X

4.6K 447 51
                                    

Typo bertebaran.

-----

Didalam kamar rumah sakit Kinal berbaring dengan Gips yang terpasang dikaki nya kirinya. Kinal masih dalam kondisi belum sadar karena efek obat tidur yang diberikan sang dokter.

Kedua orangtuanya mengurus administrasi Rumah Sakit karena Kinal sudah dibolehkan pulang kalau sudah sadar. Namun Kinal tidak sendirian, ada Ve disana.

"Hmm... " gumamnya duduk disebelah kiri Kinal sambil mengusap-usap kaki Kinal yang di Gips

Tangan kirinya ia gunakan sebagai tumpuan kepalanya. Memasang wajah datarnya.

Bagaimana pertemuan Ve dengan kedua orangtua Kinal? Mereka bertemu saat Bi Inah, Pak Andre dan Ve menengok Kinal dirumah sakit.

"Kapan sadarnya?" gumam Ve masih mengusap Kaki Kinal

"Gue udah bangun kok"

"Ehh... "

Ve terkejut karena mendapati Kinal yang sudah bangun dari tidurnya dan memandanginya dengan mata sayu nya.

"Ano... Sa-saya panggilin Tuan sama Nyonya dulu"

Saat Ve hendak pergi, Kinal memegangi tangannya menahannya untuk tidak meninggalkan kamar.

"Gak usah, mending lo kupasin gue apel. Laper banget nih" Kinal memposisikan tubuhnya untuk duduk

"Aduduh kaki gue... "

Kinal memegangi Kakinya yang di Gips, menghela nafas panjang karena luka yang diakibatkan musuhnya.

"N-nona gapapa? " tanya Ve khawatir karena Kinal yang kesakitan

"Ahh gue gapapa, kupasin apel nya"
"Ohh iya lo tau ponsel gue dimana?" tanya Kinal saat tidak menemukan Ponselnya dimeja disebelah tempat tidur nya

"Kayaknya dibawa Nyonya" jawab Ve mengupas apel merah untuk Kinal

"Arghhh risih banget gue dengernya!! Panggil Mama gak usah pake nyonya-nyonya gitu bisa gak? Berasa punya Mama 50 tahunan gue"

"Ta-tapi non.... "

"Non lagi, lo mau gue cium ya?" Kinal mendekatkan wajahnya kearah Ve

Reflek Ve memundurkan tubuhnya dengan memasang wajah terkejut dan pipi merona.

Cklekk...

"Kii-chan, udah bangun?" Sang Mama dan Sang Papa pun masuk

Dibelakang Bi Inah dan Pak Andre datang, Pak Andre mendorong sebuah kursi roda untuk Kinal pakai nanti

"Pulang kapan? Mau pulang" rengek Kinal pada sang Mama

"Ini kita mau pulang, masih sakit gak?" tanya Dinda

"Nggak lah, Kinal kuat tau ngahahaha" tawa Kinal mengisi seluruh ruangan

Membuat orang yang menjenguknya tersenyum

"Ohh iya ma, ponsel aku dimana?" tanya Kinal

"Ini" Dinda mengeluarkan ponsel Kinal yang berada dalam tas nya

Deg...

Saat Kinal melihat ponselnya, banyak sekali notif chat dan panggilan masuk. Yang paling banyak tentunya Melody karena Kinal tertidur sudah sejak kemarin.

"Mampus gue.... " gumamnya menelan ludahnya

Sementara itu, Melody berada dicaffe milik Frieska. Menemani adiknya karena nanti sore dia sudah harus kembali ke Jakarta.

Sshh, Gue Suka! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang