Lentera Harapan

27--Kepergianku di tengah Acara

Terkulai lemas melihat jawaban yang tak sesuai harapan. Berharap tidak muncul rasa ketika sepasang mata bertemu. Namun cinta tak terelakkan, ia mengepul bagai asap di siang hari. Ia menghempas bagai ombak yang memecah karang.

Aku berjalan di tengah kerumunan masyarakat. Mencari-cari sebuah benda yang dia butuhkan. Menyusuri tiap-tiap jalanan. Bertanya-tanya pada setiap orang yang kutemui.

Akhirnya kutemukan barang itu, barang yang belum tahu diinginkannya atau tidak. Namun yang jelas itu sangat ia butuhkan.

Dan tibalah waktu, waktu dimana Elina dilahirkan 18 tahun yang lalu.
Aku berencana memberinya sesuatu sebagai rasa terima kasihku karena telah menghadirkanku cinta, meskipun berakhir dengan derita.

Aku menghadiri pestanya, pesta yang sangat meriah dengan hiburan-hiburan yang mengundang tawa.
Agenda acara pun telah disusun dengan rapi.

Dan tibalah pada pertengahan agenda acara, pemberian kado dari setiap tamu undangan.

Aku berjalan perlahan mendekati Elina dengan membawa sebuah kotak kado di tangan kananku dan sebuah gulungan di tangan kiriku.
Puluhan pasang mata melihatiku berjalan menuju Elina. Membuatku semakin gerogi untuk memberikannya.

"Lin..."

Elina yang sedang berbincang dengan temannya kaget olehku yang memanggilnya.

"Eh le... apa?" sahut Elina.

"Aku mau balik dulu, ini ada sesuatu untukmu," tanganku menjulurkan kado yang aku bawa.

"Oh iya makasih," Elina menerima kadoku yang di tengahnya terdapat kata terima kasihku.

"Terima kasih juga telah hadir dalam hari-hariku."

Elina diam ketika mendengar pernyataan terakhirku. Ia hanya melihatku dengan kedutan keningnya yang cukup aneh namun tetap terlihat memesona di mataku. Melihatku dengan keheranan.

Aku pun segera beranjak dari tempat itu dan meninggalkan di tengah acara. Meninggalkan dengan perasaan lega, seperti melepaskan beban yang selama ini aku derita.

----------------------------++
#30DWC #Day27
----------------------------++