Petugas itu menarik-narik Crimson dengan paksa, sementara itu Peter, Andersen dan Oliver kalang kabut mencari baju Crimson yang dipakainya tadi. Kekuatan Crimson tidak sebanding dengan petugas yang berbadan besar itu, ia membawa Crimson ke ujung kapal, dimana tidak ada orang, hanya terpaan angin kencang dan bunyi ombak yang keras.
"Lepaskan aku." ujar Crimson.
"Kau tidak punya tiket, hanya yang mempunyai tiket yang bisa naik di kapal ini." kata petugas iitu dengan nada tegas.
"Hei! dengarlah, kau pikir ini keinginanku untuk berda di kapal ini?"
"dan kenapa kau bisa berakhir di tempat ini?"
"Aku juga tidak tahu."
"Jangan berlagak polos, aku bisa melihat wajah penipu."
Tiba-tiba bunyi tongkat yang dihentak kedengaran, bahkan mengalahkan suara deburan ombak, seperti ada sihir disana."
"Ada apa ribut-ribut?"
"Ada yang menyelinap masuk ke dalam kapal, perempuan ini." kata petugas itu sambil mendorong Crimson ke depan.
"Benarkah itu Nona?"
"Sudahlah Tuan, dia tidak akan bisa menjawab pertanyaanmu karena dia memang tidak memiliki tiket."
Crimson yang sedang dituduh terganggu perhatiannya dengan sosok yang berdiri kaku tak jauh dari tempat itu, seperti memperhatikan apa yang sedang terjadi. Tiba-tiba orang itu berdehem dan seketika itu juga petugas dan tuan yang tadi terdiam, Crimson yang tidak tahu apa-apa kebingungan ia lalu mengamati wajah petugas dan tuan itu. Mereka seperti ketakutan, hal ini menimbulkan rasa oenasaran di dalam diri Crimson.
"Ada apa dengan kalian berdua? kenapa berhenti."
"Diam!" ujar petugas itu kasar kepada Crimson.
Crimson mengamati lagi sosok yang tadi, tapi ia sudah tidak ada di tempatnya. orang itu tiba-tiba saja menghilang secara misterius.
"Jangan ikut campur, dia harus keluar dari kapal ini."
"Apa maksudmu? kau akan melemparku ke bawah maksudmu?"
"Tepat!"
Crimson hanya bisa pasrah di tarik semakin mendekat ke ujung kapal. gadis itu yakin dia akan di dorong sebentar lagi keluar dari kapal. Ia menutup matanya dengan kencang dan mengisi paru-parunya dengan udara bersiap-siap untuk jatuh. Tapi sudah cukup lama ia menunggu ia tidak-di dorong-dorong keluar dari kapal, tiba-tiba ia mendengar erangan kesakitan dari belakangnya, ia melihat petugas itu mengerang kesakitan. Pergelangan tangannya seperti ditahan dengan keras, tapi Crimson tidak yakin apa yang sedang terjadi.
Tiba-tiba Andersen, Peter dan Oliver datang dengan membawa satu tiket di tangan mereka.
"Jangan dorong dia, kami punya tiketnya."
Mereka kebingungan dengan petugas yang mengerang kesakitan itu, tidak ada apa-apa disana tapi petugas itu tidak dapat menggerakan tangannya.
Crimson mengedarkan pandangan ke sekelilingnya sampai matanya berhenti kepada satu sosok yang berdiri di bagian atas kapal, tempat tadi perempuan-perempuan yang aneh itu melemparkan baju mereka. Ia dapat melihat dengan jelas sosok itu mengamati mereka, ia tidak bisa melihat wajah orang itu dengan jelas karena terlalu gelap. Crimson berusaha untuk melihat siapa itu lalu sosok itu langsung berbalik.
Seketika itu juga Petugas itu jatuh di tempatnya, ia hampir kehilangan kesadaran, tangannya menunjukan memar yang parah, sangat aneh padahal tidak ada apa-apa disana, Crimson yakin orang yang tadi memiliki hubungan dengan kejadian ini. Petugas itu berusaha berdiri, ia lalu mendekati Crimson, dengan cepat Peter, Andersen dan Oliver langsung berdiri di depan gadis itu dan langsung menyodorkan tiket yang tadi dihadapan petugas itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crimson
FantasyCrimson Harlow menemukan sesuatu yang aneh di perpustakaan sekolah, banyak sekali hal janggal yang terjadi secara berkala setelah itu. Mrs. Jeanice yang ramah dan sedikit aneh dengan hewan-hewan peliharaannya terlihat ketakutan ketika Crimson menunj...