12 : Kekalahan Lucinda

325 35 3
                                    

Anizyah's PoV

Akhirnya Mimi keluar dari kerajaan kahyangan juga. Pagi ini begitu indah tanpanya.

"Anizyah apa kau melihat Mimi? " tanya zyan padaku.

"Entahlah, kemarin ziang ia bilang ingin ke bumi untuk mencari zezeorang" jawab ku. Aku zengaja mengatakan itu untuk memanas manasi zyan yang cool.

"Pasti Mimi di ajak pria sialan Itu" zyan berdecak kesal lalu berjalan pergi.

Aku hanya menyeringai kejam. Aku harus ke kamarku untuk bicara pada lucinda.

Author's PoV

Anizyah pun memasuki kamar lalu menutup dan mengunci rapat pintu kamar nya.

Ia mengambil cermin kecilnya. "Cermin...cermin ajaib, aku ingin bicara pada lucinda"

Lalu perlahan pantulan cermin berubah menjadi wajah lucinda. Itu adalah salah satu sihir yang di miliki oleh setiap peri bumi seperti Anizyah dan lucinda.

Sihir itu bernama Vidkhal. Yaitu sihir yang dapat membuat penggunanya berhubungan dengan pengguna lain melalui media yang dapat memantulkan bayangan seperti air dan cermin.

"Lucinda apakah kau telah mengalahkan Ziyahrini dan menangkap Mimi? "

Lucinda tersenyum menyesatkan. "Sudah yang mulia"

"Hahaha baguzlah kalau begitu, Kini aku hanya perlu membunuh ratu clarion saja. Hahahaha" Ucap Anizyah di selingi tawa sesatnya.

Sedangkan ketika Lucinda dan Anizyah asik merumpikan ratu clarion, Mimi dan ratu Siyahrini mengambil kalung keperawanan Siyahrini, sumber kekuatan nya.

Tepat ketika lucinda mengakhiri percakapan nya dengan Anizyah, Lucinda dan Mimi telah ada di belakangnya bersiap untuk menyerang.

"Kau sudah kalah, Lucinda" Ucap seorang wanita dari belakang Lucinda.

Ia berbalik dan melihat Mimi dan Siyahrini yang memakai baju istana mor, Lumutan drez sedang berpose.

"Aku sudah kalah... " Lucinda menundukkan kepalanya lalu tersenyum menyesatkan.

"TAPI AKU TAK AKAN MENYERAH!!" teriaknya lalu perlahan sebuah asap kegelapan memenuhi tubuh lucinda.

Merubah wujudnya dari gaun berwarna biru yang membalut tubuh mungilnya menjadi wanita bertubuh normal dengan payudara melon bergaun hitam pekat.

Wajahnya sangat putih berhias bulu mata lentik nan panjang dengan lipstick berwarna merah darah.

"Inilah aku!!! Akan kukalahkan kalian!! Hahahahahha!! " Lucinda mengayunkan tangannya lalu melepaskan sepasang bola asap hitam kearah Mimi dan Siyahrini.

Siyahrini tak tinggal diam, ia maju selangkah lalu membuat semacam prisai berwarna putih bening.

Lucinda terus melepaskan bola asap hitam itu berkali kali hingga membuat Siyahrini kewalahan.

"Kau pikir dapat mengalahkan ku! Ha! " Ia membuat bola asap yang lebih besar dan kini berisi kilatan kilatan kuning.

Dan akhirnya justru mengenai Mimi dan mimi jatuh pingsan. Siyahrini hanya melirik lucinda kesal lalu lari menghampiri Mimi.

"Kau tak apa apa? " Tanya nya kuwatir pada Mimi. "Di belakang mu! " tunjuk Mimi kearah belakang Siyahrini yang disana ada lucinda.

Lucinda melepaskan bola asap yang sama saat mengenai Mimi namun yang ini jauh lebih besar. Hingga mengenai Siyahrini dan Siyahrini jatuh pingsan tak berdaya.

"Ratu!! " Mimi mulai kesal pada lucinda yang tersenyum menyesatkan pada mereka berdua.

Mimi berdiri lalu perlahan cahaya putih menyilaukan mata muncul dari daerah keperawanan abadi mimi. Hingga cahaya itu menutupi tubuh Mimi.

Cahaya itu meledak dan membuat seisi ruangan berantakan. Termasuk Mimi dan lucinda yang terpental jauh. Hanya ada bekas ledakan di lantai ruangan itu.

Hening memenuhi seluruh penjuru ruangan. Mata Mimi mulai membuka dan semakin jelas ia melihat lucinda pingsan. Tapi Siyahrini mulai sadar.

"Mimi!!! " Siyahrini menghampiri Mimi dan membantu Mimi bangun.

"Apa yang terjadi? " Mimi memegangi kepalanya yang agak pusing.

"Kau.... Kau sangat hebat tadi!!! Kau mengeluarkan kekuatan keperawanan abadi mu" Siyahrini melihat Mimi kagum.

'Bagaimana dengannya" Mimi melirik lucinda yang mulai sadar.

Matanya membuka tapi ia seperti tak dapat melihat apapun. "Dia.... Buta? "

Mimi mendekati lucinda dan melambaikan tangan tepat di depan mata lucinda. Tapi lucinda hanya melihat tak karuan sambil meraba raba seperti mayat hidup.

"Kau benar dia buta, apa yang harus kita lakukan padanya? " Tanya Mimi.
"Dia harus menerima akibat perbuatan nya, dia akan di penjara di ruangan bawah tanah" Ucap Siyahrini penuh kesal.

"Apa itu tak terlalu kejhaam?" Mimi merasa iba pada lucinda. Siyahrini berbalik memandang Mimi. "Kau terlalu baik Mimi, bahkan Setelah yang ia lakukan pada kita. Hukuman itu setimpal" Jelas Siyahrini.

Para Moree pun datang tanpa pengaruh lucinda. Lalu mereka membawa Lucinda ke ruang bawah tanah.

To be continued...

***

Di vote dan comment yak, pliss :'v
SALAM SAPHAA MANJHAA...

Mimi Peri Rafunzele [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang