Crimson melepaskan pegangan Skylar dengan paksa. Ia tersenyum singkat, menahan sesuatu dimatanya. Ia meninggalkan Skylar yang terdiam atas sikap itu. Seperginya Crimson, Skylar menarik napas panjang dengan tersenyum masam. Gadis itu telah membuat keputusan.FLASHBACK at the Avalon Palace
"Untuk menutup portal, harus ada yang menjadi pintunya. Untuk menutup jalan keluar harus ada pintu untuk menghalang." Suara itu terdengar samar-samar dari paviliun. Skylar sedang bersama dengan gargoyle kecil, mereka berdua sedang mengendap-ngendap ketika mendengar suara itu.
"Itu bisa dibuka." ujar seseorang yang tidak kelihatan wujudnya. Gargoyle kecil penasaran dan ia ingin melihat siapa yang bicara disana, untungnya Skylar sadar dan memantrai gargoyle itu sehingga ia tidak bisa bergerak dan membongkar persembunyian mereka.
"Ya, bisa dibuka tapi hanya untuk yang terpilih saja." suara itu seperti berasal dari seorang perempuan, dan entah kenapa suaranya familiar bagi Sklar. "Dan kali ini yang terpilih justru yang paling jahat di antara seluruh penduduk Avalon."
"Phoenix, Crimson maksudku, apakah dia sudah tahu tugasnya?" tanya perempuan itu.
"Saya belum yakin." sosok tak berwujud itu sangat mencurigakan bagi Skylar, sihirnya bahkan tidak bisa menembus untuk melihat siapa disana, seakan-akan ada lingkup yang diciptakan agar tidak ada sihir yang tahu.
"Aku lengah, baru menyadari bahwa Andersonlah yang..." ujar sosk tak berwujud itu kembali.
Skylar diam-diam menyadari bahwa ada yang janggal. Portal apa yang dimaksud dalam percakapan itu, ia tidak bisa melihat dengan jelas, dan dia tidak ingin keberadaannya diketahui. dengan langkah seringan bulu, ia beralih dari tempat itu bersama dengan gargoyle kecil. Ia harus mencari tahu, pengorbanan apa yang sebenarnya harus di lakukan Peter dan juga Crimson.
Skylar berlari menuju ruang atas, tempat buku-buku lama di kerajaan itu. Ia menghampiri ruang paling sudut dan menarik tuas berwarna perak yang tersembunyi dibalik lukisan bunga natahari. Ia langsung masuk ke dalam ruangan rahasia begitu ia memastikan tidak ada siapapun yang mengikuti dia.
Skylar mengambil buku besar Avalon, dimana buku itu berisi tentang asal muasal tempat mereka dan juga rahasia-rahasia di baliknya. Ia fokus mencari satu kata kunci, portal. Ia yakin buku ini pasti memiliki informasi tentang portal yang dibicarakan Peter dan juga Maddam Jeanice. Buku besar Avalon memiliki mantra pelindung. Skylar harus melukai tangannya untuk membuka buku itu. Buku besar Avalon menyimpan sihir putih dan juga sihir hitam, keduanya menuntut pengorbanan.
Skylar mengambil belati di sakunya dan menggores ujung jarinya dan membiarkan darah itu mengalir di lubang khusus di buku tersebut. Rasanya seperti disengat. Buku itu kemudian menunjukan simbol-simbol aneh dan Skylar sudah tahu apa yang harus dilakukannya. Ia hanya diberi waktu sedikit oleh buku, ia tidak bisa membuang waktu. Akan ada banyak godaan untuk mempelajari sihir lain, tapi ia harus fokus dengan portal. Dia membalik halaman demi halaman mencari portal dengan tujuan untuk menemukan petunjuk.
"Ini..."
Beginilah dia, yang terang dan berapi. Sayapnya akan terbuka, seperti jala, menutup segala kejahatan, menjadi abu dan tak lagi putih atau hitam dan bersatu segala sihir tak punya nama, ditinggalkan dan dilupakan.
Skylar tertegun, jika pemahamannya benar, maka memang ada bahaya yang sedang mengancam meskipun ia sendiri tidak tahu apa yang dimaksudkan dengan kata-kata tadi. Jantung Skylar seakan-akan diremas. Ia tidak bisa membayangkan kutukan ini, apakah arti perlindungan berarti ada nyawa yang harus melayang? Tiba-tiba buku itu menutup dengan sendiri tanpa Skylar repot-repot menutupnya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crimson
FantasyCrimson Harlow menemukan sesuatu yang aneh di perpustakaan sekolah, banyak sekali hal janggal yang terjadi secara berkala setelah itu. Mrs. Jeanice yang ramah dan sedikit aneh dengan hewan-hewan peliharaannya terlihat ketakutan ketika Crimson menunj...