Awalnya Sasuke serius menunjukkan pada Sakura bahwa ia bisa dengan perempuan manapun yang ia inginkan, bahkan dihadapan Sakura. Melihat reaksi Sakura yang seolah tidak terjadi apa-apa ternyata membuat Sasuke gemas untuk melakukan hal yang serupa di lain kesempatan. Ia tidak suka dianggap remeh seperti yang Sakura lakukan padanya, ia tidak suka tidak dipedulikan, seharusnya Sakura menangis atau menamparnya atau menyiramnya dengan tequila. Tapi perempuan itu tetap tenang.
Sampai pada masa dimana Sasuke hampir yakin bahwa Sakura sebenarnya tidak mencintainya seperti claim perempuan itu selama ini, Sasuke kesal sekaligus puas setengah mati ketika Sakura akhirnya merusak mobilnya karena kesal dan ia jatuh pada kesimpulan bahwa Sakura memang punya perasaan lebih padanya.
Mereka berpisah beberapa saat, lalu bertemu lagi, Sasuke rindu tapi juga begitu benci, benci yang benar-benar tidak bisa ia pastikan apa penyebabnya, setiap kali berusaha memikirkan jawaban dari pertanyaan-pertanyaannya tentang Sakura, kepalanya sakit dan berakhir dengan minum obat lalu tidur seperti orang yang jatuh koma.
Ia senang mendengar suara Sakura tapi juga terganggu ketika tidak bisa ingat apa yang ia lupakan, ia senang melihat Sakura tersenyum tapi juga tidak suka saat orang yang ia benci sedang bahagia. Dengan Sakura, semuanya tidak masuk akal sekaligus masuk akal.
Masuk akal karena ia lelaki normal yang pada umumnya pasti akan tertarik melihat perempuan seperti Sakura, lelaki normal yang akan sangat bahagia ketika perempuan itu berkata tidak akan melepaskannya. Namun ini juga tidak masuk akal ketika ia merasa begitu membenci perempuan ini ditengah rasa ketertarikannya.
Rasanya begitu kecewa dan tidak berarti.
Jauh sebelum Sasuke kembali mengingat siapa Sakura sebenarnya, kenapa ia begitu membenci Sakura sekaligus tidak bisa jauh-jauh dari perempuan itu, kenapa ia harus marah melihat Sakura tertawa lepas disamping laki-laki lain, Sasuke sudah mulai mencari tahu tanpa Sakura sadari. Satu bulan setelah perempuan itu kembali dari "masa hukuman nenek" yang membuat Sakura harus hidup terpisah dari Akasuna, saat sakit kepalanya yang terakhir di taman San Francisco, Sasuke menghubungi Juugo yang saat itu berada di Jepang untuk mencari tahu semuanya dan menyusulnya setelah itu ke San Francisco.
Tidak adanya hal yang didapatkan Juugo selama masa pencarian membuat Sasuke tersenyum kecut dan hampir memutuskan bahwa Sakura bukan siapa-siapa sebelum bertemu dengannya pertama kali satu tahun lalu.
"Kau tidak ingat aku? Aku tahu aku salah... tapi apa kau tidak bisa ingat aku? Ini tidak adil hiks, kau ingat semuanya tapi kau tidak ingat aku."
Dan perkataan Sakura yang sedang teler saat itu membuat Sasuke kembali memikirkan apa sebenarnya mereka selama ini.
Jika malam itu ia tidak mengikuti Sakura ke La Rossa Negra, jika malam itu mereka tidak jatuh, jika malam itu ia tidak hampir mati, mungkin saat ini ia masih jadi orang paling bodoh yang tidak mengerti apa-apa.
"Kau tahu, aku begitu kecewa kau tidak memberitahu aku yang sebenarnya." Sakura yang sedang demam tinggi di pelukannya saat itu mungkin tidak menangkap apa yang Sasuke katakan, tapi perempuan itu menyahut, masih dengan pandangan tidak fokus, "Kau marah?" Matanya khawatir menatap Sasuke, berkaca-kaca, sudah siap tumpah air mata. "Tidak. Aku merindukanmu." Sakura kembali melesakkan kepalanya di dada Sasuke, "Aku juga... aku mau tidur boleh? Aku lelah.."
"Hn." Sakura memejamkan matanya saat jemari Sasuke mulai mengelus-elus kepalanya lagi, "Aku takut, mereka selalu mengejarku... aku lelah" Sasuke mengernyit menyimak cicitan Sakura yang mulai setengah terlelap.
Sakura kembali terlelap malam itu di pelukan Sasuke yang sedang merangkai semuanya, merangkai hal-hal yang tidak ia mengerti selama ini, dimana semua hal yang terjadi saat ini bukan hanya kebetulan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Brave
Fiksi PenggemarAkasuna Sakura tahu dirinya tak sepenuhnya sempurna. Bisa memiliki semuanya tidak berarti bisa memiliki Sasuke juga. Benarkah? Kita lihat siapa yang akan tertawa pada akhirnya... kau hancurkan hati ku, aku hancurkan mobilmu. "Kau tahu lagu ini sayan...