Sesampainya disekolah, Ve membantu Kinal untuk keluar dari Mobil. Membantu Kinal berjalan menuju ke kelas nya yang berada dilantai 2, disebelah kelasnya.
"Siapa sih dia? "
"Sok deket banget sama Kinal"
"Kinalnya kasian, udah sakitehh dideketin cewek kegatelan kaya gitu"
"Sok cantik banget tuh cewek"
"Awas aja, liat aja nanti pas jam istirahat"
Semua ucapan murid-murid disekeliling membuat Ve sedikit risih dan menundukkan kepalanya karena ada rasa takut juga didalam hatinya.
"Udah cuekin aja, sekarang bantuin gue dulu naik tangga" ujar Kinal saat berhenti dianak tangga
Ve mengangguk dan membantu Kinal menaiki tangga, Ve merangkul Kinal untuknya agar mudah berjalan.
Dikejauhan Melody terus memandangi mereka, rasa cemburu pasti ia merasakannya sekarang namun ia tau siapa Ve karena Dinda menceritakan tentang Ve padanya semalam, jadi ia tidak terlalu memperdulikannya.
Sesampai nya ditempat duduknya, teman-teman sekelasnya langsung mengerubuni Kinal sampai-sampai tubuh Ve sedikit terpental kebelakang karena beberapa murid mendorong tubuhnya.
"Ishh... " desis Ve dan berjalan untuk meninggalkan kelas.
"Nal lo gapapa kan?" "Masih sakit gak?" "Gue denger lo sampe masuk UGD, parah banget emang?" "Patah gak itu?"
"Woi brisik banget sih elah! Dah nal keluar yok ke tempatnya Jeje" teriak Shania mencoba mengeluarkan Kinal dari kerumunan anak alay tersebut.
"Ish ganggu aja lo shan" "Tau! Gatau orang lagi khawatir apa"
"Apelo apelo! Belajar sono, nanti ada ulangannya pak Nabil jangan lupa" selaku ketua Kelas Shania mengingatkan kembali pada teman-teman sekelasnya
"Gak usah diingetin!" "Buka buku bisa, gitu aja repot" "Liat depan belakang masih lega"
Kebiasaan buruk beberapa teman sekelas Kinal, namun Shania dan Kinal tak menghiraukan. Mereka berjalan menuju Studio Band sekolah. Untuk melihat latihan Anak-anak Band .
"Sakit gak nal pake tongkat gitu? " tanya Shania saat melihat Kinal yang cukup kesusahan memakai tongkat
"Gak usah nanya! "
**
Diperpustakaan, Neru dan Techi sedang mengerjakan tugas yang diberikan khusus kepada mereka. Dimeja yang mereka pakai, beberapa tumpukan buku tebal terlihat diatasnya.
"Buku merahnya jangan lupa dibaca" ucap Techi yang sedang membaca buku berwarna Hijau sambil mencatat sesuatu
"Nomor 2 ada di buku hijau itu kan? " tany Neru dan Techi mengangguk.
Disaat mereka sedang sibuk mengerjakan tugas, Dani juga sibuk dengan urusan pribadinya yaitu...
"Pon... Hei tungguin" ujar Dani sedikit manja
Ia sedang mengikuti seorang gadis dengan pipi tembem serta gigi bergingsul didepannya.
"Jangan cepat-cepat Pon, heii" Entah kenapa Dani begitu menikmati kejar-kejaran seperti ini
Menaiki tangga dan menyusuri setiap lorong yang ada. Mengikuti Pon atau Kobayashi Yui berjalan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.