Semua penduduk kahyangan menjadi terguncang karena kabar meninggalnya ratu clarion, ratu istana kahyangan.
Para kementrian peri kerajaan telah bermusyarakat bahwa yang akan menggantikan ratu clarion adalah Anizyah, satu satunya pewaris tahta kerajaan setelah mimi.
Karena Anizyah telah mengatakan kenyataan bohong, di sisi lain ia di bantu oleh para mentri peri yang bersekongkol dengan Anizyah demi harta.
Anizyah mengatakan bahwa mimi telah mati di makan hewan buas di bumi dengan memperlihatkan selendang mimi yang berlumuran darah.
Hari ini adalah hari pelantikan ratu baru istana kahyangan yang di hadiri oleh rakyat dan beberapa perwakilan dari kerajaan kahyangan.
"Apa semuanya sudah siap" Tanya Anizyah pada salah seorang mentri yang datang ke dalam ruang riasnya.
"Sudah tuan putri" Anizyah tersenyum sesat. "Tuan putri? Hahaha sebentar lagi aku akan menjadi ratu!! Ratu istana kahyangan!!! Hahaha!! "
Anizyah pun selesai berias, ia berjalan keluar. Di sebuah balkon besar tepat bagian depan istana yang langsung berhadapan dengan aula tanpa atap yang sangat luas.
"HARI INI! AKAN DI LAKSANAKAN SEBUAH UPACARA! UPACARA PELANTIKAN RATU BARU KERAJAAN KAHYANGAN! DENGAN INI SAYA SEBAGAI KETUA MENTRI PERI MEMBUKA UPACARA PELANTIKAN INI! " ucap ketua mentri peri dengan suara yang sangat menggelegar.
Upacara pelantikan ratu baru kahyangan pun di mulai dengan suara terumpet. Seorang tetua kahyangan mengambil sebuah cawan perak yang berisi air suci.
Air ini berasal dari sebuah kolam air tersembunyi milik kerajaan. Air itu dapat membuat peminumnya menjadi kebal penyakit, awet muda, dan mudah ber-regenerasi.
Ia memberikan cawan itu pada anizyah lalu Anizyah pun mengambilnya. Selanjutnya mereka hanya perlu menunggu cahaya matahari melewati kaca cembung raksasa yang tertuju langsung pada cawan.
Anizyah pun mengucapkan janji dalam bahasa tradisional kahyangan. "Akyuh, puthry Anizyah berjhanjie bahwhaa akhan menchagha isthanha kahyangan hinggha thithik dharah penkhabhysyan"
Tepat setelah Anizyah mengucapkan janji, cahaya matahari melewati kaca cembung itu dan masuk kedalam cawan. Perlahan air suci itu pun berubah warna dari bening ke merah muda.
Anizyah meminumnya dengan penuh keayuan. Tetua itu tersenyum lalu berbalik kearah rakyat. "Sambutlah ratu baru kalian!! RATU ANIZYAH!!!"
Sambutan meriah dari para rakyat langsung meledak. Rakyat kahyangan tak tahu siapa Sebenarnya yang mereka anggap ratu itu.
Anizyah tersenyum sesat. Ia mulai memikirkan hal jahat apa lagi yang akan ia lakukan.
***
Mimi bersiul kencang, lalu seekor yunikorn berwarna merah muda berlari kencang kearahnya. Mimu menaiki yunikorn itu yang nampak senang bisa mengantar mimi. "Ayo! Antar aku ke istana kahyangan"
Seakan mengerti, yunikorn itu meringis lalu berlari dengan kencang hingga terbang menembus awan.
Di perjalanan, Mimi hanya memikirkan ratu clarion. Hingga tanpa disadari ia sudah sampai di depan pintu gerbang istana.
Mimi berlari ke dalam istana tanpa menghiraukan para rakyat yang bingung atas kehadiran mimi. "Anizyah!!! Dimana kau Anizyah!!!"
"Aku disini, saudara tiriku" Anizyah muncul dari balik dinding, ia mengenakan gaun Dazter bunga kamboja dengan kepala berhias mahkota 12 daimen.
"Apa!? Mengapa kau mengenakan gaun dan mahkota ibunda ratu clarion? " Tanya mimi penuh kebingungan.
"Ayo kita bicara di kamar" Anizyah langsung pergi kekamar di ikuti Mimi di belakang nya.
Anizyah pun menyuruh para dayang dayangnya keluar sehingga hanya ada anizyah dan mimi dikamar.
"Mimi... Peri... " Anizyah berjalan mengelilingi mimi sambil memperhatikan nya.
"Apa lo nggak pikir? Zetelah apa yang terjadi ama ibu tua lo itu! "
Mimi menjadi agak bingung sekaligus kesal karena gaya bicara anizyah. "mengapa kau berbicara seperti itu?! "
"Owh? Ini logat bumi ku, tentu zaja! Ibu bodoh kamu itu larang gue pake logat bumi! Jadi zekarang gue bakalan pake logat bumi! "
"Ohya! Aku juga udah jadi ratu kahyangan!!! Dan ratu clarion?! Wanita tua itu sudah gue hapus dari kamus gue! "
Mimi melongo tak percaya. "Ja... Jadi kau.. Kau yang mem... Bunuh ibunda? "
"YA!! SEJAK DULU GUE UDAH RENCANAIN INI!!! TAPI LO MALAH DATANG DAN NGERUSAK RENCANA GUE!! JADI GUE SURUH LUCINDA BUAT BUNUH LO!!! TAPI LO GAK MATI MATI!!! TAPI GAK PAPA, GUE UDAH JADI RATU!!!! HAHAHAHAHAAHHA!!! " Suara Anizyah meninggi dan meledakkan tawa jahat di akhir kalimatnya.
Mimi segera berlari keluar sebelum nasibnya berakhir seperti ratu clarion. Tapi naas anizyah telah memperintahkan prajurit untuk menangkap Mimi.
"Lepaskan akyuh!!! " mimi meronta tapi prajurit itu sangat kuat. "Bawa wanita manjhaa ini ke penjara bawah tanah! " perintah anizyah.
Mimi pun di bawa dan di masukkan kedalam penjara bawah tanah. Tempat yang gelap, lembap dan dingin.
Mimi hanya meronta ronta dengan menabuk nabuk pintu hingga berdentum kencang. Ia tahu usahanya akan sia sia, mimi pun duduk didepan pintu untuk menangis manjhaa.
Di tengah tangisan mimi, suara muncul dari kegelapan bagian lain ruangan. "Siapa disana!! " Mimi menghapus air matanya.
"Mimi!! "
To be continued...
***
Budayakan vote dan comment :v makasih buat yang baca.
SALAM SAPHAA MANJHAA....
KAMU SEDANG MEMBACA
Mimi Peri Rafunzele [TAMAT]
Fiksi PenggemarJauh dari kehidupan yang naif di bumi, di atas nya, di dimensi yang berbeda, sebuah dunia yang lebih indah dari bumi, negeri kahyangan. Hiduplah seorang peri mungil nan majhaa, dia adalah Isabella arumi rafunzel, ia kerap di sapa mimi. Gadis yang hi...