Karma Untuk Kau Pematah Yang Handal

29 2 0
                                    

Aku menumpahkan semua rindu malam ini pada angin, berharap ia membawa semua rasa itu padamu. Heningnya malam selalu membuatku lupa bahwa kau telah menutup rapat cela untuk rindu dariku hadir dibenakmu.

Aku terbuai rindu, tercekik cinta sepihak, mati dalam kegilaan mencinta.

Lucu bukan, silahkan tertawa bahagia semau hatimu. Namun jangan pernah lupa bahwa karma akan mampu menembus semua dinding yang kau bangun. Mengancurkannya dengan mudah seperti saat kau menghancurkan semua hati yang kau sebut pemuja.

Hujan yang kau hadirkan dipelupuk mata orang lain, bisa saja besok menjadi badai dalam hidupmu.

Ini bukan sebuah ancaman. Namun balasan sebuah takdir, kau menciptakan kebohongan itu artinya kau harus menerima dusta. Mungkin bukan melalui tanganku, melainkan tangan orang lain. Bukan dari tangan yang pernah mencintamu, melainkan dari tangan dia yang kelak kau cintai sepenuh hati.

Aku bukan mengutukmu, namun takdir yang ingin mengingatkanmu. Bahwa mempermainkan rasa bukanlah bentuk dari kisah cinta.

Kau mengukir warna hitam pekat diatas pelangi, maka jangan pernah kau berharap mampu melihat senja yang indah.

Tidak semua hati yang kau sakiti mampu memaafkan, tidak semua luka mampu terlupakan. Maka berhati-hatilah dengan permainanmu. Karena langkah yang kau pilih bisa saja menjadi sebuah kekalahan dipenghujung cerita.

Duhai kau pematah yang handal.
Berhentilah bermain dusta jika kau tak ingin menuai karma.

Created By : Nurlia Hardin
#TentangKita

TENTANG KITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang