[Company]-two

2.2K 201 7
                                    

Rasanya di hari kedua dirimu memasuki kantor besar ini, seperti bertambah ramai saja. Bahkan tak jarang yang menunduk dan memberimu salam, wah ... jarang sekali.

"Presdir Jeon sudah menunggu anda," kata salah satu karyawan disana. Astaga, baru kali ini ada yang menunggumu dan dia adalah seorang laki-laki yang ... sangat sesuatu sekali.

Yah. Lupakan.

Jadi, dengan sisa tenaga karena harus naik tangga sebab lift sedang diperbaiki. Itu karena kamu tidak paham dimana saja letak lift di kantor ini-namanya juga masih baru. Tapi, yang benar saja dari lantai dasar ke lantai 3? Syukurlah karena bukan di lantai paling atas yang bisa sampai puluhan. Kaki bisa patah dan terbelah-belah jadi berkeping-keping dan hancur-anggap saja begitu, karena mungkin memang akan jadi seperti itu jadinya kalau benar-benar sungguhan terjadi.

"Aha, lambat 10 menit di hari pertamamu," omelnya singkat dengan wajah yang sangat menyebalkan di matamu. Kamu mendengus dengan geram dan sangat jelas mencebikkan bibirmu.

"Maaf, presdir. Lift rusak, jadi saya harus lewat tangga darurat-" Dia melirikmu tajam, membuatmu terdiam dan menunduk sopan, "arraseo, saya minta maaf karena terlambat."

Dia membuat suara aneh, yang membuatmu mengerutkan kening seketika. Apa yang salah dengan pria ini?

"Nah, silahkan bekerja, beautiful girl."

Thump ...

"Y-ya."

Dengan langkah canggung dan agak tidak enak dilihat, kamu tergopoh-gopoh ke arah meja kerja di sudut ruangan dekat pintu. Sialnya mengarah langsung kepada presdir tampan itu. Mata dan pikiranmu berusaha fokus ke arah beberapa kertas di dalam map snelhelter tosca yang kemarin diberikan oleh asisten Goo.

"Why so serious, babe?"

Deg! Jantungmu berdetak lebih kencang dari biasanya. Wajahmu memanas begitu menemukan wajah tampan presdir Jeon tepat di sebelah telingamu, bahkan napasnya yang hangat dan kamu rasakan menerpa pipimu yang kian menghangat. Terlebih sebelah tangannya meraba halus pundakmu. Kemudian-

"Apa yang sedang kamu pikirkan? Berhenti meremat kertas seperti orang kerasukan."

Ah, oke. Ternyata bayangan kotor nan liar yang biasanya hinggap disaat dirimu sedang sendiri, datang disaat yang tidak tepat dimana orang yang sedang kamu bayangkan tepat di depan sana, menatapmu seakan kamu adalah orang paling aneh yang pernah ia lihat setelah Kim Taehyung. Mungkin.

Kamu hanya menggerutu kaget setelah melihat kertas itu adalah kertas yang diberikan oleh asisten Goo. Lalu kamu melirik ke arah presdir Jeon yang tersenyum jahat dibalik macbook silvernya. Menyeringai dan bibir manisnya berkata, "kalau membayangkan tentangku tidak usah sampai segitunya."

Arghh! Jeon brengsek-tampan Jungkook!

⬛⬛⬛

Dengan buru-buru seperti orang kesetanan, kaki berbalut celana warna kelabu panjangmu melangkah dengan kekuatan penuh ke arah ruangan bosmu. Yah ... salah satu resiko yang tak bisa kamu hindari-urusan bos tampanmu yang kelewat tiba-tiba membuatmu harus meninggalkan makan siangmu.

Sabar ...

Tanganmu dengan cepat meraih gagang pintu dan menggesernya-tanpa sadar-kasar. Napasmu masih memburu, yang kurang ajarnya terlalu jelas juga degupan jantungmu hasil lari-lari siang yang tidak sehat barusan.

Kamu berjalan gontai ke arah kursi di depan meja Presdir Jeon, dan dibalas tatapan jengah dari lelaki tampan yang sayangnya membuat dirimu ingin menyumpal bibir sexy itu yang sedang menggerutuimu dengan hak lima senti milikmu. Geez ...

IMAGINE BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang