Heh Diem!

9.9K 1.6K 229
                                    

dengan celana jins selutut dan kaus hitam gobor Taeyong nemuin Seungcheol yang ada di rumah sakit. nungguin Jungkook dan Doyoung yang ada di kamar yang sama. Tadinya Seungcheol mau ke rumah Taeyong. Tapi kata Taeyong biar dia yang ke rumah sakit.

sebenernya tadi Hanbin mau nelpon orang tua mereka. tapi kata Seungcheol nggak usah. ntar mereka khawatir. 

dan mereka berdua duduk di bangku depan kamar 234, yang ada Doyoung dan Jungkook di dalamnya.

"Pak Aji itu suka sama Airin sejak kecil. dulu mereka tinggal di desa yang sama. sampai pada akhirnya Airin harus pindah karena tuntutan pekerjaan ayahnya di Jakarta. dan saking terobsesinya Pak Aji juga ikutan pindah ke Jakarta pas SMP. nekat, kalau nggak di turutin dia ngancam buat ngebunuh adeknya yang saat itu masih bayi. gila gak sih, Yong?" tanya Seungcheol sambil bergidik ngeri.

Taeyong geleng-geleng heran sambil bayangin muka nyebelinnya Pak Aji.

"terus gimana?" Taeyong merubah posisi duduknya ke Seungcheol.

"ya dengan begitu dia sama Airin kan jadi dekat. Airinnya nggak masalah. dia anggap Pak Aji ini sahabatnya. sampai pas SMA Airin ngerasa ada yang aneh dari Pak Aji. setiap kali ada yang benci dia karena dekat sama Airin, pasti orang itu celaka. ntah yang kecelakaan, atau kesandung, atau keserempet bahkan ada yang sampai lumpuh juga, Yong. tadinya sih nggak ada yang curiga. tapi makin kesini orang-orang sadar, kalau korban-korban yang ngenes itu orang-orang yang pernah nyinyirin si Pak Aji. anjir gue gak bisa bayangin kalau punya temen kayak gitu." Seungcheol mengelus kedua lengannya.

"dan ternyata Airin pacaran sama Om Daniel gitu?"

"ya, mereka saling naksir pas di perpisahan SMA. setelah itu khilaf dan anuan deh. ya lo tau Om Daniel dari dulu di besarkan dengan harta yang berlimpah kan? eh, teryata Airin hamil. makanya Om Daniel sempat nunda kuliahnya 2 tahun. karena dia stres, dapat tekanan dari ayahnya yang menjabat sebagai anggota DPR." Seungcheol mengangkat bahuya.

disebelahnya Taeyong sedang tersenyum miris membayangkan gimana dirinya yang sempat nggak di inginkan untuk ada di dunia ini. ternyata lahirnya dia bukan dari situasi yang di tunggu-tunggu dengan perasaan bahagia. 

selama ini dia selalu berfikir kenapa hidupnya sangat nyaman. dia sepeti punya segalanya tanpa kekurangan.

harta yang berlimpah, kebebasan dari orang tuanya, perhatian dari mama dan papa meskipun mereka orang yang sibuk, kakak dan adek yang juga dekat dengan dia. nggak adil rasanya. tapi sekarang dia tau, kekurangan yang dia cari itu ada disini. siapa dia sebenarnya.

"dan gue yakin lo tau kenapa Pak Aji benci banget sama Om Daniel. bahkan sampai ngelibatin orang dalam aksinya. psikopat akan lebih milih musuhnya menderita daripada membunuhnya." gumam Seungcheol.

Taeyong mengangguk, dia jelas tau banget.

"menurut lo, Taehyung gimana, Cheol?"

Seungcheol menimbang-nimbang.

"sejujurnya gue kasian sama tu anak. gimana ya, disini dia di jadiin umpan. ya gue nggak bisa nyalahin dia atas kelakuannya ini, nyatanya dia di asuh sama orang gila."

"lo tau nggak kalau Taehyung punya saudara kembar?" tanya Taeyong sambil ngeliatin Seungcheol.

Seungcheol balas natap Taeyong, nggak ada ekspresi disana. tatapapannya datar. setelah beberapa detik baru Seungcheol memalingkan kepalanya.

"taik ah lo. udah kagak gua singgung malah lo yang mulai." dengus Seungcheol.

"lo udah tau?" tanya Taeyong kaget.

"iya tau. ternyata sohib gue kembaran sama si psikopat." jawab Seungcheol.

Taeyong tertawa. dia kira Seungcheol bakal menggila begitu tau mereka berdua saudara kembar. dan bakal ngerubah pandangan Taeyong di matanya. tapi nyatanya malah Seungcheol nggak mau nyinggung soal ini.

Retreat; Taeyong Jisoo✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang