Gimana?

10.8K 1.8K 109
                                    

Seungcheol sedang memperhatikan sungai yang ada di depannya dengan khawatir.

Taeyong yang tadinya udah yakin bakal baik-baik aja, jadi agak ragu, melihat tanah di sekitar sungai yang agak gembur.

"katanya ini lama gak di jamah manusia? tapi tanahnya gembur." kata Taeyong.

"masa mau di buat terasering?" tanya Yuta yang juga lagi mikir.

"kalau mau di buat terasering butuh waktu berapa lama ya?" kali ini yang nanya Seungcheol.

Taeyong melirik jam tangannya, "kalaupun bisa nggak sempat. ini udah jam setengah 5."

"jadi gimana?" tanya Hanbin selaku koordinator acara, dia jadi ikut bertanggung jawab buat keamanan acara nanti.

"talinya di majuin aja gimana?" usul Yuta.

"nanti rute nya ganti. nggak masalah?" tanya Seungcheol ke Hanbin.

"yaudah nggak masalah, Kak. yang penting aman aja. malam-malam kalau sampai ada apa-apa repot juga." jawab Hanbin.

kemudian mereka berempat menyusun ulang rute jungle games buat nanti malam. Seungcheol sama Hanbin menyusuri dari awal masuk. Taeyong dan Yuta mengatur ulang tali-tali penunjuk arah. 

mereka sampai harus menebang beberapa rumput liar untuk memudahkan mereka membuat rute baru. tapi syukurnya semua baik-baik aja, nggak ada kendala sampai saat Taeyong tiba-tiba berhenti, memperhatikan area ilalang yang tingginya sekitar satu meter.

"Yut, coba sini deh." panggil Taeyong.

Yuta yang lagi nancepin kayu noleh dan nyamperin Taeyong, "apaan?"

"ini udah di lewatin belom?" tanya Taeyong menunjuk barisan ilalang di depannya.

"gue sih belom kesini. nggak tau kalau Hanbin atau Seungcheol. kenapa?"

Taeyong mengeluarkan ponselnya dari saku celana, "hm, lo dimana?"

"ini gue udah di tempat finish, kenapa?"

"coba balik lagi sini. ada yang mau gue tanya."

"iya gue kesitu."

Taeyong mengunci ponselnya dan kembali fokus ke ilalang tadi.

"kenapa sih, Yong? bikin penasaran aja."

"ntar dulu. gue lagi merhatikan ini."

"apa sih? rumput? ngapain lo perhatiin rumput?"

"ada apa, Yong?" tanya Seungcheol yang baru datang masih bareng Hanbin.

"lo lewat sini?" tanya Taeyong.

"nggak. itu nggak dipilih jadi rute, kok. kenapa?"

"ini bekas kaki orang." Taeyong menunjuk ujung ilalang yang rebah dan kotor karena tanah.

"Pak Aji kali.." kata Hanbin.

"hm, iya mungkin." sahut Seungcheol.

"tapi ini masih basah tanahnya." kilah Taeyong.

"ah, lo bikin gue ngeri aja, Yong." kata Yuta bergidik.

"terus siapa, Kak? setan juga nggak mungkin napak." kata Hanbin malas. Hanbin nggak pernah suka sama Taeyong, selain karena pola pemikiran mereka yang beda, Hanbin juga kesal aja bawaannya kalau liat Taeyong, soalnya Jisoo naksir Taeyong. tapi Taeyongnya cuek.

"fix ini Pak Aji. udah nggak usah bikin gue ngeri." kata Yuta yang nyoba positive thinking.

"iya. udah sana lanjutin. gue mau ngurus yang lain." Seungcheol nepuk pundak Taeyong sebelum pergi.

Retreat; Taeyong Jisoo✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang