Membunuh Rasa

223 30 50
                                    


Aku perlahan menutup diri.
Mencoba tak percaya pada siapapun selain diriku sendiri.
Mencoba menutup keras hatiku.
Berharap tak ada sedikitpun cela untuk rasa pahit masuk dalam benakku lagi.
Tanpa ku sadari, ternyata aku sendirilah yang membuat kepahitan itu.

Aku membekukan hatiku hingga tak lagi mengenal senyuman.
Aku mematikan percayaku hingga akhirnya rasa kesendirian itu menyelimuti hatiku.
Aku mengabaikan setiap rasa dalam hatiku sampai kini aku tak lagi mampu meraba ketulusan di sekitarku.

Keegohan itu hadir karena cara kalian menghantam hidupku dimasa silam sangatlah menyakitkan.
Topeng sandiwara kalian terpakai dengan sangat indah.
Hingga aku tak tahu bahwa kalian hanya sedang pura-pura peduli padaku.
Kebohongan kalian di masa itu membuat aku kehilangan diriku di masa kini.

Aku bahkan merindukan senyumku sendiri.
Tak ada yang lebih menyakitkan selain merindukan diri sendiri.
Kalian membuatku seolah menjadi orang terbodoh di hidup ini.

Aku kadang berfikir.
Apa aku yang terlalu perasa ataukah kalian yang tak punya hati.
Saat aku terjatuh sangat keras.

Kalian seolah tak melihatku.
Bahkan dengan mudahnya berlalu begitu saja dan tersenyum pada bahagia yang kalian ukir setelah menjatuhkanku.

Tidakkah kalian sadar.
Kalian merusak diriku di hari kemarin dan semuanya terbawa hingga hari ini.

Created By : Nurlia Hardin
#Tentang Kita

TENTANG KITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang