Andai perhatian tak selalu berteman dengan benih cinta.
Andai rasa kagum tak bergandengan dengan rasa sayang.
Andai pertemuan tak datang dengan perpisahan.
Mungkin hatiku tak akan retak.Bukan kamu yang salah, aku saja yang tak memiliki keberanian. Berusaha menyembunyikan perasaan yang pada akhirnya tak mampu lagi kukendalikan. Semua berbalik menyerangku.
Kupikir mencintai dalam diam akan lebih baik, namun ternyata itu menghadirkan tanya yang begitu banyak. Bagaimana bisa aku menyimpulkan bahwa kau tak akan mampu bersamaku, jika mulutku saja tak mampu berucap padamu tentang sebuah rasa dibenakku.
Aku terlalu hening, rona mataku terlalu kututupi. Akhirnya aku yang terluka sendiri. Anganku tak lagi disini, semua lamunan melalaikan diriku. Terkadang membuat fisik ikut terluka.
Andai mengucapkan rasa semudah membalik telapak tangan, mungkin sudah kulakukan sejak dulu. Namun sayang beribu sayang, keberanianku terlalu sedikit.
Semua rasa melebur bersama asa, terlalu banyak jeda yang kuhadirkan. Tanpa kusadari itu menjadi cela untukmu beranjak pergi, bagaimana bisa aku meraihmu kembali sedang memintamu tinggal pun aku tak mampu.
Banyak mulut yang memintaku untuk melupakanmu, namun aku tak akan mampu melihatmu terluka seorang diri.
"Tahu kah kau Wan, dalam diam aku mengkhawatirkanmu. Dalam perih aku berusaha memeluk luka dihatimu, meski semua rasa tak pernah sampai. Namun doa dan air mata akan selalu jadi saksi. Betapa aku selalu merindu dalam hati."
Created By : Nurlia Hardin
#TentangKita

KAMU SEDANG MEMBACA
TENTANG KITA
RastgeleSaat kita JATUH CINTA, HARAPAN akan menjadi sahabat sejati yang akan menemani. Namun sering kali kita lupa bahwa di depan sana mungkin saja PERPISAHAN telah menanti. Kadang kita salah menanggapi semua itu, kita sebut dia LUKA. Padahal ia adalah jala...