Outfit

3.8K 315 3
                                    

I am busy.

Aku ada urusan.

Kapan-kapan saja, ya?

Cukup! Aku muak!

Lelaki itu selalu saja mengatakan hal yang sama dan seperti itu setiap kucoba mengajaknya pergi. Apa urusan, kesibukannya sudah mengurangi waktunya untukku?

Cukuplah, aku lelah.

Aku hanya sibuk berputar-putar di depan cermin, memastikan pakaian yang tepat. Biasanya, ia akan memelukku dan berkata, kau cantik dengan pakaian itu, sayang.

Sekarang? Jangankan memeluk, setiap kuterbangun pun ia tak pernah ada di sampingku.

Kuraih ponsel genggam yang tergeletak murung di atas nakas. Menghubungi satu nomor terfavorit disana.

"Halo? Apa kau mau menemaniku, Namjoonie?"

"Maaf, baby, aku sibuk."

"Ya ya ya.. Baiklah."

Tut*

Lihat? Sekedar menemaniku saja dia tidak mau. Aku kesal hari ini.

Kuhempaskan tubuhku yang lelah. Bukan tubuhku saja, tapi pikiran dan hatiku. Aku merindukannya.

Tidakkah dia berpikir kalau aku rindu padanya yang akan senang hati memakaikan pakaian dan memadupadankan dengan instingnya. Membuat pakaian sederhana ku menjadi pas melekat di tubuhku.

Aku menghampiri pintu yang ditekan brutal oleh seseorang. Membuat kepalaku semakin pening.

"Ya, siapa—Namjoonie?"

Wajahku sangat kaku setelah tahu orang itu adalah suamiku. Ya. Kim Namjoon. Seorang lelaki yang menikahiku 5 Bulan yang lalu.

"I am sorry, baby—"

"Untuk apa?" Tanyaku dingin. Mengalihkan wajahku dari pandangan menenggelamkan miliknya.

"Aku akan menemanimu. Ayolah—"

"Tidak perlu. Bukankah kesibukanmu lebih penting?"

Setelah kukatakan itu, aku agak tersentak dan sedikit terhuyung ke belakang. Dia memelukku erat. Menenggelamkan wajahnya di pundakku.

Aku ingin memberontak dan menjauh darinya. Namun tidak saat ia menghembuskan napas beratnya yang terdengar begitu lelah. Dia melepaskan pelukannya yang tak kubalas. Menatapku sendu.

Aku jadi yang merasa bersalah disini.

"Maaf. Aku tak memberitahumu sebelumnya. Perusahaanku nyaris gulung tikar."

Aku terkejut mendengarnya. Tentu saja, aku jadi makin merasa bersalah dan malu. Harusnya aku jadi istri yang baik. Tapi apa? Bahkan aku tak peduli masalah yang dipikul suamiku.

Dengan lesu aku berbalik dan masuk ke dalam kamar. Aku tahu dia mengikutiku.

Aku hanya duduk dengan lesu di pinggiran kasur. Tak ingin menatapnya yang kini sudah ikut duduk di sebelahku.

"Maafkan aku, Namjoonie.."

Seberapa bodohnya aku. Ini membuat dadaku terhantam beton. Membuat kepalaku berdenyut.

"Aku yang salah, baby. Jangan menangis.."

Kurasakan tangan besarnya mengusap wajahku. Aku sudah berburuk sangka pada suamiku sendiri.  Aku berdosa padanya.

Dengan perasaan yang sesak kupeluk tubuhnya yang hangat. Aku merindukannya. Kecupannya, pelukan, dan wanginya yang selalu membayangi kepalaku.

"Aku selama ini marah padamu.. kenapa kau tak pernah cerita tentang ini padaku.. kenapa?" Suaraku kian bergetar. Dan tatapan Indah itu sudah menenangkan saat kutemukan obsidanku dengan miliknya.

"Aku.. tahu kau sedang hamil, baby. Aku tak ingin—"

"Cukup!" Aku memekik sekali. "Cukup Namjoonie.. aku istrimu.."

Dia sempat terdiam. Kemudian mengangguk dan mengecup keningku dengan sayang. Turun ke kedua mataku yang basah, pipi dan bibirku.

Aku mencintainya. Sungguh.

Dia mengusap perutku yang mulai berisi. Menyalurkan cintanya sebagai ayah kepada calon buah hati. Ia menatapku lembut.

"Kita jadi pergi 'kan, baby?" Dia bertanya dengan halus, aku mengangguk. "Biar aku yang memilih pakaianmu seperti biasa."

Aku tersenyum lebar mendengarnya. Inilah yang aku rindukan.

"Alright, daddy!"

***

Namjoon memakaikan pakaian terakhirnya. Kemudian menatapku dari atas ke bawah. Dia mengecup puncak kepalaku pelan.

Perlahan ia memutarkan tubuhku menghadap ke cermin. Sesekali mencium atau menggigit pelan telingaku. Dan sebuah cubitan sayang sebagai balasannya.

"Kau cantik, sayang." Pujinya sambil memelukku. Menatap pantulan kami di cermin.

"Tentu saja. Siapa dulu?" Ujarku diikuti kecupan di pipinya. Dia tersenyum menunjukkan lesung pipi manisnya. Aku yakin buah hati kami kelak akan seindah dirinya. Aku yakin itu.

"I love so much, Namjoonie."

"I love you more, baby girl."


Note :

Happy 3k reader🎉🎉

Makasih udh mau baca~
Ditunggu Vommentnya babes 🙋

I love ya~ 😘

-vey-

IMAGINE BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang