XXX [END]

5.9K 397 60
                                        

Typo bertebaran....










---


Waktu menunjuk kan pukul 11.55 . Kinal dan yang lain nya sudah berada di gudang di mana tempat tukar menukar akan di laksanakan. Sebuah mobil dengan beberapa orang memakai topeng hitam telah berada di sana.

"Gimana? Anak buah bokap lo mana?" Tanya Kinal pada Techi yang berada di sebelah nya.

"Mata di taruh di mana, itu sebelah lu apa" Techi melirik ke arah sebelah kiri Kinal

Kinal menoleh ke arah kiri, ia nampak terkejut melihat 2 orang gadis cantik yang menggunakan baju anti peluru, pistol di saku kanan kiri, ada pisau juga di saku mereka serta rambut yang di ponytail.

"Mbak nya ini anak buah nya bapak nya Techi?" Tanya Kinal pelan karena sedikit ngeri dengan senjata yang ke dua gadis itu bawa

Gadis berambut panjang tersenyum lalu mengangguk.

"Saya Maiyan dan ini Nanase, kami akan serang mereka langsung kamu dan Techi masuk ke dalam selamatkan sandera" ujar gadis berambut panjang bernama Maiyan

"Kalian berdua ngelawan mereka semua? Cuma berdua?!" Tanya Kinal sedikit tak percaya

"Sudahlah kamu siap-siap aja masuk ke dalam, Maiyan ayo cepat aku ingin cepat selesai karena aku ada janji dengan Intan" ujar Nanase memasuk kan beberapa peluru ke dalam pistol milik nya

"Iya, aku juga harus menyiap kan makan malam untuk Vio. Ayo bergerak" Maiyan terlebih dahulu pergi lalu di susul oleh Nanase

Kinal dan Techi hanya menganga tidak percaya dengan apa yang di lakukan ke dua gadis manis itu.

"Hei bengong aja lu, ayo cepet" Techi menepuk bahu Kinal

"Oh iya ayo"

"Bentar gue panggil Dani, sialan tuh anak malah enak-enak kan di dalem mobil" geram Techi berjalan menuju ke mobil Alphart milik Kinal

Tok...tok...tok

Techi mengetuk kaca dan Dani membuka nya dengan malas nya

"Apa sih? Udah buruan sana selametin bu Melody, mereka biar gue yang jaga" ujar Dani tersenyum lalu bersandar pada bahu Pon

Pletak...

"Adoh! Pala nih bukan kentongan, main ketok aja"

"Lu juga ikut dodol" Techi menarik Dani untuk keluar dari mobil

"Eh eh gabisa dong, ntar kalo mereka kenapa-kenapa gimana? Ntar kalo Pon di gangguin itu penculik gimana? Gue gak mau ya, baru juga jadian sehari" ucap Dani memelas

"Halah tenang aja mereka gak bakalan kenapa-kenapa, ayo ikut lo!" Techi menyeret Dani untuk ikut dengan nya

Di tempat persembunyian nya Kinal mulai keluar dengan membawa 2 buah koper berisi uang yang di minta oleh penculik. Salah satu Penculik berbadan besar berjalan mendekati nya. Semua mata dari anggota penculik tersebut memandang ke arah Kinal. Inilah kesempatan emas, Techi dan Dani dengan perlahan masuk ke dalam gudang melewati jendela sebelah kiri gudang tersebut.

Di sisi kanan, Maiyan sudah mengincar tangan salah satu penculik yang membawa pistol. Nanase pun sama.

"Kenapa kau yang datang? Di mana adit?" Tanya penculik tersebut

"Gue yang gantiin om Adit, karena anak nya yang satu lagi sedang koma di rumah sakit" jelas Kinal

"Terserah, mana uang 100 Milyar nya?! Cepat serahkan!!" Ujar penculik itu

Sshh, Gue Suka! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang