2--Pertemuan Kita ~ Reminding

98 5 10
                                    

Musim Kemarau telah tiba, hangatnya musim ini merasuk ke setiap jengkal tubuhku. Dan Hari baru telah menyapa. Perjalanan awal aku memasuki dunia SMA pun dimulai.

" Le.. udah siap ? "

Aku terdiam sejenak mendengarkan suara Satrio, sahabatku.

" Siap apaan ? " mulutku menganga.

"Siap mulai cerita baru lah.. move on.. lah le.. " tangannya menepuk pundakku.

"Heleh.." jawabku sedari menghembuskan nafas dan menghidupkan sepeda motor tuaku.

Pagiku benar-benar tak ada bedanya, masih sama seperti sebelumnya. Rasa penyesalan masih menghantuiku. Rasa yang tak sempat ku ucapkan kepada sesosok wanita yang dulunya membuatku terperangkap dalam kurungan cadangan-nya. Mungkin karena aku yang masih terpaku pada pintu yang telah ia tutup. Sebab inilah yang mungkin membuat kebanyakan temanku menyindirku untuk segera " MOVE ON "

~~~~~~~~~~~

"Krrringggg.... " Bel sekolah berbunyi, menandakan para siswa untuk segera memasuki kelas. Namun aku dan Satrio masih terlampau 500 m di depan gerbang sekolah.

" Cepet Le.. Kita udah terlambat nih.. coba tadi aku yang nyetir, pasti kita tepat waktu." sodor jarinya ke punggungku

"Udah tenang, orang juga baru mau masuk." Akupun menancap gas sedikit lebih cepat.

Setelah sepeda ku parkirkan, kami pun berlari melewati lorong-lorong kelas yang masih berbau cat. Lantai-lantai yang masih terasa asing. Hingga mading yang masih kosong tanpa coretan-coretan jurnalistik.

Namun, tanpa disadari seorang wanita berlari di belakang ku. Ia nampaknya juga terlambat. aku melihatnya sekejap,rambut hitamnya terurai menutupi samar-samar wajahnya. Namun aku masih bisa melihat wajahnya dengan jelas.

Sesampaiku di kelas. Aku dan Satrio masuk ke kelas, dan betapa beruntungnya kami. Kelas masih belum dimulai, gurunya pun belum datang. Tak lama Kemudian sesosok wanita datang mengetuk pintu dengan nafas yang tersendat-sendat. Wanita yang tak begitu asing untukku, dan ternyata dia adalah wanita tadi yang berlari di belakang ku.

Aku tak menyangka dia sekelas denganku. Aku pun sedikit heran dengan dia. Jika ditanya mengapa ? , jawabku ya.. hanya heran saja, heran karena jarang aku melihat perempuan yang datang terlambat. Karena Sebelumnya di sekolahku dulu jarang sekali perempuan terlambat, bahkan mungkin tidak ada. Kebanyakan biasanya laki-laki semacam aku dan Satrio lah yang datangnya terlambat.

----------------------------++
#30DWC #Day2
----------------------------++

Lentera HarapanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang