Prepare

11K 1.8K 93
                                    

Taeyong menyusuri hutan buatan yang penuh dengan pohon buah di belakang vila. Tempat ini akan sangat bagus untuk liburan. Tapi sayang desas-desus itu bikin orang-orang batal mau ke Vila Anyelir ini.

Ukuran vila yang besar, halaman belakang yang luas, hutan buatan yang penuh dengan berbagai macam pohon. Bukannya itu nyaman?

Tapi memang benar, lokasi Vila ini harus masuk gang yang lumayan jauh. Kalau mau jalan kaki ke jalan besar cukup lah bikin kaki pegel semingguan.

Tapi karena harganya yang murah, akhirnya Seungcheol mau nyewa vila ini.

Kembali ke Taeyong, laki-laki dengan tinggi 175 cm itu masuk kedalam hutan buatan yang cukup penuh dengan tumbuhan liar. Kayaknya sih lama nggak di masukin orang. Soalnya sudah nggak ada bekas jalan manusia. Dan begitu juga yang di katakan si penjaga.

Taeyong yang membawa rotan yang cukup kuat merubuhkan beberapa rumput liar di sekitarnya. Ia terus menyusuri hutan itu sampai akhirnya berada di pinggir sungai.

"Yong!" seru Yuta yang baru datang dengan gulungan tali di tangannya.

Taeyong menoleh, lalu mengangkat alisnya.

Ya begitu saja.

Hanya itu.

"Nyet, ini beneran mau di pakai buat ntar malam?" tanya Yuta sambil ngeliatin sekitarnya.

"Iya." jawab Taeyong masih sambil perhatikan sungai di depannya.

"Nggak bahaya apa?"

Taeyong menggeleng, "semoga enggak."

"Hih, Seungcheol kalau pilih tempat gini amat sih." gerutu Yuta kesal.

"Yut, sini deh."

Yuta menghampiri Taeyong, "apaan?"

"Ini sungai dalam nggak?"

"Mana gua tau. Mau nyoba nyebur?"

"Ngawur aja."

Yuta terkekeh.

"Mana nggak ada pohon, buat ngikat tali."

"Buat apa?" Yuta mengrenyit.

"Buat ngasih batas lah. Tanahnya licin kalau ada yang kepleset malam-malam repot juga." jawab Taeyong sambil berkacak pinggang.

Yuta menengok ke sungai yang arusnya nggak cukup deras itu, "wah, gue nggak mau nyebur kalau itu terjadi." Yura bergidik.

"yaudah ini di kasih pembatas dulu makanya." 

"gimana caranyaaa???"

Taeyong sibuk mikir. Yuta juga. tapi nggak tau Yuta mikir apa.

Taeyong berjalan ke arah jembatan kecil yang sudah reot, bahkan kayaknya sudah nggak bisa di pakai lagi. kecuali kucing. Taeyong mengambil bambu kehijauan yang panjangnya sekitar 2 meter.

"ini di tancepin disana coba." Taeyong memberikan bambunya ke Yuta.

"emang kuat?"

"coba aja dulu. lo nanamnya yang dalem."

Yuta mencebik, dia gitu-gitu suka nggak ngerti sama jalan pikirannya Taeyong yang satu langkah lebih aneh dari dia.

Yuta menggali tanah itu dengan ranting yang ada di sekitarnya. 

di sisi lain, Taeyong juga melakukan hal yang sama dengan jarak sekitar satu setengah meter dari Yuta. 

dan mereka menancapkan bambu dan kayu yang ada di sekitar sampai terhubung dengan pohon terdekat. setelah itu tali di ikat menyilang untuk menjadi batas aman daerah itu.

"gila, kok jadi kerja rodi gini?" Yuta mengelap keringatnya yang ngalir di kening.

"aman nggak ya?" tanya Taeyong yang nggak kalah capek.

"aman. aman. buruan ini di kasih batas buat rutenya." Yuta memberikan tali sisa.

"lo ambil tali lagi. biar gue buat rutenya dari awal."

***

Jungkook dan Hanbin sedang sibuk membuat botol yang di beri lubang di beberapa sisi untuk keperluan permainan nanti malam juga.

"Sebenarnya acara ini buat apa sih, Kak? Gue masih nggak ngerti." tanya Jungkook.

"Lah, lo gimana sih? Panitia tapi nggak ngerti." Hanbin terkekeh.

"Iya kan gue baru pulang dua minggu lalu. Tiba-tiba disuruh masuk divisi acara aja." kata Jungkook sambil membolongi botol dengan paku.

Iya, Jungkook baru saja pulang dari Thailand untuk ikut lomba modern dance sama Yuju, Lisa dan Junhoe.

"Ya pokoknya ini buat keakraban anggota kita." jawab Hanbin.

"Kok di pengumuman namanya LDK?"

"Hmm.. Anggap aja retreat. Kalo LDK kayaknya nggak nyambung." jawab Hanbin ketawa. Jungkook juga ikut ketawa.

"Bin..."

Hanbin dan Jungkook menoleh.

"Kenapa, Kak?" tanya Hanbin.

"Gue numpang mandi di kamar lo dong." kata Taehyung sambil nyengir.

"Iya mandi aja, Kak. Pake ijin segala." jawab Hanbin.

"Lah kan kunci sama lo. Gimana?"

"Ah, iya." Hanbin berdiri dan mengambil kunci di sakunya, "sori, Kak." Hanbin nyengir.

"Gue paham kok. Kalo lo kadang suka pikun gini." Taehyung senyum sambil nepuk pundak Hanbin.

"Lah sialan." Hanbin ketawa.

"Emang bener, Kak." sahut Jungkook.

"Gue pites sini lo." Hanbin melambaikan tangannya ke Jungkook.

"Heee.. Santai. Jangan emosi."

Hanbin ketawa.

"Kak Taehyung suaranya bagus banget ternyata. Gue baru tau." kata Jungkook kemudian.

"Masa iya? Gue baru tau." Hanbin

"Lah, iya, Kak. Kemaren pas kapan tau itu gue denger dia nyanyi sambil pake sepatu. Ebuset, nyanyi gitu doang ada vibranya."

Hanbin terkekeh, "bisa kali nanti dia ngisi acara buat penutupan."

"Hanbin..."

Hanbin menoleh begitu mendengar suara yang sangat dia suka, "Iya, Kak?" tanya nya dengan wajah berseri.

"Di cari Seungcheol." jawab Jisoo sambil cengengesan.

"Woo, semangat dah Kak Hanbin." goda Jungkook.

Hanbin nggak hirauin, dia langsung berdiri dan nyusul Jisoo.












***












Retreat; Taeyong Jisoo✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang