Crimson merasakan kulitnya seakan-akan melepuh, baru pertama kali merasakan kekuatan sebesar ini. Sihir yang begitu kuat bahkan tulang-tulangnya ikut bergetar. Ia tidak pernah menyangka bahwa sekolahnya akan menjadi pusat kehancuran dua dunia.
"Kau tidak apa-apa Crimson?" tanya Peter, wajahnya terlihat gusar. Tanpa tekecuali, ia juga merasakan hal yang sama yang dirasakan oleh Crimson.
"Tempat ini membuatku sesak." ujar Crimson, entah kenapa tiba-tiba kepalanya terasa berat seakan mau pecah.
Skylar mengawasi kedua kakak beradik itu. Jika sesuai dengan ramalan maka ini akan menjadi hari keputusan. Ia tahu portal sudah terlalu sulit untuk ditutup, ia juga sudah tahu siapa yang akan mereka hadapi. Skylar harus mencari cara untuk menyeimbangkan mental kedua kakak beradik itu dan segalanya akan terkendali, jika tidak maka, mereka harus siap untuk hal yang terburuk.
"Kalian berdua hanya harus percaya pada kemampuan kalian. Kalian sudah cukup kuat sekarang." ujar Skylar, matanya memancarkan sinar percaya diri yang sangat kental, meskipun begitu, ia juga merasa ragu. Ia pernah mendengar Vigor berbicara tentang takdir. Takdir memiliki rahasianya, maka dari itu ramalan memiliki penafsiran, tapi tidak ada yang pasti. Ia tidak tahu kedepannya akan seperti itu.
"Kemampuanku sebagai penyeimbang juga sedang diuji. Begitupun dengan kalian. Kita bertiga memang ditakdirkan untuk hari ini. Maka dari itu, kalian berdua dan aku harus kuat, kita harus kuat." ujar Skylar, Peter tahu apa yang dimaksud oleh Skylar. Kekuatan mereka memang besar, tapi apakah mereka sudah berada di tahap dapat mengendalikan kekuatan mereka, Peter mengkhawatirkan Crimson, jika Crimson tidak cukup kuat, maka kekuatan itu akan menghancurkan dirinya saking dahsyatnya. Sedangkan untuk Skylar, hal paling buruk akan terjadi jika sedikit saja dia tidak seimbang untuk menjaha sihir putih dan gelap di dalam tubuhnya.
Sebelum Peter sempat berkata apapun, mereka bertiga sudah ditarik oleh sihir kuat dan masuk ke dalam sekolah. Hal terakhir yang mereka tahu, mereka bertiga sudah ada di dalam perpustakaan. Disini sihirnya semakin kuat, bahkan menyesakkan dada. Tapi baik Peter, Skylar maupun Crimson tidak tahu portal mana yang terbuka. Ruangan itu terlihat normal, seperti perpustakaan biasa meskipun ada jaring-jaring aneh, tetapi tidak ada yang bis amenjadi petunjuk portal.
"Tidak ada apa-apa disini." ujar Peter.
"Pasti ada, aku merasakan hal yang aneh." ujar Skylar.
"Sihir putih dan gelap sangat kuat disini, tapi sihir putih terasa sangat kuat."
"Kalian sampai juga."
Crimson membelalak, ia tidak menyangka siapa yang berdiri dihadapannya.
"M...maddam Jeanice? Kau..."
"Kau rupanya menunjukan wujud aslimu." ujar Peter.
Wanita dihadapan mereka menunjukan senyuman licik yang bisa membuat seisi ruangan trasa dingin.
"Seperti itulah..." ujar wanita itu santai menanggapi Peter.
"Wajah asli bagaimana? Dia Maddam Jeanice." ujar Crimson sambil menunjuk wanita itu.
"Bukan, dia mengambil wujud Maddam Jeanice. Crimson, dia Riot, lihat dengan baik. Dia parasit yang suka mengambil wadah untuk dijadikan tubuh baru. Tapi itu tidak akan bertahan lama, karena kebusukan dari dalam dirinya pasti akan muncul, dan tidak lama lagi tubuh itu tidak berguna."
