Dia Malaikat Kecilku

49 5 7
                                    

Sepasang bola mata itu menatapku semakin dalam.
Raut wajahnya berubah seketika.
Dia yang tadinya asik dengan sebuah mainan dihadapannya, tertawa lepas.
Kini menjadi sedikit murung.
Matanya juga mulai berkaca-kaca.

Hatiku semakin terluka, rasa pedih mengiris ujung jantungku.
Nafasku kini mulai tertahan saat dia berlari dan memelukku.
Air mataku tumpah pada bahu mungilnya.
Aku memeluk erat tubuh kecilnya.
Dia hanya terdiam dan seolah tau semua yang ku rasakan.

Jika bukan karenanya, aku tak akan menemukan satupun alasan untuk tetap hidup.
Dia penguatku, dia semangatku, dia segalanya untukku.
Maaf aku telah membuat hatimu ikut terluka.
Aku hanya sedikit lelah pada dunia.

Kuminta kau jangan ikut bersedih lagi.
Biar luka ini ku bawa sendiri.
Tetap tersenyum dan aku akan kembali kuat.

Created By : Nurlia Hardin
#TentangKita

TENTANG KITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang