Kala itu Langit nampak tak senang, Ia bunyikan gemuruh dalam mendung. Hujan pun datang mengguyur jalanan yang nampak kekeringan.
Aku yang sedang berjalan di atas trotoar, kemudian berlari menuju sebuah halte. Aku pun terjebak di halte tua itu. Terjebak diantara butiran air dan genangan yang mengawetkan hawa dingin di sekitarku, Namun mereka menyeringai cerewet membisingkan telingaku.
Hingga suatu ketika, nampak seorang perempuan berbaju biru berlari menuju ke arahku. Ia pun kemudian meneduh tepat disampingku. Selang beberapa menit, perempuan tersebut tak sengaja menjatuhkan surat berstempel sekolah didepanku.
Stempel itu tak terasa asing bagiku.Aku coba untuk terdiam, namun entah mengapa tubuhku serentak tak terkendali dan kemudian aku mengambil surat itu. Nama sekolah pun terpampang jelas di depan mataku. Nama sekolah yang sama ketika ku habiskan masa putih abu-abu ku. Aku pun memberikannya kepada perempuan itu.
"Ini suratnya dek.."
"Oh terimakasih mas.. "Guyuran hujan semakin deras. Sisi-sisi halte pun semakin basah. Keadaan ini membuatku dan perempuan tersebut semakin merapat ke tengah halte. Kenanganku akan putih abu-abu pun mulai merangkak memasuki ruang-ruang sempit dalam otakku. Kenangan manis dan pahitnya masa-masa itu. Tahun - Tahun yang tak pernah aku lupakan itu. Dan pastinya penemuan cinta teraneh yang kurasakan saat itu ~ Dengannya.
----------------------------++
#30DWC #Day1
----------------------------++
![](https://img.wattpad.com/cover/105600351-288-k867765.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Lentera Harapan
Teen FictionSeringkali terjatuh dalam lubang yang sama, Seringkali terkunci pada ruang yang sama, Seringkali tersesak menjalaninya. Seringkali hampir menyerah dalam perjuangan yang sama. Namun selalu ada "Kamu" sebagai Lentera Harapanku yang memancarkan jutaan...