Bersama langit malam.
Aku menatap kesunyian dalam kesendirian.
Gelapnya langit terhempas luas.
Bintang bersinar disetiap sudut bumi.Beribu bintang tak pernah menjanjikan sebuah ketenangan.
Seketika hening itu menjadi gaduh saat angin hadir mengusir sepi.Siapa yang mampu menerka soal hujan.
Ia selalu datang disetiap waktu.
Mengalirkan semua rasa yang membeku dihati.
Lebur sudah semua tanya yang selama ini kusimpan rapat didalam hati.Hujan-pun juga mulai hadir dipelupuk mataku.
Semua tanya tentangmu mulai menghantui.
Membuat lukaku semakin menganga.
Sesak itu menjelma semakin nyata.Apa artinya aku dihidupmu ?
Mengapa kau tak paham juga bahwa aku mencintaimu ?
Bagaimana bisa kau bercerita tentang dia, saat kau telah berhasil merebut hatiku ?"Wan, kau tahu bangkit dari luka lamaku tidak-lah mudah. Namun mengapa kau kembali menyobek hati."
Jika kau tak pernah membuka cela untuk aku dan kamu menjadi kita.
Mengapa kemarin kau membuatku jatuh hati padamu.Kini aku bagaikan ranting rapuh, terima ataupun tidak. Sisa waktu yang akan menunjukkan kapan aku patah dan terpisah oleh induk pohon.
Terjatuh menyedihkan, terbawa angin dan terinjak oleh orang yang melintas tepat diatasku.Aku tak pernah menyalahkanmu atas semua rasaku padamu.
Aku-pun juga tak pernah menyesali pertemuan kita.
Aku hanya sedang mengeluh pada hujan yang membasahi lembut wajahku."Mengapa ada rasa mendalam di antara cinta sepihak ini. Aku dengan rasaku padamu, kamu dengan rasamu padanya."
Created By : Nurlia Hardin
#Tentang Kita
KAMU SEDANG MEMBACA
TENTANG KITA
De TodoSaat kita JATUH CINTA, HARAPAN akan menjadi sahabat sejati yang akan menemani. Namun sering kali kita lupa bahwa di depan sana mungkin saja PERPISAHAN telah menanti. Kadang kita salah menanggapi semua itu, kita sebut dia LUKA. Padahal ia adalah jala...