Bab 40 - EPILOG

2K 251 302
                                    

"DIAM!" teriak Chenoa. "Gue absen dulu, semuanya!"

"Harry!" panggil Chenoa.

"Gue di samping lo sayang." Jawab Harry sambil mengelus pipi Chenoa.

Chenoa menyingkirkan tangan Harry dari pipinya.

"Zafran, Julia!"

"Hadir."

"Leon, Sophia!"

"Disini."

"Nino, Joyceline!"

"Disana."

"Lutfi, Kesha!"

"Senang."

Chenoa melemparkan sepatu bayi dan tepat mengenai kepala Louis.

"Sial!" gerutu Louis.

"Alvin, Kate!"

"Yaa."

"Kak Dave, Kak Anna!"

"Disini Chen."

"Kak Gemma, Kak Eric!"

"Ada Chen."

"Navyn! Sepaket sama anak istri disini!" Chenoa mengatur barisannya. "Baris sebelahan sama pasangan berdiri dibelakang cepetan!" seru Chenoa. "YANG RAPIH!" lanjutnya berteriak.

Semuanya mengikuti perintah Chenoa, setelah selesai Chenoa mulai mengabsen kembali.

"Zaccheus, Oscar, Jacquelyn, Archelaus eh Amon!" seru Chenoa lagi. "Duduk di depan sini!"

"Crystal sama Candy sebelah Zac, terus di sambung Ruby." Cheno menghembuskan nafasnya. "Ken sama— JACY ANAK KAMU!" teriak Cheno.

Jacquelyn memejamkan matanya sesaat ketika melihat putra sulungnya sudah ada dalam keadaan kotor karena tanah.

"Astaga, Mumma kan udah bilang sayang kalau sekarang mau foto keluarga. Kamu ngapain kotor-kotoran sih?" tanya Chenoa menahan amarahnya.

"Tadi ada kucing kecebur got Mumma! Aku tolongin terus aku mandiin! Kasian dia!" celoteh putra sulungnya itu.

"Ya udahlah Chen, kalau mandi lama lagi, udah biarin aja dia kotor gitu juga tetep ganteng kok." Sela Harry.

"Jangan Dad, dia harus bersih. Ayo sayang mandi sama Papa." Kennard mengajak anak sulungnya itu untuk membersihkan diri terlebih dahulu. Sedangkan Jacy sedaritadi sebenarnya kewalahan menggendong anak bungsunya yang tidak bisa diam.

Sepeninggalan Ken dan anak sulungnya, Chenoa melanjutkan acara pengabsenannya. Namun setelah Cheno melihat daftar absennya dia malah celingukan.

"Anak kamu yang dua lagi mana?" tanya Chenoa.

"Ini liat dong mereka lagi macem-macemin aku Aunt!" teriak Nathan yang ternyata sedang tiduran di bangku santai dengan tangan dan kaki diikat, ditambah dengan wajahnya sedang dicoret-coret oleh anak kedua dan ketiga Jacy yang umurnya terpaut satu tahun.

"Muka om Nathan bagus, berestetika." Celoteh salah satu dari mereka.

"Masukin om Nathan ke kolam renang sana." Perintah anak bungsu Chenoa, Amon. Dia kini telah menjadi remaja dan dia sangat tampan.

"Ih sini kalian berdua!" seru Cheno. Mereka berdua menurut dan berlari kecil menghampiri Chenoa.

"Kalian berdua berdiri disini dan jangan nakal! Ngerti?" ditanya seperti itu oleh Chenoa, kedua anak itu hanya mengangguk. "Mumma mau absen lagi."

"Zeea, Zeeo, Sonia, Kevin, Zara, Davin, Belva, Nathan, Veme, Oliver, Daniella. Atur tempat masing-masing sama semua anak kalian, harus rapih." Chenoa mempersiapkan kameranya yang diletakkan agak jauh agar semua bisa masuk dalam satu gambar.

Beberapa saat kemudian Ken keluar bersama putra sulungnya, dan Nathan selesai membersihkan wajahnya setelah ia dilepaskan dari penyiksaan yang dilakukan oleh kedua anak Jacquelyn dan Ken.

"Udah? Siap?" kini Harry yang tengah mempersiapkan timer di kamera. "10 kali gaya ya langsung ini."

Belum Harry menekan tombol kamera, seorang anak yang berdiri diantara Kevin dan Zara mengacungkan tangannya dengan wajah memelas.

"Kenapa?"

"Aku kebelet pup."


○●○●○


hai

maaf gabisa bales satu satu komen karena gatau mau bales apa sama bingung, tapi aku baca semuanya kok. Aku seneng liat komenan kalian. makasih kritik dan sarannya, makasih support dan doa nya, makasih udah mau sabar nunggu, makasih udah baca, vote dan komen, makasih udah suka sama cerita abal aku.

yang mau berteman ayo temenan sini. yang mau minta follow bilang aja, yang mau temenan sini, yang mau jodoh cari sana jangan disini ehehe.

sampai bertemu di cerita selanjutnya yang inshaallah bakalan ganti genre dari fanfic menuju teenfict atau romance atau apa gitu ya wkewkewkek.

bubay, biri-biri squad pamit💙

All the love, Jullya💜

All the love, Jullya💜

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pict by annekirana

Never ChangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang