Return

8.4K 729 16
                                    

Sudah 15 menit berlalu, tapi belum ada yang memulai percakapan. Sasuke fokus dengan setirnya sementara Sakura sibuk dalam lamunannya. Mata hijaunya berkali-kali mencuri pandang ke arah Sasuke.

"Apa?" Sakura tersentak saat Sasuke memandangnya tak suka, gadis itu langsung mengalihkan pandangannya. Pemandangan di luar jendela lebih menarik dibanding pemandangan lelaki galak di sebelahnya. Mereka berhadapan dengan lampu merah saat ini, pantas Sasuke bisa memandanginya langsung. Sebenarnya sakura malu juga kedapatan memperhatikan Sasuke sejak tadi.

Mata Sakura kembali memandang Sasuke saat mobil sudah kembali jalan. Tanpa sengaja netra hijaunya menangkap sesuatu yang asing di jari tangan Sasuke. Hey, itu cincin pertunangan mereka! Sasuke memakainya! Wow, Sakura sama sekali tidak ingat ada anggota keluarganya atau keluarga Sasuke di L Mare tadi. Lelaki itu tidak pernah menggunakan cincin pertunangan mereka kecuali di acara keluarga atau acara penting seperti gala. Sakura lalu mengalihkan pandangannya pada jari tangannya sendiri, malah dirinya yang tidak memakai cincin itu. Tidak, Sakura tidak benar-benar tidak memakainya, kalung berbandul cincin pertunangan mereka sudah cukup menjawab kemana cincin miliknya.

Hari ini Sakura dibuat bingung dengan Sasuke. Pertama, tiba-tiba ada di L Mare saat dirinya dalam masalah dan membawanya pergi, padahal 100% Sakura yakin Sasuke yang biasanya akan bersikap seolah-olah tidak melihat Sakura. Kedua, cincin pertunangan mereka, Sasuke tiba-tiba memakainya.

"Kenapa kau bisa ada di L Mare?" Akhirnya, pertanyaan yang tadi bulak-balik terlintas di otaknya terucapkan juga. Sakura tidak berharap Sasuke akan menjawab "mencarimu" atau "menjemputmu", tidak mendapatkan respon dari Sasuke seperti sekarang pun rasanya biasa baginya.

"Sampai." Ucap Sasuke.

Sakura memandang sekelilingnya, sepertinya ia terlalu asik melamun, mobil Sasuke sudah berhenti di depan pintu rumahnya! Sakura membuka sit beltnya, ini hal biasa tiap kali ia diantar pulang oleh Sasuke ia akan langsung turun dan pergi tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

Tepat sebelum Sakura membuka pintu, tangan Sasuke menahannya, Sakura kembali menoleh ke belakang, jantungnya tiba-tiba berdetak 3 kali lebih cepat dari biasanya.

"Lakukanlah."

Sakura memandang Sasuke tak mengerti, lakukan apa?

"Lakukan apa yang ingin kau lakukan selama sebulan. Aku tidak akan berontak."

Tubuh Sakura yang tadi tegang tiba-tiba relax, mata hijaunya balas menatap Sasuke yang memandangnya dengan pandangan serius. Ia yakin ada sesuatu lain yang mau lelaki itu utarakan.

"Habiskan waktu sebulan terakhirmu dengan ku, lalu pergi dan jangan ganggu aku lagi." Menurutnya ini yang terbaik, Sasuke sudah berpikir berulang-ulang, ia tidak akan pernah bisa mencintai Akasuna Sakura maka ia tawarkan dirinya selama satu bulan pada gadis itu. Menahan rasa bencinya selama satu bulan lebih baik daripada terus-terusan diikuti perempuan ini sampai akhir hidupnya. Perempuan ini berjanji akan membarkannya pergi kan? Maka biarkan Sakura mencoba untuk gagal.

Sakura tersenyum samar. Jadi ini alasannya, lelaki ini selalu saja, tanpa menjawab pertanyaannya tadi Sasuke selalu bisa menjawabnya dengan cara lain. Sakura sepenuhnya memandang dan berhadapan dengan Sasuke kali ini, tangannya melepas ikatan kalungnya dan melepaskan cincinnya dari sana lalu memberikannya pada Sasuke.

"Ini."

Sasuke mengernyit tak mengerti. "Ayo pakaikan di jari ku." Sasuke masih memandangnya tak mengerti, entah kenapa kali ini rasanya ia tidak bersemangat, Sakura tidak mendebatnya seperti biasa, otaknya tidak bisa sampai pada rencana Sakura. Tapi perempuan ini entah kenapa kali ini berhasil membuat Sasuke melakukan hal ia inginkan. Pertama kalinya Sakura mendapatkannya tanpa memohon.

BraveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang