20 : pernyataan perang ?

262 22 0
                                    

"Bella! Kau baio baik saja? " Tanya mamah kawatir padaku. "Iya mah"

Aku langsung menuju kamar dan membereskan barang barangku. "Ada apa ini? Kau mau pergi?" Tanya mamah. "Iya, akyuh akan kembali kekahyangan. Lagi pula akyuh juga sudah bisa mengendalikan kekuatan keperawanan abadi ku"

"Wah wah! Kau belajar lebih cepat dari ibumu yah" Mamah terkagum kagum pada ku. "Terimakasih" Aku tersenyum manjhaa.

"Baiklah, jika itu maumu. Abdelwati akan mengantarmu kepermukaan"

Aku pun segera pergi setelah berpamitan dengan mamah dan mermed mermed lain di kerajaan mermed. "Ayo" Ajak abdelwati.

Akyuh yang sudah kehilangan ekor mermed manjhaa nan mungil itu ditarik kepermukaan oleh abdelwati.

Kami pun sampai dipermukaan. Wajah cantik abdelwati berubah menjadi buruk rupa dan ekornya menjadi kaki yang jelek.

"Jangan lupakan kami, bella"
"Pasti.." Ucapku dengan senyuman manjhaa.

"Oiya! Karena kau sudah memasuki dunia mermed, kau akan berubah menjadi mermed bila terkena air laut garam asin asam manjhaa" Abdelwati mengingatkanku.

Akyuh pun mengangguk manjhaa lalu bersiul memanggil yunikorn ku.
Aku pun melesat bersama yunikorn menuju istana kahyangan.

"Zyan... Tunggu akyuh... "

***

Akyuh pun sampai di kahyangan dan melihat seorang peri kecil menangis. "Ada apa? Mengapa kau menangis? "

Peri yang tak tahu menahu bahwa aku mimi, peri dengan keperawanan abadi berlapis daimen daimen karena memakai tudung penutup cahaya UV matahari yang merusak kulit keperawanan abadi ku langsung menjawab.

"Nona! Ratu anizyah sangatlah jahad, ia mengenakan pajak yang sangat besar pada kami, rakjel miskiner ini"

Akyuh menjadi geram geram manjhaa mendengar hal itu, pokoknya akyuh harus merebut tahta dan mengembalikan keadaan kerajaan seperti sedia kala.

***

Akyuh pun masuk kedalam istana dan langsung menemui anizyah, ia sedang duduk manjhaa di atas tahta yang seharusnya menjadi milikku.

"Ow maey gadz! Lihat ziapa yang datang, Hahahahah Mimi...mimi lo polos amet sih" Ucap anizyah yang melihatku masuk kedalam ruangan nya.

"Menyingkirlah dari singgasanaku!!!" Teriakku pada anizyah. Anizyah berdiri dan menghampiri ku.

"Atau apa?" Dasar wanita buruk rupa!

"Atau kita akan PERANG" Akyuh menekankan pada kata perang.

"Kita? Kau dan pazukan apa? Hahahahaahhahahah!!" Co*col!!!

"Ingat baek baek anizyah! Akyuh akan kembali untuk merebut kembali tahta yabg seharusnya menjadi milikku, selama itu kao harus menjaga dan melindungi rakyat ku! Ingat itu!" Ancamku

"T E R S E R A H" Sepertinya ancamanku tak dianggap oleh anizyah, tapi tak apa, aku akan

Akyuh pun segera menuju penjara bawah tanah dengan sembunyi sembunyi, zyan tunggu akyuh.

Kucek sel satu persatu hingga akhirnya akyuh menemukan zyan. "Zyan! Kau baek baek sajah? "

"A.. Ah.. Mi.. Mi, aa.. Akuh ba.. Baek sajah" Jawab zyan terengah engah, pasti ia sering disiksa oleh anizyah lucknuts itu.

Akyuh langsung melepaskan zyan dengan kunci T yang selalu kubawa karena peraktis dan sangat berguna.
"Ayo kita pergih! "

***

"Kemana kita? " Tanya zyan ketika kita sampai disebuah gua besar di bumi. "Ini adalah gua Kev, kita akan tinggal disini untuk sementara sambil mengumpulkan pasukan"

"Pasukan? " Aku berjalan memasuki gua lalu menyalakan lampu neon 50 wat. "Ya, kita akan melakukan pemberontakan pada anizyah kasian para rakjel dan miskiner yang terikat pajak yang besar, dasar wanita rakuz!" Jelasku.

Kami pun menginap semalam disitu lalu Keesokan harinya kami akan kedesa untuk membeli bahan makanan.

***

Hae :v ini author maap yak baru apdet soalnya sibuk lagian lagi mogok ide :v yasodah maap kalo ceritanya dah absurd gitu niqmatin aja^^

Oiya betewee mohon jan nyider yak plis vot dan komen bay..

SALAM SAPHAA MANJHAA...

Mimi Peri Rafunzele [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang