Bila tiba saatnya aku tak lagi memikirkanmu, aku tak lagi peduli denganmu, dan aku tak lagi merindukanmu. Kuharap kau mengerti bahwa aku pernah benar-benar mencintaimu meski kau menghantamku dengan seribu ketidak pedulianmu.
Bila waktu itu tiba, jangan kau sesali kepergianku. Jangan meminta aku untuk kembali, karena kau tak akan tahu seberapa keras aku berusaha melupakanmu. Mematikan seluruh rasa yang kadang membuatku tersenyum dalam luka.
Bila waktu itu tiba, kau tak lagi ada dihatiku meski mungkin saja beberapa kenangan tentangmu masih mengisi pikiranku. Melupakan bukan berati menghapus keseluruhan memory tentangmu, mungkin beberapa masih layak kusimpan sebagai cerita tentang kau yang pernah kusebut rindu dalam cinta yang menyakitkan.
Luka yang kubawa biarlah kutanggung sendiri, ini tidaklah sulit. Aku hanya perlu sabar, Tuhan tak mungkin mematahkanku jika Dia tak menghadirkan seseorang yang mampu menyembuhkan.
Roda kehidupan akan terus berputar, aku yang hari ini terluka. Bisa saja esok akan merasakan bahagia yang menghiasi setiap detik hidupku. Bila waktu itu tiba aku hanya ingin berkata.
"Wan terimakasih telah mengajarkan ku banyak hal, kau menjatuhkanku membuatku mampu berdiri lebih kuat. Kau melukaiku mengajarkanku cara mengobati, kau mengabaikanku mengajarkan aku agar tak mengabaikan orang lain, kau hadir disetiap langkahku mengajarkan bagaimana cara yang tepat untuk melupakan dan melangkah pergi."
Created By : Nurlia Hardin
#TentangKita
KAMU SEDANG MEMBACA
TENTANG KITA
RandomSaat kita JATUH CINTA, HARAPAN akan menjadi sahabat sejati yang akan menemani. Namun sering kali kita lupa bahwa di depan sana mungkin saja PERPISAHAN telah menanti. Kadang kita salah menanggapi semua itu, kita sebut dia LUKA. Padahal ia adalah jala...