Typo bertebaran.
-----
Pagi harinya Ve berangkat sekolah pagi-pagi sekali karena tidak ingin bertemu dengan Kinal. Bukan karena marah, namun malu. Karena kejadian tadi malam, dimana Kinal mencium bibir Ve.
Ve berjalan dengan jantung yang masih berdebar karena kejadian tadi malam. Ia berusaha melupakan kejadian itu namun ia malah semakin mengingatnya, dan mengingat wajah Kinal saat mencium dirinya
"Ahh aku sudah gila kayaknya" Ve berdecak kesal sambil memegangi pipinya
Tin... Tin...
Seseorang yang mengendarai Motor gede berhenti disamping Ve lalu melepaskan helm nya.
"Lo memang gila, ngomong sendiri dijalan hahaha" ledek orang itu siapa lagi kalau bukan Techi
"Ish orang lagi kesel juga" ambek Ve menyilangkan tangannya didepan dada
"Dah dah, yuk berangkat bareng biar cepet sampai sekolahnya" ajak Techi lalu memakai helmnya
Ve mengangguk lalu naik dibelakang, melingkarkan tangannya diperut Techi yang sudah menyalakan motornya.
Sedangkan dirumah Kinal masih tertidur dengan nyengaknya, bagaimana tidak nyenyak setelah mencium bibir seorang bidadari cantik(?)
Cklekk...
Pintu kamarnya terbuka dan memperlihatkan sesosok gadis cantik yang kini menjadi tunangan Kinal. Melody.
"Nal, sayang ayo bangun nanti kamu telat" ucap Melody pelan sambil mengusap lembut pipi Kinal
Karena usapan sebuah tangan yang sangat lembut, tidur Kinal pun terganggu membuat Kinal terbangun dari tidurnya.
"Morning... " sapa Kinal dengan suara serak khas orang baru bangun tidur.
"Mandi sana nanti telat loh, ini kaki kamu masih sakit? Kalo masih aku suruh bi Inah bantu pasangin Gips ya"
"Gak usah, udah gapapa kok. Yah mungkin aku jalannya agak pincang tapi nanti juga bakalan sembuh sendiri" Kinal mencoba berdiri dengan kedua kakinya
Menahan rasa perih dari kaki kirinya, namun pada akhirnya dia bisa berdiri dengan tegapnya.
"Ehh.... "
Tiba-tiba Kinal oleng dan hampir jatuh, untung saja Melody sigap dan menahan tubuh Kinal.
"Bandel sih dibilangin, duduk dulu sini" Melody membantu Kinal duduk di ranjangnya lagi.
"Hehe, tapi aku beneran gapapa serius"
"Iya-iya aku percaya sekarang kamu mandi dulu ya, aku ambilin seragam sekolah kamu dulu"
Saat Melody hendak beranjak untuk mengambil baju Kinal dilemari, dengannya ditahan oleh Kinal.
"Masak gak ada morning kiss nya sih? Ayolah supaya tambah sehat gitu akunya" rengek Kinal membuat Melody gemas
Melody tersenyum, dengan posisi berdiri Melody membungkukkan badannya untuk mencium bibir Kinal. Kinal yang tengah duduk hanya bisa memejamkan matanya, mengikuti apa yang akan Melody lakukan padanya.
Chu...
Bibir mereka saling bertemu, Melody memulai melumat bibir Kinal. Begitupun juga Kinal. Hawa dingin pagi hari pun berganti menjadi panas.
Merasa cukup, Kinal melepaskan ciumannya terlebih dahulu membuat Melody terdecak kesal.
"Kamu mah... "
