Pagi-Pagi benar Aryo sudah bergegas bangun dari tempat tidurnya. Ia menolehkan kepalanya menatap jam dinding yang tergantung di atas pintu kamarnya. Waktu masih menunjukkan pukul 5.40 am tapi Aryo saat ini sudah sangat-sangat tidak sabaran untuk mengantarkan Sang Kakak ke bandara. Hari ini Arya di jadwalkankan akan terbang menuju ke Singapura untuk melanjutkan pendidikannya disana. Berita ini tentu saja membuat Aryo merasa lebih bahagia daripada berita beberapa hari yang lalu tentang keputusan Arya. Karena sebentar lagi janji Om Andreas yang akan memberi tahu Aryo di mana saat ini Prayly berada akan menjadi kenyataan. Aryo pun kemudian mengambil handuk baru dari dalam lemari pakaiannya dan langsung melenggang masuk kedalam kamar mandi sambil bernyanyi kecil. Setengah jam kemudian Aryo sudah rapi dengan setelah kerjanya.
Aryo sudah menghubungi Ricky dan Om Andreas untuk meminta izin agar ia sedikit lebih siang masuk kantor karena akan mengantar Arya terlebih dahulu ke bandara. Sebelum memberi izin, Ricky maupun Om Andreas sempat bertanya pada Aryo apakah Arya hari ini benar-benar akan pergi ke Singapura. Aryo pun membenarkannya. Ricky yang merasa sudah tak ada penghalang lagi diantara hubungannya dengan Bella pun tertawa lepas dalam sambungan telepon dari Aryo itu.
Terang saja Aryo juga langsung berteriak mengumpat berbagai kata pada sahabatnya. Tapi Ricky kembali terkekeh geli mendengar umpatan Aryo sambil mencoba bertanya pada Aryo, apakah nanti Bella juga akan pergi mengantar Arya ke bandara atau tidak. Aryo menjawab pertanyaan Ricky jika ia sudah mewanti-wanti Arya untuk tidak memberi tahu Bella perihal keberangkatannya agar tidak membuat Bella kembali mengejar Arya lagi. Aryo bahkan menggunakan kata demi kesembuhan Papa mereka agar Arya benar-benar berhenti mengangkat telepon dan membalas pesan singkat dari Bella.
Begitupun saat keesokan harinya setelah Bella menjadi model dalam fashion show hits yang sempat membuat para pencari berita mencetak berita tentang Bella yang mendapat julukan baru sebagai the next Indonesian top model, ia sempat datang mengunjungi rumah Arya. Lelaki itu pun hanya bisa menyuruh Mamanya agar tak memberitahu sang Sahabat jika ia sedang berada di rumah. Mama pun hanya bisa diam tak bergeming melihat kelakuan Arya yang begitu tega terhadap Bella. Lantas saat Aryo pulang kerja, mama hanya bisa menceritakan tentang semua keanehan yang Wanita paruh baya itu rasakan pada Arya anaknya beberapa waktu belakangan ini. Mama bertanya apakah Aryo tahu mengapa Kakaknya seperti itu. Aryo sendiri pun hanya bisa menjawab mungkin saja Arya sudah sadar jika sebagai anak tertua di keluarga mereka, ia harus mementingkan kebahagiaan orang tua diatas segala-galanya dari pada perasaan cinta pada lawan jenis. Dan mungkin juga saat ini Arya tidak ingin mengecewakan hati seorang perempuan yang perasaannya tak bisa ia balaskan.Aryo menceritakan hal itu dalam telepon secara detail pada Ricky. Walaupun Aryo sangat ingin Prayly menjadi miliknya dan kenyataan mengharuskan Aryo mengetahui jika Sang Kakak masih mencintai gadis itu, tetapi Aryo tidak ingin Ricky membenci Sang Kakak karena bersahabat dengan Bella. Sebab Arya sendiri tak pernah membalas cinta Bella, bahkan memberi harapan pada Bella pun tak pernah. Maka dari itu sebelum Aryo menyudahi percakapan mereka melalui jaringan telepon ini, Aryo pun menyampaikan keinginan dalam hatinya tadi. Jika ia tak ingin Ricky memusuhi Arya atau bahkan berpikiran untuk menyelakai kembarannya. Aryo juga berusaha memberi support pada Ricky agar ia terus memperjuangkan perasaannya pada Bella yang sedikit lagi mungkin akan membuahkan hasil. Mengingat Ricky baru beberapa hari yang lalu menyatakan perasaannya pada Bella dan perempuan itu juga tak menolak ajakan Ricky untuk dinner setelah acara fashion show selesai serta mengantarkannya pulang. Ricky menyanggupi permintaan Aryo dan sebelum menutup telepon itu Ricky juga sempat mengamini harapan Aryo yang mengharapkan hubungannya dengan Bella akan bersatu suatu hari nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
BALI, LOVE & SACRIFICE (MASIH LENGKAP)
ChickLitTulisan pertama beta. Kalau masih berantakan, mohon dimaafkan. Aku selalu sadar bahwa takdir kita manusia hanya ada di tangan sang Empunya dunia. Namun, apakah ini adil Tuhan di saat aku mengandung benih darinya, Engkau malah merenggut nyawany, dan...