Karena di part sebelumnya sudah dapat 15 vote, maka aku menepati janji untuk update hari ini.
Dan 20 vomment untuk part selanjutnya lagi (kalo bisa).
***
"Jadi gimana?"
"Apanya?"
"Jawaban kamu. Tentang yang aku bilang kemarin."
"Kamu bilang mau kasih aku waktu. Kenapa sekarang udah nanyain lagi."
"Aku nggak akan tenang sebelum dapat jawaban iya dari kamu."
"..."
"Sekarang aku tanya, apa yang membuat kamu belum bisa terima aku?"
"Kamu tau, aku punya hidup yang nggak terlalu baik. Aku cuma takut, kalau nanti kamu berubah dan bersikap sama seperti mereka."
"Sekarang aku yang tanya kamu, selama ini apa pernah aku mengecewakan kamu?"
"..."
"Selama ini apa pernah aku meninggalkan kamu bahkan disaat terburuk kamu sekalipun?"
"..."
"Sudah banyak hal yang kita lalui. Sudah banyak waktu yang kita habiskan bersama. Dan kamu bisa tertawa bersama aku. Bisa kamu percaya aku?"
"..."
"..."
"Sekali lagi, tolong kasih aku waktu. Hanya satu kali lagi."
"Oke, aku akan menunggu untuk kamu."
***
"Hai."
Aku terlonjak dari dudukku ketika Leo tiba-tiba sudah merangkul bahuku dari belakang. "Bisa kamu membuat suara ketika akan mengahapiri aku dan berhenti buat aku kaget?"
Leo hanya terkekeh melihat respon kagetku lalu mencium puncak kepalaku sekilas. "Kamu terlalu asik memperhatikan TV sampai-sampai tidak sadar aku sudah pulang. Atau kamu sengaja menunggu aku?"
"Aku lagi nonton bukan menunggu kamu."
Lagi-lagi Leo terkekeh mendengar kata-kataku. Dia banyak tersenyum hari ini. Sepertinya suasana hatinya sedang baik. Sejak tadi pagi juga dia tidak mempermasalahkan bagaimanapun sikapku padanya. Tidak seperti hari-hari yang lalu, Leo yang akan selalu mengoreksi setiap tingkahku.
Leo beranjak duduk di sebelahku. Sebelah tangannya kembali merangkul bahuku. Aku mencoba melepas rangkulannya, tapi dia justru semakin menarikku kedalam dekapannya. Oke, ini mulai aneh. Aku merasa ada yang salah ketika dia bersikap terlalu manis begini.
"Ngapain aja hari ini?"
"Sarapan, nonton, makan siang, tidur, masak, nonton lagi."
"Kamu masak lagi?"
"Hmm. Bosan. Kamu udah makan?"
"Udah tadi, kebetulan meeting di luar. Kenyang banget ini masih. Kamu udah makan?"
Aku hanya menggeleng menjawab pertanyaan Leo. Jujur saja, aku sengaja tidak makan duluan karena menunggunya pulang kerja. Biasanya ketika aku sudah makan duluan, saat menemani Leo makan dia akan kembali memaksaku untuk makan lagi. Malas makan dua kali, jadinya aku selalu menunggu Leo pulang kerja dulu baru makan bersama.
"Ini udah jam 8 lewat, Ree. Kenapa belum makan?"
"Kamu mandi sana. Bentar lagi aku makan."
Leo tidak langsung mengikuti apa yang aku katakan. Dia menatapku beberapa saat sebelum mengcup pelipisku. Baru setelah itu dia beranjak dari duduknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Your, Mine, Us
RomanceBagiku cinta itu bodoh. Hanya orang bodoh yang percaya dengan cinta. Dulu, aku seangkuh itu terhadap cinta. Setidaknya sampai aku mengenal dia. Lalu setelah itu, bisa dipastikan akulah orang paling bodoh itu di dunia ini. ~Leo Apa yang membuat seseo...