Typo bertebaran.
-----
Lusa akan diselenggarakan Pertandingan Basket antar sekolah. Kinal dan kawan-kawan tentu saja sedang sibuk latihan. Kini mereka berada dilapangan melakukan sedikit pemanasan sebelum memulai latihan.
Dipinggir lapangan pun ada Tim Cheerleader SAKAMICHI High School yang diketuai oleh gadis cantik berambut hitam panjang, yaitu Shani Indira. Anak dari pemilik Hotel Zeus.
"Vin, Shani ngeliat kesini vin" ucap Jeje menyenggol Viny
Benar saja, sebelum melakukan latihan Shani memang memandangi anak Tim Basket. Mungkin lebih tepatnya memandangi Viny
Sedangkan Viny hanya menundukkan kepalanya sambil menggaruk leher belakangnya.
"Udah selesai kan pemanasannya? Ayo latihan!" ujar Kinal mendrible bola basket.
Kinal dan Beby melakukan teknik andalan mereka. Berlari dengan kecepatan yang sama dan saling mengumpan untuk mengecok lawannya.
"Yes masuk" ucap Kinal berhasil memasukkan bola yang diumpan oleh Beby.
"Kerjasama yang bagus"
"Lanjutkan kawan!"
Beby dan Kinal saling tos, Kinal merangkul Beby menuju keteman-temannya yang masih melakukan pemanasan.
"Untuk sekarang kita fokus sama basket dulu, karena festival nya masih 6 hari lagi jadi masih ada kesempatan buat nyiapin semua" jelas Beby
"Hahh... Gue harap difestival gak ada rumah hantu lagi" ucap Lidya berharap
"Ye cemen lo! Otot aja gede, tapi nyali kecil" Viny memukul lengan Lidya
"Aduh, ya mau gimana lagi? Namanya juga manusia, gak ada yang sempurna" gerutu Lidya mengusap lengannya yang dipukul oleh Viny tadi
"Udahh yok lanjut lagi, soalnya besok kalian harus istirahat buat pertandingan lusa" perintah Yona selaku Manager Club Basket.
"Iyaa" ujar mereka semua bersama-sama
Tim Basket SAKAMICHI High School memiliki beberapa teknik dalam mengecoh lawan untuk mendapatkan score. Teknik dari Kinal dan Beby tadi adalah salah satunya.
Teknik selanjutnya yaitu dari Jeje dan Lidya. Kini Jeje mendrible bola lalu dihadang oleh Viny yang memerankan peran sebagai musuh. Sedangkan Lidya berada dibelakang Jeje.
Jeje tengah sibuk mengecoh Viny dengan mendrible bola melewati kaki-kakinya. Pada akhirnya Jeje melompat untuk shoot bola basket ke ring. Viny pun ikut melompat untuk menghalangi Jeje. Namun Jeje tidak melempar kearah ring, melainkan kebelakang dimana Lidya juga ikut melompat dibelakangnya.
Happ....
Lidya berhasil menangkap bola yang diberikan Jeje dan langsung melemparkannya ke ring.
"Yeayy masuk!" teriak Jeje kegirangan.
"Mantep je!" Lidya menepuk bahu Jeje
"Kita tunjukin kehebatan kita sama musuh-musuh kita nanti haha" Jeje tertawa bangga dengan kemampuannya.
Sementara diposisi lain, Shania sedang mendrible bola dan dihalangi oleh Beby. Shania begitu kesulitan untuk melewati Beby karena Beby begitu cepat. Kondisi yang menyusahkan ini, Shania pun melakukan teknik andalannya.
Ia berhenti mendrible, lalu mencium telapak tangannya kemudia ia tempelkan pada bibir Beby.
Deg...