Happy reading.
Sorry, banyak typo bertertebaran 😂
------------------Autor POV
"Lo kenapa Na?"
"Gak apa - apa," jawab Hanna malas dan lebih memilih menatap layar Hpnya dimana disana ia dapat melihat Foto Nicho yang baru di upload beberapa jam lalu dimana Nicho berpose didepan pesawat Garuda.
"Perasaan gue dari tadi lo murung terus," ucap Rion dengan menatap intens Hanna kearah Hanna yang tatapannya masih terpaku ke layar hp.
"Bising banget si lo Rion," kesal Hanna hingga ia mengalihkan pandangannya menatap Rion tajam.
"Lo lagi mikirin pacar lo itu?" tanya Rion setelah mengambil ahli hp Hanna yang ternyata menampakan instagram Nicho dilayarnya.
"Balikin hp gue Rion," ketus Hanna dengan menatap Rion tajam.
"Ih marah ni ye, lagi PMS mbak. Ini hp lo," ucap Rion sambil menyodorkan Hp kearah Hanna.
"Untung aja lo sahabat gue! Kalau enggak udah gue gampar lo bolak - balik," ucap Hanna tajam.
"Lo kenapa si Na? Lo marah gara - gara gue sebut nama pacar lo itu?"
Hanna kembali memberikan tatapan tajam. "Sebaiknya jaga kata - kata lo Rion! Hubungan gue udah berakhir sama Nicho," ucap Hanna lirih dengan tapapan yang kini berubah sendu.
"Ha? Lo serius Na?" pekik Rion sambil jingkrak - jingkrak gak jelas.
"Hm," gumam Hanna malas menyauti pertayaan Rion yang menurutnya sangat menyakitkan mengetahui kenyataan kini statusnya kini sudah berubah menjadi jomblo.
"Memangnya siapa yang mutusin?" tanya Rion penasaran sambil mendekatkan telinganya kearah Hanna dengan kepo tingkat dewa.
"Gue,"
"Lo?" kaget Rion dengan mata membulat.
"Iya,"
"Kenapa? Memangnya dia terima lo putusin?" tanya Rion dengan mengambil posisi duduk tepat disamping Hanna.
"Gak tahu, dia cuma ninggalin gue gitu aja," ucap Hanna parau.
"Lo gak ngatar dia berangkat ke bandara?" tanya Rion membuat Hanna menatapnya jengah.
"Lo udah kayak wartawan! Banyak nanyak!" ketus Hanna penuh kekesalan.
"Penasaran aja Na," ucap Rion dengan menampilkan sederetan gigi putihnya.
"Gue gak ngatar dia Rion, kalau gue ngatar dia pasti gue gak bakal nemanin lo sekarang disini!"
"Oh,"
"Sedih ya Na?" tanya Rion sambil menepuk pelan bahu Hanna.
"Iya," ceplos Hanna tanpa sadar ia langsung membekap mulutnya rapat - rapat.
"Hahaha, lo itu ya jadi cewek gak usah keras kepala napa? Yang ada lo malah sakit hati Na," ucap Rion dengan tatapan serius.
"Bodo,"
"Tapi tenang aja deh Na, gue siap kok gantiin posisi Nicho," ucap Rion lantang lalu menarik tubuh Hanna kedalam pelukannya.
"Rion," panggil Hanna lirih dengan semakin mengeratkan tangannya dipinggang Rion lalu menumpahkan semua kekesalan yang memendam didalam hatinya.
Hari, minggu, bulan, tahun sudah berlalu. Tidak terasa 365 hari sudah berlalu dan selama itu pula hubungan Hanna dan Nicho tidak ada kejelasan yang pasti.
Seperti saat ini Hanna kembali mengambil hpnya dan mengetik nama Nicholas Ramadhan Syah. Jantungnya kembali berdenyut nyeri melihat Nicho berfoto dengan perempuan berperawakan bak model papan atas dengan tangan perempuan itu bergelayut manja dilengan kokoh Nicho apalagi senyuman tulus Nicho difoto itu.
"Ternyata lo udah bahagia ya Nic," batin Hanna dengan menatap nanar wajah Nicho lalu dengan cepat Hanna menutup ikon Instagram miliknya.
Drtt drtt...
"Halo," saut Hanna dengan sumringah menyauti si penelpon.
"lagi apa sayang?" tanya laki - laki itu disebrang sana dengan suara khasnya.
"Lagi ngambek sama lo!" jawab Hanna kesal.
"Loh! Kenapa?" tanya laki - laki itu syok.
"Bercanda Rion," ucap Hanna diiringi tawaan lepas.
"Ya udah deh yang penting lo senang," balas Rion yang ikut tertawa.
"Kangen sama lo," ucap Hanna yang lebih tepat disebut dengan rengekan seorang anak yang meminta uang jajan lebih kepada ibunya.
"Sama gue juga kangan sama lo, kita ketemu yuk?" ajak Rion yang ikut - ikut meniru gaya berbicara Hanna.
"Ih, sarap!" celetuk Hanna nyaring.
"Gak sopan ya Na! Bilangan pacar sendiri sarap," balas Rion dengan nada dingin.
"Hahaha, maaf sayang," balas Hanna dengan mengulas senyuman yang pastinya tidak dapat terlihat oleh Rion.
"Nanti gue jemput,"
"Kemana?" tanya Hanna bingung dengan arah bicara kekasihnya selama enam bulan ini.
"Jalan - jalan sayang, tadi katanya kengen," jawab Rion diseberang sana.
"Kemana?" tanya Hanna antusias.
"Biasa ngajak lo belanja," jawab Rion cepat yang langsung membuat Hanna teriak kegirangan lalu loncat - loncat gak jelas namun pastinya tidak dapat dilihat oleh Rion saat ini.
"Serius?" tanya Hanna dengan senyuman tidak bisa luntur dari wajahnya.
"Iya sayang,"
"Lo so sweet banget si Rion,"
"Haha, lo kalau lagi baik hati aja ngomong kayak gitu," ucap Rion dengan tawa pecaj yang terdengar jelas ditelinga Hanna.
"Biarin, gini - gini lo suka kan sama gue," ucap Hanna dengan percaya diri membalas ucapan Rion.
"Cinta Na," koreksi Rion dengan suara lembutnya.
"Sama aja lah," balas Hanna tidak mau kalah.
"Jelas beda jauh la," balas Rion lembut.
"Ih! Lo nyebelin banget!"
"Maaf sayang. Udah sana siap - siap bentar lagi aku jemput, oke." ucap Rion lalu mematikan ponselnya.
Bersambung...

KAMU SEDANG MEMBACA
Dating In Relationshit
ChickLitLDR --- Rasa nya LDR itu gak enak, gak ada yang merhatiin secara langsung, gak bisa ngelakuin runtinitas kayak orang pacaran, jalan, nonton biskop, makan bareng dan masih banyak lagi. Hanna termasuk salah satu gadis yang mengalami yang nama nya LDR...