"Maka dari itu aku menginginkan tubuh Crimson. Tubuh gadis muda yang cantik, seperti porselen. Ditambah lagi kekuatan Phoenix keturunan ke-tujuh yang ada di dalam dirinya. Aku bukan hanya cantik, tapi aku dapat menguasai Avalon dan tempat ini. Aku akan menjadi penguasa dalam dunia." Kata wanita itu sambil menatap kearah Crimson.
"Penguasa? Sepertimu? Kau hanya bisa membawa kehancuran. Tidak ada yang akan hidup dibawa kekuasaanmu, yang kau pimpin hanyalah mayat nanti." ujar Skylar.
"Kau menyakitiku Skylar, bukankah sebentar lagi aku akan mengambil tubuh Crimson? Kau dapat menghabiskan waktu denganku. Aku akan memberimu hadiah jika kau membantuku, kau bisa menghabiskan waktu denganku!"
"Dalam mimpimu, aku tidak akan membuat adikku jatuh menjadi wadah untuk parasit sepertimu!" ujar Peter yang mengeluarkan sihirnya.
"Aku sudah melakukannya, lewat Jeanice yang kurasuki. Jeanice telah melakukan tugasnya dengan baik dengan menjaga Crimson di dunia ini, ia tumbuh menjadi wadah yang sempurna bagiku. Sekarang kau lihat Crimson!"
Peter dan Skylar lengah, mereka dari tadi tidak sadar bahwa Crimson sudah menjadi diam. Dia sudah tidak sadarkan diri, ada tanda aneh yang muncul dari bagian belakang tubuhnya dan menjalar ke lehernya.
"Apa yang kau lakukan pada Crimson?"
"Aku sudah memulainya bodoh, ketika kau mengizinkan aku masuk kepaviliunnya, kedalam kamarnya, aku sudah memberikan dia buku itu, memberikan dia cincin, tidak ada yang sadar bahwa semua itu perantara bagi jiwaku! Dengan memiliki kekuatan Phoenix aku dapat menyempurnakan kekuatanku untuk membuka portal dan menjadi penguasa dua dunia."
"Skylar!"
Skylar mengerti apa yang dimaksudkan oleh
Peter, ia mengeluarkan sihir penyeimbang. Ia menarik napas dalam-dalam dan membacakan mantra perlahan. Sedangkan Peter berusaha melindungi keduanya.
"Percuma, kalian berdua tidak akan bisa menyentuhku, aku telah menggunakan kekuatan portal dan..."
Perkataan Maddam Jeanice berakhir sampai disitu, ia tidak tahu bagaimana bisa tapi sihir Skylar berhasil menyerangnya, ia merasa kesakitan ketika satu persatu sihir Skylar mengenainya, cahaya biru yang datang dari Skylar membuatnya ketakutan.
"B-bagaimana bisa? Seharusnya aku..."
"Kau bodoh, aku seorang penyeimbang, kekuatanku berasal dari sihir portal juga, dan karena aku penyeimbang maka portal dikendalikan oleh aku sekarang."
===========================================
Hi all,
aku mau minta maaf, karena updatenya ketunda sampai berbulan-bulan. aku lagi ngerjain skripsi...jadi mohon pengertiannya hehe.
Gimana kabar kalian, jujur aku dah kangen banget nulis. Karena sekarang, aku lagi dimasa "bebas" aku bakalan nyempatin waktu untuk nulis.
I hope you all like this chapter.
Jangan lupa vote, comment dan kasih saran ya all.
Stay healthy!!!
Love you all<3
Salam kasih, MG
KAMU SEDANG MEMBACA
Crimson
FantasyCrimson Harlow menemukan sesuatu yang aneh di perpustakaan sekolah, banyak sekali hal janggal yang terjadi secara berkala setelah itu. Mrs. Jeanice yang ramah dan sedikit aneh dengan hewan-hewan peliharaannya terlihat ketakutan ketika Crimson menunj...