The Night

9.7K 1.7K 575
                                    

detak jantungnya sudah nggak karuan, keringat dingin juga sudah membasuh wajah dan tangannya. 

Seungcheol benar-benar mematung sekarang.

"Pak Aji kenapa ngelakuin semua ini?" tanya Seungcheol dalam gelap. ini curang! Pak Aji pakai kacamata infrared, yang berarti bisa tau keadaan sekitar. sedangkan Seungcheol nggak. dia cuma bermodalkan instingnya dan suhu badan Pak Aji.

dulu, saat masih sekolah, Seungcheol pernah belajar bela diri. dimana, dia nggak cuma bisa teknik-teknik pencak silat. tapi juga tau keberadaan lawan dalam gelap. yaitu dengan merasakan suhu badan si lawan.

"sudah jelas bukan?" Pak Aji balik bertanya.

Seungcheol mengrenyit, nggak ngerti sama yang dimaksud laki-laki berumur 45 tahun didepannya ini.

"bukannya kamu sudah menerka?" lanjut Pak Aji yang melihat Seungcheol bingung.

"Airin?" tanya Seungcheol memastikan.

"saya tidak menyangka kalian sepintar ini." nada bicara Pak Aji tenang. tapi Seungcheol bisa merasakan seringaian di wajahnya.

"jadi, Taehyung di juga ada di balik semua kejadian ini?" tanya Seungcheol.

Pak Aji mencibir, "bukannya sudah jelas? memangnya dari siapa lagi saya tau tentang kalian semua? lalu, apa kamu fikir kalian ada di sini itu secara kebetulan?"

Seungcheol semakin bingung. apa iya keberadaan mereka di Villa Anyelir ini juga sudah di atur? ia memutar kembali memori dari awal dia mengajukan rapat retreat tahunan.

saat itu, mereka membutuhkan waktu sekitar 3 minggu untuk menentukan dimana mereka harus menginap. mereka awalnya memang punya 3 option. di Bandung, tempat biasanya Hanbin dan Bobby main waktu sekolah. ada juga di Ciamis, usulan Yuta. katanya disana dingin dan Villa nya murah. dan yang terakhir usulan Taeyong, di Kuningan. tempat biasa keluarganya nginap kalau ada acara di sekitaran sana. bahkan nggak ada yang ngusulin Villa Anyelir ini.

sampai suatu hari, ada selebaran nempel di motor Seungcheol. Villa Anyelir degan fasilitas yang bagus dan biaya murah.

ah benar! besoknya Taehyung merekomendasikan tempat  yang sama seperti di selebaran. katanya dia juga pernah dapat selebaran yang sama dengan Seungcheol.

dari situ, Seungcheol yang memang langsung tertarik dengan halaman dan hutan buatan yang ada di Villa Anyelir. dia nggak nyangka aja, ternyata semuanya sudah di atur.

"gimana? sudah ingat?" tanya Pak Aji, menyadarkan Seungcheol dari flashback sekilasnya.

"tapi, apa harus dengan cara ini, Pak? bukannya ini masalah Bapak dengan Taeyong aja kan?"

Seungcheol bisa merasakan Pak Aji sedang mencibir, "cih! lalu harusnya saya langsung membunuh Taeyong begitu?" 

Pak Aji tertawa sinis, "kalau begitu sensasinya dimana? dimana saya bisa membuat dia ketakutan setengah mati? khawatir? merasa bersalah?"

saat itu juga Seungcheol sadar, kalau yang dia hadapi sekarang bukan manusia biasa. tapi seorang psikopat.

***

setelah acara api unggunan dan ungkapan-ungkapan dangdut mereka, sekarang waktunya barbeque time ala kesederhanaan.

ya, mereka cuma bakar jagung sama ikan yang di pancing Yuta, Wonwoo, Johnny dan Ten tadi siang di sungai. sebagian ada yang bakar, sebagian ada yang bumbuin ikan yang sudah di bersihin sama Jennie tadi sore. dan sebagian lainnya sedang gitaran dan ngerumpi di lapangan belakang.

Retreat; Taeyong Jisoo✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang