Happy Reading, Guys!!!
***
"You're my word, my life, my everything. You're the reason for my next heart beat."
***
Menjadi ibu itu tidak mudah. Tidak seindah dan selucu foto-foto di instagram artis yang juga baru memiliki bayi. Percayalah, ada banyak momen lain selain foto-foto itu yang melengkapi pengalaman sebagai seorang ibu, dan semua momen itu tidak selalu mudah.
Hampir satu bulan menjadi seorang ibu, aku sudah resmi mengubah seluruh jadwal tidurku yang teratur. Membuat lingkaran hitam di sekitar mataku terlihat lebih jelas. Pada dua minggu awal, Tiana bisa bangun hampir setiap jam saat malam hari. Entah karena lapar atau karena popoknya sudah tidak nyaman lagi. Dan saat siangnya baru dia bisa tidur 2-3 jam tanpa terbangun. Dan saat itu pulalah aku mencuri-curi waktu untuk tidur dan istirahat.
Di dua minggu terakhir ini Tiana sudah bisa lebih lelap saat malam hari. Mungkin juga pengaruh ASI ku yang sudah benar-benar lancar. Jadi sebelum tidur, bayi kecilku itu bisa minum sebanyak yang dia mau dan akan kenyang lebih lama. Dan mungkin juga karena Tiana sudah mulai nyaman dengan keadaan sekitarnya.
Beruntungnya selama hampir sebulan ini Leo masih terus menemaniku mengurus Tiana. Dia belum kembali bekerja, kecuali beberapa hari yang lalu dia harus mewakili ayah mertuaku untuk menghadiri rapat sementara beliau sedang di luar negeri. Sekarang aku baru tau enaknya memiliki suami kaya. Dia punya perusahaannya sendiri, tidak ada aturan yang membatasi dia untuk cuti. Aku lebih merasa beruntung menjadi istri Leo yang kaya disaat seperti ini, daripada saat dulu dia menghamburkan uangnya hanya untuk memenuhi keinginan Mami yang tidak penting.
Mami dan ibu mertuaku masih sering datang. Yang jelas aku masih membutuhkan mereka untuk belajar cara mengurus bayi yang benar.
Aku menikmati segala hal yang sekarang aku jalani. Aku bahagia, tentu saja. Tapi biar bagaimanapun, masih ada satu hal yang mengganjal di hatiku. Tentang perdebatan terakhirk u dan Leo sebelum aku melahirkan. Tentang Clara.
Aku tidak lupa masalah itu. Masih ingat jelas bagaimana kami bertengkar waktu itu. Aku belum menanyakannya lagi pada Leo, dia juga terlihat tidak berniat untuk menyinggung masalah itu duluan.
Clara tidak mengatakan apapun padaku tentang berita kelahiran Tiana. Mustahil rasanya jika dia tidak tau. Sejak hari pertama Tiana lahir saja sudah banyak sekali yang mengucapkan selamat, baik yang hanya melalui telpon, pesan singkat dan social media lain atau juga yang datang secara langsung.
Mami juga pernah bilang jika dia sudah mengirimkan foto Tiana pada Clara, tapi Mami tidak menyampaikan apa tanggapan Clara padaku.
Sebenarnya Clara itu ada dimana sekarang? Kenapa waktu itu Leo harus sembunyi-sembunyi ketika menerima telepon dari Clara?
"Ree?" Aku menoleh ke pintu kamar. Sudah ada Leo yang melangkah masuk sambil menggendong Tiana. Aku mengulurkan tangan untuk mengambil Tiana dari gendongan Leo bagitu dia sudah berdiri di depan ku.
"Sudah ya? Berjemur dimana tadi?"
"Di dekat kolam."
Tadi memang cuma Leo yang membawa Tiana untuk berjemur. Sementara aku sedang mandi. Biasanya kami berdua yang bersama-sama menemani Tiana untuk berjemur. Kebetulan saja tadi pagi bayi kecilku itu bangun lebih awal dan aku belum mandi. Jadilah dia hanya berjemur dengan Papa nya saja.
"Tadi dia kamu kasih susu nggak sih?"
"Iya, nih habis." Leo menunjukkan dot kosong yang tadi berisi ASI yang dibawanya saat akan membawa Tiana berjemur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Your, Mine, Us
RomanceBagiku cinta itu bodoh. Hanya orang bodoh yang percaya dengan cinta. Dulu, aku seangkuh itu terhadap cinta. Setidaknya sampai aku mengenal dia. Lalu setelah itu, bisa dipastikan akulah orang paling bodoh itu di dunia ini. ~Leo Apa yang membuat seseo...