XXVII

3.4K 363 43
                                    

Typo bertebaran....







----

Di dalam kamar Melody, terlihat Kinal yang sedang tidur di tempat tidur Melody dengan posisi duduk. Di sebelahnya, Melody memeluk Kinal erat dan menenggelamkan wajahnya pada dada Kinal.

"Udah-udah jangan nangis lagi ya, cup cup cup" ucap Kinal mengusap-usap kepala Melody

Melody masih terdiam karena dia masih nyaman dengan posisinya sekarang. Kinal sesekali mengecup puncak kepala Melody supaya Melody merasa sedikit lebih tenang.

"Kamu mau makan gak?" Tanya Kinal

Melody menggeleng dengan posisi yang masih sama.

"Gak laper emang?"

Kembali Melody menggelengkan kepalanya.

Kinal pun terdiam, jujur dia merasa lapar sekarang. Mungkin perutnya sudah berbunyi dengan kerasnya. Dan mungkin saja Melody mendengar suara perutnya itu karena Melody terkekeh kecil di pelukan Kinal.

"Huft..."

"Laper ya?" Tanya Melody dengan suara purau lalu mendongakkan kepalanya ke arah Kinal

Dengan wajah yang memelas Kinal mengangguk membuat Melody terkekeh dan mencium bibir Kinal sekilas.

"Makan dulu sana sekalian beres-beres, nanti kita kan balik ke Jakarta"

Melody melepaskan pelukannya dan tersenyum manis. Melihat itu, Kinal tersenyum tipis sedikit merasa tidak enak kepada Melody.

"Barang-barang kamu aku bantuin beresin ya?" Pinta Kinal. Melody menggeleng

"Aku bisa sendiri kok, lagian aku cuma bawa sedikit doang bajunya" jawab Melody

"Yaudah aku duluan ya"

Cup

Kinal mengecup lama kening Melody membuat Melody memejamkan matanya menikmati ciuman Kinal.

"Hmm, makan yang banyak ya" Melody mengusap pipi Kinal

Kinal mengangguk dan berjalan keluar kamar. Kinal sebenarnya masih ingin lebih lama di sini namun perutnya benar-benar tidak bisa di ajak kompromi

Cklekk...blam..

"Kinal!"

"Eh..."

Panggil seseorang dari belakang Kinal membuat Kinal terkejut dan menoleh ke belakang.

"Eh pak Nabil, ngangetin aja nih untung saya gak ada penyakit jantung"

"Heleh lebay, kamu ngapain di depan kamar nya bu Melody? Jangan-jangan..." Pak Nabil menatap tajam ke arah Kinal

"Bapak nih pikirannya negatif terus, nasib jomblo mah gitu pak makanya cari pasangan hehehe"

"Kampret lu bocah"

"Hehe...udah dulu pak saya mau makan, laper. Bye pak bro" ucap Kinal pegi menuju ke dapur Vila

Enak ye kayaknya jadi Kinal, bisa deket terus sama bu Melody. Duh gue kapan ya?

*

Sesampainya Kinal di dapur, ia meminta makan pada chef yang di pekerjakan di Vila tersebut.

"Makan di mana ya? Sana aja deh" gumam Kinal berjalan ke arah ayunan yang berada di samping Vila

Dengan lahapnya Kinal memakanan makanan yang ia bawa. Hanya dalam waktu singkat, Kinal berhasil menghabiskan makanan tersebut tanpa adanya sisa nasi sedikitpun di atas piring.

Sshh, Gue Suka! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang