Chapter 17 : •Perished•

2.3K 352 13
                                    

Crimson mengerjapkan matanya pelan mencoba beradaptasi dengan ruangan yang asing bagi dirinya.

"Kita dimana?" tanyanya dengan suara serak.

"Aku tidak tahu bagaimana kita sampai disini, tapi sekarang kita sudah berada di atas kapal...secara tiba-tiba." ujar Peter yang berada tak jauh darinya. Andersen dan Oliver juga terlihat baru sadarkan diri sepertinya mereka bertiga kehilangan kesadaran setelah kejadian di aula tadi.

"Kaca-kaca yang pecah?" tanya Crimson sambil berusaha untuk duduk.

"Sudah tidak ada, kita seperti melintas ke tempat lain." ujar Peter.

"Bagaimana bisa? Dimana Maddam Jeanice dan Mrs. Leah?" tanya Crimson karena ia yakin bahwa tadi ia mendengar suara yang persis dengan suara Maddam Jeanice.

"Kenapa pakaian kita menjadi aneh?" ujar Andersen tiba-tiba memotong pertanyaan Crimson dengan pertanyaan yang baru.

"Diam, jangan kuat-kuat bicaranya atau ada yang akan mendengar. Ada banyak orang disini dan mereka juga memakai pakaian seperti ini." ujar Peter sambil melirik ke luar lewat kaca berbentuk bulat kecil.

"Ayo cepat kita harus segera keluar atau mereka akan curiga, ada pesta yang sedang berlangsung dan kita harus mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi." ujar Peter lalu dengan cepat Andersen dan Oliver langsung berdiri.

"Crimson!" panggil Peter karena gadis itu masih menghayal, entah apa yang sedang ia pikirkan.

"Oh tidak...sial." ujar Crimson menyadari ada bunyi aneh yang berasal dari bajunya.

"Kenapa?" tanya Peter yang masih menunggunya di depan pintu bersama yang lain.

"Bajuku robek." ujar Crimson.

"Apa sangat parah?" tanya Oliver.

"Cukup parah." ujar Crimson yang melihat bagian gaunnya yang sobek.

"Ada seseorang yang datang!" ujar Andersen.

"Andersen, ikut aku untuk menarik perhatiannya." ujar Oliver sambil merapikan pakaiannya.

"Crimson, sekarang kau diam dan berbalik sebentar!" ujar Peter

"Untuk apa?" tanya Crimson menyelidik.

"Melihat robekannya." ujar Peter.

"Jangan!" Crimson tanpa sadar berteriak.

Peter terkejut dengan teriakan Crimson, ia langsung mengisyaratkan

"Ada apa di dalam?" tanya petugas itu dengan menyelidik dia bahkan mencuri pandang ingin mengintip ke dalam ruanagn.

"Tidak, salah satu teman kami sedang sakit perut." ujar Oliver.

"Dimana tiket kalian?" tanya petugas itu tiba-tiba.

"Tiket?" ujar Oliver dan Andersen bersamaan dengan wajah terkejut yang tidak bisa di tahan.

"Ya, tiket. Dimana tiket kalian?" tanya petugas itu.

"Kenapa?" petugas itu mendekati mereka berdua dengan wajah curiga? Ia memainkan tongkat di tangannya seakan-akan ingin menakuti Oliver dan Andersen.

"Tunggu tiketnya ada bersamaku." ujar Andersen.

"Kau punya tiket darimana kau mendapatkannya?" tanya Oliver, wajahnya terkejut.

"Tentu saja aku tidak punya ini hanay untuk mengulur waktu."

"Apa yang sedang kalian bicarakan?" tanya petugas itu, ia terlihat garang sambil memainkan kumisnya.

CrimsonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang