LINE

9.1K 1.7K 352
                                    

kini Seuncheol dan Taeyong sudah sama-sama ada di atas plafon kamar Yuju. masih belum ada yang tau kejadian ini selain Taeyong, Seungcheol dan para wanita yang tadi ada di kamar nomor 1 itu.

Seungcheol dan Taeyong merangkak mengitari ruang atas plafon yang tingginya cuma sekitar satu meter. 

"menurut lo, siapa yang bisa berkeliaran di tempat ini?" tanya Taeyong ke Seuncheol.

"yang jelas bukan orang tinggi. punggung gue udah encok gini nunduk mulu dari tadi." jawab Seungcheol.

"hngg, lo aja kaku bener." desis Taeyong.

"yang jelas dia tau banget gimana keadaan disini." kata Seungcheol sambil merhatikan sekelilingnya.

"eh, sebentar. ini tembus sampai kamar kita, Yong?" tanya Seuncheol.

"mungkin. coba di ikutin aja jalurnya." kata Taeyong sambil kembali merangkak ngikutin jalur plafon.

"gila, ini sih luas, Yong. orang juga bisa tidur disini." kata Seungcheol begitu masuk kegedung lain.

"dibawah ini kamar Yuta ya?"

Seungcheol mengangguk sambil merangkak lagi ke ventilasi lain, "ini kamar mandinya kayaknya."

Seungcheol ngebuka papan temporari yang besarnya juga sekitar 60x60 cm. benar, begitu di buka di bawah itu kamar mandi di kamar nomor 4. soalnya ada kaus yang di pakai Dokyeom kemaren di gantung di belakang pintu.

"dari empat kamar yang sudah kita lewati, semuanya punya ventilasi begini, Yong. dengan ini pelaku jadi gampang mau ngintai kita." 

Taeyong ngangguk setuju dengan teori Seungcheol.

Taeyong mengedarkan pandangannya, mengamati keadaan di sekitarnya. kayaknya tempat itu tempat yang paling bersih dari yang lain. 

dan pandangannya jatuh ke peti yang ada di ujung ruangan.

"Cheol, itu apa?" tanya Taeyong menunjuk peti warna coklat tua.

Seungcheol langsung mendekat, "nggak ada sarang laba-labanya, Yong." kata Seungcheol ke Taeyong sambil menaikkan alisnya.

"coba buka." 

Seungcheol membuka peti yang ada di depannya pelan-pelan. soalnya tutupnya agak berat. 

"gila, ini sih peralatan mereka." kata Seungcheol.

Taeyong melongo ke dalam peti, bau busuk langsung menyergap hidungnya.

"bau apa nih?" Taeyong mengrenyit.

"kayak bau amis. baunya persis kayak di TPI." jawab Seungcheol sambil menutupi hidungnya dengan kaus yang dia pakai.

Seungcheol mengangkat sebuah wadah yang ada tutupnya, "Darah, Yong."

"ini darah yang ada di kamar Jisoo ya?"

"kayaknya iya." Jawab Seungcheol sambil menaruh wadah itu di lantai. kemudian dia mengeluarkan sebuah besek kecil.

"gilaa, ini bunga buat nyekar, Yong." kata Seungcheol sambil tertawa geli, "ini pelakunya prepare banget heran."  

bunganya sudah layu. bahkan sudah kering.

bermodalkan cahaya seadanya dari genteng, Seungcheol terus memilah barang-barang aneh dari dalam peti itu.

"tunggu.." Taeyong menahan tangan Seungcheol, "ini sepatunya Doyoung kan?"

"hah?!"

***

Retreat; Taeyong Jisoo✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang