensi yang berbeda, sebuah dunia yang lebih indah dari bumi, negeri kahyangan. Hiduplah seorang peri mungil nan majhaa, dia adalah Isabella arumi rafunzel, ia kerap di sapa mimi. Gadis yang hi...