Bab 25 - Immortals

2.5K 314 348
                                    

Seorang wanita sedang terduduk di sofa ruang keluarganya sambil menatap cincin berlian yang indah di jari manisnya. Dia mengelus cincin tersebut sambil sesekali bertanya pada dirinya sendiri, apakah kejadian tadi malam itu nyata?

Jacquelyn masih tidak percaya jika tadi malam, laki-laki yang dicintainya baru saja melamarnya. Dia tahu betul jika laki-laki itu takut untuk menjalin sebuah hubungan, dan lagi pernikahan bukanlah sebuah hubungan main-main seperti cinta monyet.

"Cincin baru?" tanya Chenoa, Ibu-nya.

Jacquelyn terkesiap, dia menegapkan punggungnya dan tersenyum canggung pada Chenoa. Awalnya dia akan menjawab, tapi hanya kekehan pelan yang keluar dari mulutnya.

"Kamu kenapa?" tanya Chenoa.

Jacy menggeleng. "Amon mana?"

"Jalan-jalan sama Crystal."

"Berdua?"

"Sama Kesha sama Candy, sama Joy juga kalau nggak salah. Tumben kamu nanyain Amon?"

"Nggak, biasanya kan dia nempel terus di pantat Mom."

Chenoa terkekeh. "Itu cincin darimana? Zeeo?" tebaknya.

Jacy menggeleng cepat. "Bukan dari siapa-siapa."

"Terus?"

"Nemu di jalan, hehe."

Chenoa menarik tangan anaknya, memperhatikan cincin yang melingkar di jari manis anaknya itu lamat-lamat. "Nggak mungkin nemu, ini cincin keliatannya mahal banget."

Jacy menarik tangannya. "Jangan sok tahu Mom."

"Zeeo atau Ken?" tanyanya.

Jacy tidak mau menjawab, kebetulan setelah itu ponselnya yang berada di atas meja berdering. Menampilkan nama littlebobbies disana, ada apa Zeea menelepon?

"Zeea telepon, aku jawab dulu."

Chenoa mengangguk lalu berdiri dan berjalan ke arah dapur.

"Apa Zee?" sapa Jacy.

"Nongkrong yuk, bosen di rumah," ajaknya.

"Dimana?"

"Pizza?"

"Oke. Siapa aja?"

"Gue ajak Ruby."

"Gue ajak Sonia."

"Sonia mulu anjir."

"Om Lutfi bilang kalau gue mau main, ajak-ajak dia."

"Ya ya ya, ketemu disana aja ya? Lima belas menit lagi gue sampai."

"Oke."

Jacy menutup teleponnya lalu bersiap.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Never ChangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang