Part 15. Kasih Tak Sampai 🐈

1.6K 130 1
                                    

     Ricky melangkahkan kakinya dengan tergesa-gesa setelah sampai di depan kantor agency model milik Miranda, Maminya. Ia masuk dengan membawa sekantong besar makan siang yang dipesan Bella, kekasih hatinya. Hari ini Bella berulang tahun yang ke 20. Setelah semalam tepatnya saat pergantian hari ia mendapat kejutan sebuah Minni Cooper putih keluaran terbaru yang sudah dimodifikasi oleh Ricky , siang ini Bella ingin makan siang bersama seluruh teman-teman model berserta seluruh para pekerja di agency tersebut. Alhasil, Ricky berjanji akan membeli dan membawakan makan siang untuk mereka semua. Sebab Ricky tak ingin Bella sampai kelelahan dan akhirnya jatuh sakit menjelang beberapa hari pernikahan mereka.
     Ricky dan Bella yang sudah resmi menjadi sepasang kekasih itu akhirnya memutuskan untuk segera menikah. Sebenarnya semua ini terjadi atas keinginan seorang Ricardo Ricky Ananta yang tak ingin berlama-lama menjalin tali kasih dengan wanita pujaan hatinya itu dengan status hanya berpacaran saja. Ia tak ingin Bella berubah pikiran dan kembali lagi mengejar Arya, Kakak kembar Aryo yang juga sebentar lagi akan menikahi Prayly. Ricky sangat takut, begitu Prayly sudah tak dapat dimiliki Arya maka Bella akan meninggalnya. Di samping itu, Ricky dan Bella juga sudah tinggal bersama satu Apartement. Lelaki itu memaksa Bella agar Bella selalu dekat dengannya. Dengan begitu, Ricky berharap hanya ia lah yang akan menjadi satu-satu nya lelaki yang ada dalam pikiran Bella.
     "Hai, Sayang! Cuuup... Ini pesanan kamu." ucap Ricky sembari mencium kening Bella begitu ia tiba di ruang latihan modeling.
     "Wah...wah... Kelihatannya enak nih! Kok Mami ngak dibeliin juga?" celetuk Miranda yang tiba-tiba saja datang mengusik kemesraan singkat sepasang kekasih ini.
     "Eh, Mami! Ini makan siang buat kita semua yang ada di sini kok." ucap Bella menjelaskan.
     "Hemm... Ini makanan buat makan siang semua anak-anak di sini, Sayang? Memangnya kalian lagi bikin hajatan 7 bulanan? Kok Mami sampai enggak tau?" ucap Miranda sedikit berkelakar.
     "Ih, Mami gimana sih, Mi?
Hari ini tuh calon Menantu Mami ulang tahun kali. Mami lupa? Kata Bella dulu waktu masih jadi Model freelance, Mami yang selalu rayain ulang tahunnya Bella disini?" ucap Ricky menjelaskan.
     "Ya ampun! Mami lupa, Sayang. Mami benar-benar enggak ingat karena sibuk mempersiapkan semua urusan Tuan Pangeran yang satu ini." ucap Miranda sembari mengusili anaknya.
     "Tuan Pangeran? Pangeran apa, Mi? Pangeran Kodok?" ucap Bella menambah kan ejekan Miranda.
     "Iya, Pangeran kodoknya kamu! Cuup!" ucap Ricky menggerutu lalu dengan cepat mencium pipi cantik Bella.
     "Rickyyy...! Sayang-sayangannya dipending dulu. Gih panggil semua anak-anak dalam kantor mama ini kemari." ucap Miranda memerintah.
     "Lho! Kok malah Ricky yang disuruh-suruh, Mi???" ucap Ricky ketus.
     "Jadi kamu mau suruh Bella atau mama gitu?" ucap Miranda sembari mengerlingkan sebelah matanya pada Bella.
Bella hanya bisa berpura-pura diam sembari menahan tawanya yang akan keluar melihat tingkah Ibu dan Anak itu. Bella bersyukur memiliki calon suami seperti Ricky yang sangat tulus mencintai nya. Di tambah dengan Orang tua Ricky yang tak pernah mempermasalahkan status keluarga Bella.
     Bella berjanji dalam hati untuk tidak mengecewakan kedua orang tua Ricky dan juga tentunya Ricky sendiri. Bella bahkan sudah merasa seperti ketergantungan dengan Ricky setiap kali ia menutup dan membuka kembali matanya di pergantian waktu siang dan malam hari.

🍃🍃🍃

Helicopter yang membawa rombongan Andreas, Aryo, Prayly dan para pengawalnya pun sudah tiba di lapangan helipad sebuah gedung Apartement mewah di kota Denpasar, Bali. Andreas turun dan langsung di sambut hangat oleh Manager gedung Apartement itu. Selain hotel dan resort di kota Singaraja. Andreas juga memiliki banyak usaha properti. Salah satunya adalah gedung Apartement tempat ia berpijak saat ini. Andreas pun segera turun ke bawah berserta Aryo, Prayly, Manager Apartement dan para pengawal mengikutinya dari belakang.
     "Bagaimana persiapan pembukaan perusahaan besok Aryo?" ucap Andreas bertanya pada Aryo saat mereka sudah duduk diruang tamu.
     "Sudah beres semuanya, Om. Aryo sudah berbicara langsung dengan Om Wilfred kemarin." ucap Aryo memjawab pertanyaan Andreas.
     "Baguslah, aku percaya pada semua pekerjaan Wilfred. Oleh sebab itu aku menyerah kan posisi wakil diri mu padanya. Walaupun ia akan banyak bekerja di balik layar selama ia masih mengajari Ricky, tapi kau tak perlu khawatir dengan kinerja yang Wilfred miliki Aryo!" ucap Andreas menjelaskan.
     "Tenang saja, Om. Aryo sangat percaya dengan kemampuan dan insting Om Wilfred sejak pertama kali membantu Ricky di Jakarta." ucap Aryo lagi.
     "Lalu bagaimana dengan mu, Sayang?" tanya Andreas pada Keponakan cantiknya yang sedang duduk sembari bersandar di pundak Aryo.
     "Bagaimana apanya, Om?" tanya balik Prayly yang tidak mengerti dengan ucapan Andreas.
     "Maksud Om, apakah kau sudah siap membantu Suami mu bekerja nanti, hemm?" tanya Andreas menerangkan maksud ucapannya tadi.
     "Calon suami, Om. Belum sah secara hukum." ucap Prayly sembari bersandar di dada bidang Aryo.
     "Hahaha... Belum sah secara hukum tapi sudah asal nempel aja nih, Om!" celetuk Aryo pada Andreas.
     "Aryooo... Biar seperti ini dulu sebentar saja! Jujur aku lelah dan bingung menjawab pertanyaan Om Andreas tadi." ucap Prayly jujur.
     "Apa yang kau takutkan, Ayly?" tanya Andreas mengernyitkan kedua alisnya menatap Prayly.
     "Bukan apa-apa kok, Om. Ayly hanya merasa kurang yakin saja untuk bekerja disini." ucap Prayly lirih sembari menatap bersalah ke arah Andreas.
     "Lalu apakah aku harus mencari asisten cantik lainnya untuk suami belum sah mu ini, hem?" ucap Andreas sembari menggoda Prayly.
     "Hahaha... Aryo bersedia menjadi ketua tim penyeleksinya jika di perlukan, Om." ucap Aryo menambahkan.
     "Cari saja sana yang lebih cantik, sexy, hot, menarik dan segalanya dibanding Ayly." ucap Prayly sembari memanyunkan bibirnya ke depan.
     "Hahahahaha..."
Andreas dan Aryo tertawa lepas melihat tingkah gadis cantik yang berada di dekat mereka itu. Dalam hati Andreas berharap keponakan perempuannya itu dapat selalu tertawa seperti ini setelah lama bersedih hati akibat ulah Tante kandungnya sendiri. Sedangkan Aryo berharap dalam hati. Agar ia dan Prayly bisa segera menikah dan memiliki banyak anak yang cantik dan ganteng seperti mereka berdua.

BALI, LOVE & SACRIFICE (MASIH LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang