"Diantara kita semua.... Apa ada yang kamu benci?" Nayoung ngeliatin gue dengan tatapan menyelidiknya.
Gue senyum.
Iya senyum, apa Nayoung sudah berubah? Apa dia sudah berani buat bicara sama orang?
Sejak kapan? Bukannya dia cuma wanita penyendiri yang takut berhubungan dengan manusia? Yakan?
Dia selalu saja menghindar dari tatapan gue. Gue benci di acuhkan!
Dan sekarang, beraninya dia bertanya seperti ini. Dan dia fikir apa gue orang bodoh? Yang lalu akan menjawab siapa orang yang gue benci?
Gue benci Taeyong!
Liat aja, bukannya menebus kesalahannya sekarang dia malah sibuk ngurusin acara nggak guna begini. Untuk apa?
Jadi jangan salahkan gue kalau gue yang akan buat dia semakin nggak tenang.
Cih!
"Ngga ada, Nay. Gue cinta semuanya." jawab gue sambil senyum.
***
Mungkin kalian bingung kenapa gue benci Taeyong, sedangkan dia orang yang paling jarang bicara.
Sudah gue bilang, gue benci di acuhkan.
Terlebih, seharusnya dia nggak tinggal di rumah istana itu! Seharusnya dia nggak pernah hidup.
Kenapa? Dia bukan anak kandung dari Ayah nya. Dia anak laki-laki keparat yang sudah membunuh dan memfitnah Mama.
Seharusnya mama ada disini. Sama gue dan Kak Taeyeon. Seharusnya Mama bisa nyaksikan gue lulusan, gue masuk universitas tempat dia kuliah dulu, dan masuk di jurusan yang mama inginkan.
Dan seharusnya juga Kak Taeyeon nggak pergi dari rumah dan ninggalin gue sendirian.
gue harus berjuang untuk hidup gue sendirian. cari makan, cari kebutuhan. semuanya gue lakuin sendiri sejak gue umur 10 tahun. gue bisa apa?
gue sampai harus di tendang dari sekolah dan di hina orang-orang karena gue sebatang kara. mereka selalu bilang kalau gue anak haram. itu sebabnya gue di tinggal Kak Taeyeon, Mama bunuh diri dan Papa nggak tau kemana.
padahal Papa itu ada! Papa itu hidup enak dengan dunianya tanpa tau gue ada di dunia ini atau nggak.
Papa itu laki-laki yang malam itu sempat berantem hebat sama Mama. Daniel Lee.
gue tau karena gue gak sengaja dengar percakapan mereka. gue kira malam itu mereka bakal balikan, dan gue akhirnya bisa punya Papa. taunya? nggak.
haha, dan bangsatnya lagi ternyata Mama milih ninggalin gue sama Kak Taeyeon daripada harus nanggung malu punya kami.
kenapa gue tau? ya gue dengar semuanya malam itu. termasuk siapa Lee Taeyong yang ada di depan mata gue sekarang ini.
jadi, rencana hari ini sudah tersusun dari jauh-jauh hari.
Dengan di bantu Oom Aji, teman sekolah Mama dulu. Gue bisa balas dendam untuk Mama.
betapa bodohnya Seungcheol yang begitu gampangnya kemakan omongan gue buat millih Vila Anyelir yang sudah lama nggak kepakai karena rumor horornya. padahal, nggak.
sekali lagi, ini gue yang ngerencanain sehingga Vila Anyelir dijauhi dari para pengunjung.
posisi yang strategis karena jauh dari jalan raya, jauh dari pemukiman warga tapi punya halaman yang bagus. ya, semua ini sudah di tunjukkan Mama ketika dia masih hidup dulu. seakan Mama tau kalau gue harus balas dendam atas apa yang dia rasakan selama ini ke Lee Taeyong sialan itu.
tenang, gue nggak akan ngebunuh dia. gue nggak suka.
tapi gue akan ngebunuh siapapun yang dia sayang. bukannya lebih menyakitkan ketika lo kehilangan orang yang lo cinta kan? apalagi dia mati karena perbuatan lo.
ha ha ha
oh, tapi gue sedikit bimbang apa gue harus ngehancurin Jisoo? gue sayang sama dia.
dan itulah sebabnya kenapa gue semakin benci sama Taeyong. dia laki-laki bajingan yang sukanya bikin seorang wanita memelas perhatian dari dia. memangnya dia seganteng apa? sekeren apa? bahkan gue harus ngeliat Jisoo yang selalu berusaha menarik perhatian Taeyong yang akan selalu berakhir kecewa. gue bisa liat itu dari matanya.
tapi, Maaf Jisoo. gue lebih benci Taeyong dari pada sayang ke lo.
ngomong-ngomong, gue nggak akan melukai siapapun yang nggak berurusan dengan gue. jadi, jangan cari masalah. atau lo bakal jadi orang pertama yang akan gue lukai.
kayak Doyoung misalnya.
****
KAMU SEDANG MEMBACA
Retreat; Taeyong Jisoo✔
Mystery / Thriller"Psychopaths are around you." © 2017 blaekpearl #11 dalam mystery/thriller