Chapter 14 : •Shock Theraphy (?)•

2.6K 395 13
                                    

"Peter?" Crimson terkejut dengan siapa yang ia lihat ini. Percuma dia takut kalau begitu.

"Kenapa lama sekali dibuka?" tanya Peter yang menerobos masuk ke dalam.

"Kupikir kau..." Crimson belum selesai bicara dan Peter langsung memotong perkataannya.

"Kau juga melihatnya, aku baru akan memberitahumu." ujar Peter.

"Aku melihatnya, Mrs. Jeanice..." Crimson masih tidak bisa menjelaskan apa yang ia lihat.

"Ya, tidak dapat di tebak bukan." ujar Peter yang sama terkejutnya.

"Kau lihat dia merubah dirinya?" tanya Peter yang dibalas dengan anggukan kepala dari Crimson.

"Ini sudah malam aku sebaiknya pergi." ujar Peter yang menengok keluar sebentar.

"Baiklah, jangan sampai tertangkap." ujar Crimson. Tapi Peter seperti menghayal dan tidak keluar dari kamarnya.

"Sudah pergi sana! Tidak baik jika kau berada di kamar perempuan di jam begini. Jika ada yang mendapati kita, apa yang akan mereka pikirkan, zaman sekarang tidak ada yang berpikir hap yang benar. Mereka akan memikirkan hal.."

Peter menjepit bibir Crimson dengan tangannya, sontak Crimson membelalakan matanya dan menarik tangan Peter menjauh dari bibir Crimson.

"Hey, apa yang kau lakukan."

"Aku yang lelah mendengar kau bicara selancar itu."

"Keluar!"

Peter keluar dengan tawa tapi langsung mendapat cubitan dari Crimson karena takut ketahuan.

"Jahat."

"Pergi!"

Keesokan harinya semua berkumpul tepat sesuai jam yang di tentukan. Mereka berkumpul di beja bundar dengan lampu kuning temaram.

"Kenapa matamu bengkak?" tanya Paula kepada Peter yang ia tarik duduk di sebelahnya.

"Kau juga sama Crimson." kata Oliver sambil mengucek matanya.

"Kalian berdua seperti kurang tidur." Anderson melihat ke arah Crimson dan Peter bergantian.

"TIDAK ADA APA-APA." Crimson dan Peter berbicara bersama yang membuat seisi meja terkejut. Mereka berdua saling berpandangan lalu Crimson cepat-cepat melihat ke arah lain.

"Aku yakin ada sesuatu tadi malam." Oliver berbisik pelan di telinga Peter, pemuda itu langsung mengibaskan tangannya disebelah telinganya agar Oliver menjauh.

Mata Peter dan Crimson bertemu dan Peter menunjuk sesuatu menggunakan matanya. Crimson dengan cepat melihat ke arah yang ditunjukan Peter. Di atas panggung Pria tadi malam yang menyamar sebagai Mrs. Jeanice berdiri di samping Mrs. Leah, mereka bercanda disana.
Ada sesuatu yang menarik perhatian Crimson, masing-masing Mrs. Leah dan Pria itu memegang buku coklat di tangan mereka, hampir sama seperti dengan buku coklat Crimson.

"Makanan telah siap."

Semua orang diam, ada sesuatu yang keluar dari sudut-sudut ruangan.

"Terompet?" Anderson terkejut melihat ada terompet yang keluar di dinding tepat di atas kepalanya.

"Ini lagu Klasik." ujar Paula.

"Kau tahu?" tanya Oliver.

"Aku mempelajari semuanya sebelum datang kemari. Aku sudah dipersiapkan." ujar Paula tersenyum.

"Dipersiapkan untuk apa?" tanya Anderson yang memainkan sendok di depannya.

"Sesuatu." kata Paula.

Peter beranjak dari tempatnya, ia berdehem pelan agar Crimson menengok ke arahnya, Crimson mengangguk pelan. Yakin semua orang tidak menanggapi keberadaannya, Crimson langsung mengikuti Peter.

"Ada apa?" tanya Crimson yang sesekali melirik di sekitaran mereka.

"Kau lihat orang itu?" tanya Peter.

"Pria yang muncul tadi malam bukan?" ujar Crimson.

"Aku juga menyadari hal itu." ujar Peter.
"Katanya Madam Jeanice akan datang pagi ini." ujarnya kembali.

"Aku tidak melihatnya dari tadi." Crimson mengedarkan pandangannya di aula.

"Musiknya semakin keras." ujar Crimson.

"Ada sesuatu yang ingin kukatakan." ujar Peter yang hampir berteriak.

"Ruang makan sudah sangat ribut, sebaiknya kita kembali sebelum ada yang mencurigai kita." ujar Crimson memotong perkataan Peter.

"Crimson." Peter menarik tangan gais itu.

"Nanti saja Peter!" ujarnya lalu berlari masuk kembali ke dalam aula.

Crimson berjalan cepat menjauh dari tempat itu. Aula yang mereka tempati semakin riuh, mengingat banyak pelayan yang mondar-mandir membawa makanan.

"Hati-hati." ujar Peter.

"Kita seharusnya tidak terlihat bersama." kata Crimson.

"Karena?" tanya Peter.

"Mereka memerhatikan kita terus. Mungkin mereka sudah curiga." Crimson menunjuk menggunakan ekor matanya kepada Mrs. Leah dan pria yang sedari tadi bersamanya.

"Oh sial, mereka datang ke arah kita." Peter membuat kontak mata dengan pria itu.

"Apa maksudmu?" Crimson terkejut setengah mati.

"Lihat saja sendiri." ujar Peter.
Crimson melihat Mrs. Leah dan pria itu berjalan beriringan ke arah Crimson dan Peter yang tepat berada di tengah ruangan besar itu.

"Kita akan tamat." Crimson menelan ludahnya dengan susah payah.









============================
Gimana ceritanya?
JANGAN LUPA untuk vote dan comment❤

Saran sangat di terima💙

Ps : kalau ada typo atau kesalahan mohon untuk ditandai, sangat membantu.💚

Salam Kasih
MG💕

CrimsonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang