8--Terlalu Cepatkah?

22 4 0
                                    

Senja sudah menyapaku seusai bel sekolah berdering. Cahaya khasnya menghangatkan suasana di sekitar parkiran sekolah.

"Dub," suara pukulan buku mengenaiku dari belakang dan mengagetkanku yang sedang menghidupkan motor.

"Le..." suara khas Elina terdengar di belakangku.

"Ha...?" jawabku seraya menoleh ke belakang.

"Kenapa kamu lakukan itu, tadi ?" kepala Elina merunduk

"Em.. entah, pingin aja" tawaku mencairkan suasana.

"Hmm...." Elina masih merunduk.

Keheningan terjadi lagi, kami hanya saling menatap. Seperti biasa, tatapannya selalu membuat jantungku berdegup kencang.

"Lin mau pulang bareng ?"

"Boleh" wajahnya membuang ke arah samping.

Kami pun pulang bersama. Namun, sesaat di tengah perjalanan. Perutku mengerang keras di depan Elina.

"Rrrrrrrrr," tanganku memegang perut yang tak bisa ku ajak kompromi.

"Kamu lapar Le ?"

"Iya hehe"

"Mau makan dulu Le?" wajahnya mengarah ke depan terlihat di spion kiriku.

"Makan di mana?" mataku melihat jam yang sudah hampir malam.

"Terserah"

Jawaban "terserah" dari seorang perempuan mempang sangat membingungkan. Jawaban yang selalu mempunyai banyak maksud dan juga banyak taksiran. Namun tanpa berpikir panjang, Aku memberhentikan lajuku tepat di depan depot mie.

"Mau mie ?" tanyaku seraya mematikan motor.

"Mau aja"

"Yaudah, makan sini aja ya" tanganku melepas helm.

"Em...Iya," jawab Elina.

Kami pun makan bersama di depot mie itu. Canda tawa menghiasi percakapan kami. Malam itu seakan-akan milik kami berdua. Dan rasanya Aku ingin hentikan waktu yang berjalan agar aku bisa berduaan dengan Elina. Ditengah-tengah sesi makan itu, Elina menyodorkan bukuku diatas meja.

"Le... Makasih untuk yang tadi" tangannya menyodorkan bukuku sembari kepalanya merunduk.

"Em.. em.. apaan?" jawabku seraya mengunyah makanan yang masih di dalam mulutku.

Semenjak itu, tanpa kusadari mataku telah suka menyoroti binar matanya yang indah, uraian rambutnya yang mempesona. Namun, ketika kedua sorot kami berpotongan, jantungku serasa berhenti dan wajahku seakan ingin kupalingkan jauh-jauh. Entah apa nama perasaan ini, terlalu cepatkah bila  ku sebut ini "CINTA" ?.

----------------------------++
#30DWC #Day8
----------------------------++





Lentera HarapanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang