"Crimson!"
Kali ini Brian tidak menahan dirinya, ia cepat-cepat membangunkan Crimson dari tidur lelapnya barusan.
"Hei, kau baik-baik saja?" tanya Brian yang mendapati Crimson mengerjapkan matanya pelan.
"Kau tidak kerasukan bukan?" tanya Brian kembali.
"Tentu saja tidak." ujar Crimson yang setengah sadar.
"Lalu kenapa?" tanya Brian.
"Tidak ada apa-apa." ujar Crimson sambil menggelengkan kepalanya.
"Lalu kenapa kau mengigau?" tanya Brian yang mendapati kerutan di kening Crimson tanda gadis itu bingung dan tidak mengerti.
"Mengigau tentang surat, lalu dimana mereka." jelasnya."Oh, itu hanya mimpi." kata Crimson cepat dengan secercah senyum agar Brian percaya.
"Benarlah?" kata Brian mendapati keraguan di mata Crimson.
"Ya, hanya mimpi." kata Crimson menghindari kontak mata.
"Kenapa hampir semua tidak ada." tanya Crimson kembali melihat seisi kelas.
"Karena ini sudah setengah jam dari waktu pulang sekolah." ujar Brian santai dan melihat jam tangannya.
"Lalu kenapa kau disini?" tanya Crimson.
"Menemanimu tidur siang mungkin?" katanya lalu terkekeh pelan.
"Dasar bodoh, kenapa tidak membangunkanku!" ujar Crimson memukul bahu Brian.
"Tidak sopan." ujar pemuda itu lalu tertawa.
"Aku harus cepat pulang, bus, bus pasti sudah lewat." kata Crimson lalu mendorong Brian yang duduk menghalanginya agar ia bisa lewat.
"Ikut denganku, aku akan mengantarmu pulang." kata Brian memberi tawaran.
"Tidak mau!" tolak Crimson kasar lalu memikul tasnya keluar kelas.
"Kau terlambat." ujar Brian yang sudah berada di sebelah Crimson.
"Baiklah, kali ini saja." ujarnya menyetujui, lagipula jika ia terlambat pulang bibi Gretta mungkin akan memarahi dia habis-habisan.
Perumahan Garden Avenue terlihat lebih sepi dari biasanya, anak-anak kompleks tidak berkumpul dan bermain bola seperti biasanya.
"Apa memang tempatmu biasa sepi seperti ini?" tanya Brian di depan yang menghentikan mobilnya di depan perumahan.
"Aku juga tidak tahu tempat ini bisa sepi seperti ini." kata Crimson yang melepaskan sabuk pengamannya.
"Yang mana rumahmu?" tanya Brian.
"Disana, kalau begitu aku turun di sini saja. Terima kasih atas tumpangannya Brian." ujar Crimson ramah dan langsung bergegas turun dari dalam mobil.
"Baiklah, jaga dirimu Crimson."
"Kau juga."
•••
"Kenapa kau baru pulang?" tanya bibi Gretta dengan sinisnya.
"Aku ketinggalan sesuatu di sekolah." ujar Crimson memberi alasan.
Crimson langsung melesat ke kemar dan membersihkan dirinya, ia tidak punya banyak waktu untuk mencari tahu jadi dia hanya mengambil amplop yang berwarna coklat tua kemudian ia menyelipkan amplop itu di dalam buku coklat dan langsung melesat turun ke bawah tanpa mengunci pintunya, ia tidak menyadari amplop soklat yang berwarna lebih terang tidak ia bawa bersamanya dan amplop itu hanya tergeletak di atas lantai kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crimson
FantasyCrimson Harlow menemukan sesuatu yang aneh di perpustakaan sekolah, banyak sekali hal janggal yang terjadi secara berkala setelah itu. Mrs. Jeanice yang ramah dan sedikit aneh dengan hewan-hewan peliharaannya terlihat ketakutan ketika Crimson menunj...